Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Apa dampak inflasi, daya beli, dan harga komoditas ke UNVR, MYOR, INDF, ICBP dan CMRY? Analisisnya di sini!
Apa dampak inflasi, daya beli, dan harga komoditas ke UNVR, MYOR, INDF, ICBP dan CMRY? Analisisnya di sini!
Bareksa.com - Ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2024 tumbuh 5,02% secara tahunan (YoY), sedikit di atas perkiraan konsensus 4,96%, didorong oleh stimulus Pemilu dan peningkatan konsumsi akhir tahun.
Namun, menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (25/2), inflasi Januari 2025 turun lebih tajam dari perkiraan menjadi 0,76% secara tahunan, dibandingkan 1,57% pada Desember 2024, akibat subsidi tarif listrik.
Di sisi lain, harga pangan seperti minyak goreng naik 12,4% menjelang Ramadan. Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuan di 5,75%, yang diharapkan menjaga stabilitas rupiah. Namun, pemotongan anggaran nasional Rp306 triliun berpotensi menekan daya beli masyarakat.
Harga minyak dunia meningkat akibat kekhawatiran gangguan pasokan di Rusia dan AS, sementara domestik, harga BBM jenis RON 92 dan RON 98 naik 2%-7% secara bulanan (MoM). Harga CPO mencapai 4.781 ringgit Malaysia per metrik ton (+4,4% MoM) karena permintaan menjelang Ramadan.
Komoditas lain seperti gandum dan gula juga mengalami kenaikan akibat kondisi cuaca buruk di negara produsen. Namun, harga kopi robusta turun seiring meningkatnya pasokan dari Brasil dan Vietnam. Kenaikan harga bahan baku ini dapat memengaruhi margin keuntungan sektor konsumer.
Laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) untuk kuartal IV 2024 mengecewakan akibat pengurangan stok dan biaya transformasi. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) diproyeksikan tumbuh 11% secara tahunan, didukung oleh ekspansi pasar domestik dan ekspor.
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) juga diperkirakan tumbuh 11%, berkat peluncuran produk baru. Namun, beberapa perusahaan mencatat lemahnya daya beli masyarakat serta tekanan akibat pelemahan rupiah.
Saham | Rekomendasi | Kapitalisasi Pasar (Rp triliun) | Harga Terakhir | Target Harga | Potensi Kenaikan (%) | PER 2024F | PER 2025F | EV/EBITDA 2024F | EV/EBITDA 2025F | ROE 2025F (%) | Yield 2025F (%) |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
UNVR | HOLD | 53,9 | 1.415 | 1.500 | 6,0 | 16,0 | 16,9 | 10,6 | 9,8 | 146,0 | 5,9 |
ICBP | BUY | 128,6 | 10.525 | 14.000 | 33,0 | 14,4 | 12,7 | 8,9 | 7,9 | 20,5 | 3,3 |
INDF | BUY | 65,4 | 7.375 | 8.500 | 15,3 | 6,2 | 5,4 | 3,4 | 2,8 | 16,4 | 5,7 |
MYOR | BUY | 54,8 | 2.460 | 3.200 | 30,1 | 21,0 | 15,9 | 12,2 | 9,7 | 19,3 | 1,9 |
CMRY | BUY | 36,9 | 4.650 | 6.200 | 33,3 | 28,5 | 24,5 | 20,8 | 17,8 | 23,0 | 1,8 |
Sektor | OW | 339,6 | - | - | 15,7 | 13,8 | 9,9 | 8,6 | 39,7 | 3,8 |
Sumber : perseroan, estimasi Ciptadana
Meskipun tantangan daya beli masih ada, Ciptadana Sekuritas menilai saham sektor konsumer tetap menjanjikan, terutama bagi perusahaan dengan strategi harga yang kuat. Rekomendasi saham dipertahankan overweight, dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebagai pilihan utama, karena kekuatan harga dan pangsa pasar yang besar.
Namun, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai, termasuk pelemahan sentimen konsumen, lonjakan biaya bahan baku, dan ketidakpastian politik yang bisa mempengaruhi permintaan.
Menurut Ciptadana Sekuritas, sektor konsumer Indonesia menghadapi tantangan daya beli dan kenaikan harga komoditas, tetapi peluang pertumbuhan masih terbuka, terutama bagi perusahaan dengan strategi yang solid.
Dengan kebijakan ekonomi yang mendukung dan daya beli yang diharapkan pulih, investor tetap bisa mempertimbangkan sektor ini sebagai pilihan investasi menarik di tahun 2025.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.118,19 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.106,04 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.890,88 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.080,62 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.027,3 | - | - | - | - |
ST014T2
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,5%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 8 hari
Jangka Waktu
2 tahun
Terjual 95%
ST014T4
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 8 hari
Jangka Waktu
4 tahun
Terjual 72%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.