Stock Pick : IHSG Rebound Pasca Turun Tajam, Saham Pilihan Hari Ini AMMN, ESSA dan MYOR
Investor perlu mewaspadai volume perdagangan yang terlihat belum signifikan
Investor perlu mewaspadai volume perdagangan yang terlihat belum signifikan
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dengan kenaikan 0,99% atau bertambah 69,56 poin menjadi 7.129,22 pada Selasa (6/8/2024), setelah pada Senin turun tajam terseret bursa saham global yang juga memerah. Rebound IHSG ditopang sektor infrastruktur dan keyakinan pasar soal pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS). Menurut Tim Analis Bareksa, investor perlu mewaspadai volume perdagangan yang terlihat belum signifikan, sehingga masih berpotensi melanjutkan pelemahan jangka pendek.
Pekan ini, pelaku pasar juga menantikan rilis data klaim pengangguran AS, yang jadi indikator penting atas pelemahan dan potensi resesi ekonomi Negara Paman Sam yang menimbulkan kecemasan investor sejak akhir pekan lalu. Tim Analis Bareksa menyarankan investor menerapkan strategi trading buy di saham berkapitalisasi besar (big caps) dan lapis kedua, yang telah menyentuh batas harga bawah atau level supportnya, seperti AMMN, ESSA dan MYOR yang jadi saham pilihan hari ini, Rabu (7/8).
Stock Pick | AMMN | ESSA | MYOR |
Last Price | Rp11.800 | Rp770 | Rp2.570 |
Recommendation | Trading Buy | Buy on Support | Trading Buy |
Entry Range | Rp11.800 | Rp770 | Rp2.550 |
Rp11.500 | Rp750 | Rp2.510 | |
Target Price (TP) 1 | Rp12.075 | Rp800 | Rp2.610 |
Target Price (TP) 2 | Rp12.300 | Rp820 | Rp2.650 |
Stop Loss | Rp11.125 | Rp710 | Rp2.450 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 6/8/2024
Promo Terbaru di Bareksa
AMMN : last price Rp11.800
Harga saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menguat 0,85% atau bertambah 100 poin menjadi Rp11.800 pada Selasa (6/8). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham AMMN di rentang harga Rp11.500 hingga Rp11.800, dengan target harga ambil untung di Rp12.075 dan Rp12.300, serta stop rugi di Rp11.125.
Pergerakan saham AMMN
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, meski mayoritas saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun signifikan, namun saham AMMN terlihat masih bergerak sideways ditopang MA15 dan dapat dicermati untuk trading buy. Emiten tambang tembaga dan emas itu mencatat laba bersih US$479 juta atau sekitar Rp77 triliun, melonjak 291%. Lonjakan laba AMMN utamanya ditopang penjualan bersih yang juga meroket 166,76% menjadi US$1,54 miliar di paruh pertama 2024.
ESSA : last price Rp770
Harga saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) naik 1,99% atau bertambah 15 poin menjadi Rp770 pada Selasa (6/8). Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on support saham ESSA di kisaran harga Rp750 hingga Rp770, dengan target harga ambil untung di Rp800 dan Rp820, serta stop rugi di Rp710.
Pergerakan saham ESSA
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa menilai, setelah turun signifikan dan menyentuh level supportnya, saham ESSA tampak rebound dan berpotensi kembali ke level MA60 di kisaran harga Rp800. Perusahaan energi dan bahan kimia itu mencatat laba bersih melesat 418% jadi US$20,6 juta atau sekitar Rp331,9 miliar di semester I 2024. Lonjakan laba seiring upaya perseroan dalam menekan beban pokok pendapatan. Sebab ESSA sejatinya mencatatkan pendapatan turun 10% menjadi US$151,61 juta atau sekitar Rp2,4 triliun di periode yang sama.
MYOR : last price Rp2.570
Harga saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) melesat 4,05% atau bertambah 100 poin menjadi Rp2.570 pada Selasa (6/8). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MYOR di rentang harga Rp2.510 hingga Rp2.550, dengan target harga ambil untung di Rp2.610 dan Rp2.650, serta stop rugi di Rp2.450.
Pergerakan saham MYOR
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa melihat saham MYOR membentuk pola candle bullish marubozu dengan volume cukup besar, sehingga berpotensi menguat jangka pendek. Investor disarankan hold jika saham MYOR dapat menembus level resisten di atas Rp2.650. Perusahaan pengolahan makanan dan minuman itu berhasil membukukan lonjakan laba bersih 41,12% menjadi Rp1,75 triliun pada Semester I 2024. Lonjakan laba salah satunya ditopang pendapatan yang juga naik 9,4% menjadi Rp16,2 triliun.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.