Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Jika ekonomi AS melemah signifikan sebelum suku bunga dipangkas, maka bisa memicu resesi
Jika ekonomi AS melemah signifikan sebelum suku bunga dipangkas, maka bisa memicu resesi
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam 3,4% ke level 7.059,65 pada Senin (5/8/2024) mengikuti bursa saham global yang anjlok akibat potensi resesi Amerika Serikat (AS). Menurut Tim Analis Bareksa, pasar cemas merespons data pengangguran Negara Paman Sam bulan Juli 2024 yang dirilis akhir pekan lalu yang tercatat 4,3%, lebih tinggi dari perkiraan, serta jumlah tenaga kerja non pertanian lebih rendah dari harapan. Sebab jika ekonomi AS melemah signifikan sebelum suku bunga dipangkas, maka bisa memicu resesi dan bisa jadi sentimen negatif bagi pasar saham global, termasuk IHSG.
Pasar juga berspekulasi The Federal Reserve terlambat dalam menurunkan suku bunga, sehingga muncul ekspektasi bunga acuan akan dipangkas 50 basis poin pada rapat September. Di tengah gejolak pasar akibat ancaman resesi AS, Tim Analis Bareksa menyarankan investor tetap melakukan beli spekulatif untuk tujuan investasi jangka pendek di saham-saham yang turun signifikan. MEDC, INKP dan ISAT jadi saham pilihan hari ini, Selasa (6/8).
Stock Pick | MEDC | INKP | ISAT |
Last Price | Rp1.255 | Rp7.875 | Rp10.200 |
Recommendation | Speculative Buy | Speculative Buy | Speculative Buy |
Entry Range | Rp1.255 | Rp7.875 | Rp10.200 |
Rp1.225 | Rp7.750 | Rp10.000 | |
Target Price (TP) 1 | Rp1.300 | Rp8.050 | Rp10.400 |
Target Price (TP) 2 | Rp1.330 | Rp8.200 | Rp10.500 |
Stop Loss | Rp1.205 | Rp7.600 | Rp9.700 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 5/8/2024
Harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) anjlok 5,28% atau berkurang 70 poin menjadi Rp1.255 pada Senin (5/8). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham MEDC di rentang harga Rp1.225 hingga Rp1.255, dengan target harga ambil untung di Rp1.300 hingga Rp1.330, serta stop rugi di Rp1.205.
Pergerakan saham MEDC
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, saham MEDC terlihat membentuk long legged candle setelah turun signifikan. Hal ini mengindikasikan daya beli investor masih cukup besar. Perusahaan minyak dan gas Tanah Air itu mengumumkan laba bersih US$201 juta pada Semester I 2024, atau melonjak 68,9%, utamanya disokong kinerja anak usaha, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) seiring melonjaknya harga emas dan tembaga, serta program pengeboran yang membuahkan hasil. MEDC berhasil mencatatkan pendapatan per Juni 2024 meningkat 4,4% menjadi US$1,16 miliar.
Harga saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) merosot 4,55% atau berkurang Rp375 meniadi Rp7.875 pada Senin (5/8). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham INKP di kisaran Rp7.750 hingga Rp7.875, dengan target harga ambil untung di Rp8.050 dan Rp8.200, serta stop rugi di Rp7.600.
Pergerakan saham INKP
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa menilai saham INKP juga telah menyentuh level terendah sejak Februari 2024, yang artinya limited downside untuk saham INKP dan dapat dimanfaatkan untuk spekulasi beli. INKP membukukan laba bersih US$148 juta, meningkat 13% secara kuartalan dan naik 9% secara tahunan pada kuartal II 2024.
Harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) melemah 1,45% atau berkurang 150 poin menjadi Rp10.200 pada Senin (5/8). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham ISAT di rentang harga Rp10.000 hingga Rp10.200, dengan target harga ambil untung di Rp10.400 dan Rp10.500, serta stop rugi di Rp9.700.
Pergerakan saham ISAT
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa melihat saham operator telekomunikasi ini telah turun signifikan dalam sepekan terakhir dan indikator RSI berada di area oversold (jenuh jual). ISAT membukukan laba bersih Rp2,73 triliun pada semester I 2024, atau melesat 43,29%, utamanya ditopang pendapatan yang juga naik 13,38% menjadi Rp27,98 triliun. Kinerja moncer itu didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari segmen multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) yang naik 29,28% menjadi Rp3,92 triliun.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.125,29 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.112,14 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.897,86 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.088,37 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.031,09 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang