Pemerintah Lelang 7 Seri SUN dengan Target Rp20 Triliun Pekan Depan
Lelang SUN untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020
Lelang SUN untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020
Bareksa.com - Pemerintah mengumumkan akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020. Lelang tersebut akan dilaksanakan pada Selasa pekan depan (11/8/2020). Dari lelang ini, pemerintah membidik target indikatif Rp20 triliun dan target maksimal Rp40 triliun.
"Pelaksanaan lelang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.08/2019 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana Domestik (PMK No. 168/PMK.08/2019) dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.02/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan (PMK No. 38/PMK.02/2020)," demikian disampaikan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJJPR) Kemenkeu (6/8/2020).
Pokok-pokok ketentuan SUN yang akan dilelang adalah sebagai berikut :
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : DJPPR Kemenkeu
Kemenkeu menyatakan penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
"Pemerintah memiliki hak untuk menjual ketujuh seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit Rp1 juta," ungkap Kemenkeu.
Kemenkeu mengungkapkan pada prinsipnya, semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui peserta lelang sebagaimana diatur dalam PMK No. 168/PMK.08/2019 dan PMK No. 38/PMK.02/2020.
SBN Ritel
Plt Direktur Surat Utang Negara Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), Deni Ridwan, sebelumnya menyatakan pemerintah menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel pada semester II tahun ini senilai Rp35 triliun hingga Rp40 triliun. Nilai itu merupakan bagian dari sisa penerbitan SBN semester II yang sebesar Rp900,4 triliun.
"Target penerbitan SBN di semester II senilai Rp900,4 triliun, yang akan dipenuhi melalui lelang perdana, SBN ritel, lelang valuta asing, private placement dan SBN skema khusus ke BI,"ujar Deni dalam video conference (24/7/2020).
Rencana Penerbitan SBN Semester II 2020
Sumber : DJPPR Kemenkeu
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan merencanakan penerbitan enam seri SBN ritel tahun ini. Dari catatan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, tiga seri telah terbit yaitu Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR009, Sukuk Ritel seri SR012 dan ORI017.
ORI017 sendiri menggantikan rencana penerbitan jenis SBR tahun ini, untuk mengakomodasi permintaan investor yang menyukai jenis obligasi negara yang bisa diperdagangkan (tradable). Setelah penjualan ORI017 yang mencapai Rp18,33 triliun, pemerintah menargetkan penerbitan SBN Ritel senilai Rp35 triliun sampai dengan Rp40 triliun.
Kasi Strategi Pemasaran dan Layanan Informasi Surat Utang Negara Direktorat SUN DJPPR Kemenkeu Dewi Anggraeni menjelaskan, tiga seri SBN ritel yang akan terbit lagi setelah ORI017 adalah Sukuk Tabungan seri ST007, ORI018, dan SR013. Dengan rencana tersebut, artinya di tahun ini ada dua kali penerbitan masing-masing ORI dan SR, yakni obligasi negara yang sifatnya tradable.
"Jenis [SBN] Tabungan yang floating rate dan non-tradable masing-masing hanya satu kali. Sedangkan yang jenisnya tradable, ORI dan SR ada penyesuaian menjadi masing-masing dua kali," jelas Dewi dalam wawancara video bersama Bareksa.
Secara lebih rinci, penawaran ST007 akan berlangsung pada Agustus-September, diikuti oleh ORI018 pada Oktober, dan SR013 pada akhir Oktober-November 2020. Bila yang ditargetkan minimal Rp35 triliun, artinya perkiraan rata-rata target penerbitan dari tiga seri itu adalah Rp12 triliun.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Masa pemesanan Obligasi Negara Ritel seri ORI017 sudah ditutup 9 Juli 2020 pukul 10.00 WIB. Tunggu penerbitan SBN ritel berikutnya di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.