Catat! Pemerintah Lelang 5 Seri Sukuk Pekan Depan
Target indikatif untuk APBN 2020 dari 5 seri ditetapkan Rp7 triliun
Target indikatif untuk APBN 2020 dari 5 seri ditetapkan Rp7 triliun
Bareksa.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa pekan depan (24/3/2020). Rencananya, pemerintah akan melelang kelima seri sukuk negara tersebut dengan target indikatif Rp7 triliun.
Pengumuman lelang seperti dikutip laman resmi DJPPR Kementerian Keuangan pada Selasa (3/2) menyebutkan, seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Hasil lelang pada 24 Maret 2020, akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2020.
Kelima seri sukuk yang akan dilelang :
Promo Terbaru di Bareksa
1. SPN-S 11092020 (reopening), jatuh tempo 11 September 2020 dengan imbalan diskonto.
2. PBS002 (reopening), jatuh tempo 15 Januari 2022, dengan imbalan 5,45 persen.
3. PBS026 (reopening), jatuh tempo 15 Oktober 2024, dengan imbalan 6,625 persen.
4. PBS004 (reopening), jatuh tempo 15 Februari 2037, dengan imbalan 6,1 persen.
5. PBS005 (reopening), jatuh tempo 15 April 2043 dengan imbalan 6,75 persen.
Lelang SBSN akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai agen lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Pada prinsipnya, semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui peserta lelang yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.
Peserta lelang dimaksud, Bank: (1) PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk (2) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (3) PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (4) PT. Bank Permata, Tbk (5) PT. Bank Panin, Tbk (6) PT. Bank HSBC Indonesia (7) PT. Bank OCBC NISP, Tbk (8) Standard Chartered Bank (9) PT. Bank CIMB Niaga, Tbk (10) PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk (11) Citibank N.A (12) PT. Bank Negara Indonesia Syariah (13) PT. Bank Central Asia, Tbk (14) Deutsche Bank AG (15) PT. Bank BNP Paribas Indonesia (16) PT. Bank Syariah Mandiri (17) PT. Bank BRISyariah, Tbk
Perusahaan efek dimaksud: (1) PT. Danareksa Sekuritas (2) PT. Mandiri Sekuritas (3) PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk, dan (4) PT. Bahana Securities.
SBSN seri SPN-S akan diterbitkan menggunakan akad ijarah sale and lease back dengan mendasarkan pada fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) nomor 72/DSN-MUI/VI/2008. Sedangkan SBSN seri PBS, menggunakan akad ijarah asset to be leased dengan mendasarkan pada fatwa DSN-MUI nomor 76/DSN-MUI/VI/2010.
Pokok-pokok terms & conditions SBSN yang akan dilelang :
Sumber : DJPPR Kementerian Keuangan
Underlying asset untuk penerbitan seri SPN-S menggunakan Barang Milik Negara (BMN) yang telah mendapatkan persetujuan DPR dan telah memenuhi persyaratan seperti diatur dalam Pasal 2 ayat 4 Peraturan Menteri Keuangan nomor 205/PMK.08/2017 tentang Penggunaan Barang Milik Negara Sebagai Dasar Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara.
Sedangkan underlying asset untuk penerbitan seri PBS, menggunakan proyek/kegiatan dalam APBN tahun 2020 yang telah mendapat persetujuan DPR melalui UU Nomor 20 Tahun 2019 tentang APBN Tahun Anggaran 2020 dan sebagian berupa Barang Milik Negara.
Kemenkeu juga mengumumkan lelang terbaru SUN yang digelar untuk 7 seri pada 17 Maret 2020, masih menarik penawaran tiga kali lipat (oversubscribed) nilai yang dimenangkan meski pasar modal sedang tertekan wabah virus corona. Namun memang penawaran yang masuk lebih kecil dibandingkan lelang dua pekan sebelumnya yang bisa mencapai oversubscribed 4,5 kali lipat.
Dalam lelang yang digelar Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pada Selasa (17/3/2020), total penawaran yang masuk untuk 7 seri SUN mencapai Rp51,30 triliun, atau tiga kali nilai yang dimenangkan.
Keterangan resmi DJPRR Kementerian Keuangan menyebutkan, rincian penawaran yang masuk, dengan rincian sebagai berikut :
Sumber : DJPPR Kementerian Keuangan
Sementara itu dari banyaknya penawaran lelang yang masuk, pemerintah hanya menyerap Rp17,05 triliun atau sesuai dengan target maksimal yang ditetapkan sebelumnya Rp22,5 triliun.
Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang sebagai berikut :
Sumber : DJPPR Kementerian Keuangan
Lelang 7 seri SUN itu digelar melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI). Sebagai informasi, lelang SUN diselenggarakan untuk investor institusi atau lembaga. Sementara itu, bila pemodal individu (perseorangan) berminat untuk membeli Surat Berharga Negara, bisa membeli SBN ritel seperti Sukuk Ritel SR012 yang kini sedang dalam masa penawaran.
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemerintah telah resmi membuka masa penawaran Sukuk Ritel seri SR012 mulai 24 Februari 2020 hingga 18 Maret 2020. SR012 bisa dipesan selama masa penawaran secara online di Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.