BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Imbal Hasil Obligasi Indonesia Lebih Menarik daripada Negara Tetangga

Hanum Kusuma Dewi21 September 2020
Tags:
Imbal Hasil Obligasi Indonesia Lebih Menarik daripada Negara Tetangga
Ilustrasi pergerakan harga dan yield (imbal hasil) obligasi negara acuan. (shutterstock)

Real yield obligasi 10 tahun Indonesia 5,6 persen per 3 September 2020

Bareksa.com - Dalam berinvestasi di obligasi atau surat berharga negara, investor biasa melihat yang namanya yield (imbal hasil). Namun, investor juga perlu mengetahui real yield, yaitu imbal hasil yang diterima setelah dikurangi dengan inflasi.

Real yield obligasi negara Indonesia ternyata menarik bila dibandingkan dengan negara tetangga dan negara berkembang lainnya (peers). Sebab, real yield obligasi negara Indonesia termasuk yang tertinggi.

Menurut Syailendra Capital Monthly Bulletin September 2020 yang dibagikan kepada nasabah, obligasi negara bertenor 10 tahun per 3 September 2020 memberikan yield 7 persen. Dengan inflasi yang rendah di 1,3 persen, maka real yield obligasi 10 tahun Indonesia sebesar 5,6 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Bila dibandingkan dengan real yield obligasi pemerintah 10 tahun negara tetangga dan peers, real yield obligasi negara Indonesia kedua tertinggi. Angka ini hanya bisa dikalahkan obligasi negara Afrika Selatan.

Kemudian, real yield suku bunga acuan (benchmark rate) Indonesia juga merupakan salah satu yang tertinggi di antara negara peers. Suku bunga Bank Indonesia (atau BI 7-Day Reverse Repo Rate) ditahan di 4 persen. Sehingga, dengan inflasi 1,3 persen, real yield suku bunga acuan Indonesia adalah 2,7 persen.

Tabel Perbandingan Real Yield Obligasi Negara Indonesia dan Peers

Illustration
Sumber: Bloomberg, Syailendra Research

Hanya negara Malaysia yang mencatatkan real yield suku bunga lebih tinggi daripada Indonesia, yaitu 3,1 persen. Sebagai catatan, kondisi di Malaysia adalah deflasi, bukan inflasi. Artinya, di Negara Jiran itu ekonominya sudah sangat tertekan sehingga terjadi penurunan rata-rata harga barang-barang (deflasi).

Adapun real yield suku bunga yang negatif, yang ditunjukkan dalam kurung di tabel, menandakan investor bukannya mendapat imbal hasil tetapi malah membayar lebih bila membeli obligasi negara tersebut. Dari 14 negara berkembang yang dipantau Syailendra Capital tersebut, 7 negara mengalami real yield suku bunga acuan negatif.

Real yield yang tinggi dibandingkan negara tetangga ini bisa menjadi daya tarik bagi investor asing untuk masuk dan membeli obligasi negara Indonesia. Apalagi, Indonesia saat ini memiliki peringkat utang layak investasi (investment grade) dari tiga lembaga rating internasional.

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemesanan SR013 secara online di Bareksa hanya bisa dilakukan pada masa penawaran 28 Agustus - 23 September 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SR013.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua