Bareksa.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menyampaikan setelah melalui periode pengajuan early redemption pada 24 Juli sampai 4 Agustus 2020, pada Senin, (10/8/2020) DJPPR atas nama Menteri Keuangan menetapkan hasil early redemption atas seri ST005.

DJPPR Kemenkeu menetapkan early redemption ST005 sebagai berikut :

Total volume early redemption yang disetujui : Rp17,58 miliar (tepatnya Rp17.586.000.000)
Nilai pokok ST005 setelah early redemption : Rp1,94 triliun (tepatnya Rp1.945.098.000.000)
Tanggal setelmen early redemption : 10 Agustus 2020
Tanggal jatuh tempo ST005 : 10 Agustus 2021

Laman resmi DJPPR Kemenkeu menyebutkan jumlah investor yang memanfaatkan fasilitas Early Redemption sebanyak 264 investor.

Profil investor yang memanfaatkan Early Redemption ST005 :

Pertama, dari segi wilayah jumlah investor di wilayah DKI Jakarta sebesar 23,11 persen dari total jumlah yang mengajukan, sedangkan wilayah Indonesia Barat selain DKI Jakarta sebesar 68,94 persen dan di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur 7,95 persen.

Kedua, berdasarkan jenis pekerjaan, jumlah investor yang memanfaatkan fasilitas early redemption terbanyak adalah pegawai swasta/profesional 39 persen, diikuti oleh kategori lainnya (pensiunan, pelajar/ mahasiswa, pekerja seni) sebanyak 26,9 persen dari total investor yang mengajukan early redemption.

Untuk investor yang termasuk kategori PNS, TNI/POLRI sebanyak 10,2 persen, sedangkan ibu rumah tangga, wiraswasta, dan pegawai otoritas/lembaga/BUMN/BUMD, secara total jumlahnya mencapai 23,9 persen.

Beberapa keunggulan ST005 antara lain :

Pertama, adalah dari sisi keamanan. Pembayaran kupon instrumen ini dijamin oleh Undang-Undang dan pemerintah Indonesia tidak pernah memiliki riwayat default atau gagal bayar.

Kedua, investasi sukuk tabungan ST005 juga memberi kemudahan. Investor dapat mengunjungi website mitra-mitra distribusi dan melakukan pembelian secara online.

Ketiga, modal untuk berinvestasi di ST005 juga terjangkau. Investor yang ingin membeli ST005 hanya membutuhkan modal minimal Rp1 juta dan maksimal pembelian Rp3 miliar.

Keempat, sukuk tabungan menawarkan tingkat keuntungan yang menjamin setiap investor tidak mengalami kerugian. Sebab penghitungan imbalan mengikuti perkembangan BI 7-Day Reverse Repo Rate, dengan jaminan imbalan minimal (floor) sampai dengan jatuh tempo. Artinya, ada kemungkinan imbalan bisa naik bila acuan naik tetapi tidak bisa turun lebih rendah daripada batas minimal.

Kelima, Sukuk Tabungan ST005 kali ini ditawarkan dengan kupon 7,4 persen. Imbalan ini lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN. Dengan jangka waktu simpanan 2 tahun, maka investor bisa merasakan keuntungan yang lebih besar dibandingkan hanya dengan menabung di bank.

Keenam, seperti deposito, instrumen ini memiliki masa berlaku dan tidak dapat dicairkan hingga jatuh tempo setelah 2 tahun. Namun potongan pajaknya hanya 15 persen, lebih rendah daripada pajak bunga deposito yang mencapai 20 persen. Selain itu, ada fasilitas early redemption atau fasilitas pencairan di awal dengan jadwal yang akan ditentukan berikutnya.

Ketujuh, hal yang terpenting adalah dengan membeli Sukuk Tabungan ST005 bisa menjadi sarana bagi investor untuk mendukung langsung pembangunan nasional. Sebab dana akan digunakan untuk pembangunan nasional.

Kedelapan, terlebih lagi, instrumen ini juga bebas dari riba. Sukuk Tabungan dikelola berdasarkan prinsip syariah, tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan), dan riba (usury). Sukuk sendiri telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.

(AM)

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.