Bareksa.com - PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) telah menggelar Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa pada 23 April 2024. Rapat Umum Pemegang Saham telah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 261.306.108 saham atau 85,88% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh perseroan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan yang berlaku.

Manajemen ASRM dalam keterangan tertulisnya Kamis (25/4) menuturkan RUPSLB agenda I menyetujui usulan perubahan rencana kerja pemisahan unit syariah dan memberi kuasa dan wewenang kepada direksi perseroan guna melakukan segala hal yang berkaitan dengan perubahan rencana kerja pemisahan unit syariah. Selanjutnya, agenda II RUPSLB menyetujui pemecahan nominal saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:4 dan nilai nominal saham ASRM dari semula Rp500 per saham, menjadi Rp125 per saham dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) sehubungan dengan pemecahan saham (stock split).

Dalam aksi korporasi ini jumlah saham perseroan akan meningkat jadi 1.217.135.360 lembar saham dari sebelumnya 304.283.840 lembar saham. Stocksplit ini bertujuan untuk meningkatkan demand atas saham perseroan dengan memperluas basis investor, sehingga bisa menyebabkan harga saham perseroan menjadi semakin terjangkau bagi investor perorangan (ritel).

Beli Saham di Sini

(IQPlus/11542818/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini​
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

D​ISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.