Bareksa.com - Pagi ini, Senin (25/3/2024) Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG sempat terkoreksi 0,32% ke 7.326. Namun saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) ASSA sempat melesat 4,79% ke Rp875.

Jumlah bid saham ASSA mencapai 49.677 lot, sementara antrean offer mencapai 75.859 lot.

Jumlah offer terbanyak berada di harga Rp900 dengan antrean sebanyak 18.749 lot. Di samping itu, jumlah bid tertinggi ada di harga Rp830 dengan jumlah 11.492 lot.

Naiknya saham ASSA sekaligus menjadi pendorong utama naiknya saham transportasi yang tercatat tumbuh 1,76% pagi ini, tumbuh paling tinggi dibandingkan sektor-sektor lainnya.

Lebaran akan Dorong Kinerja ASSA

Sementara itu melansir Bisnis, ASSA Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto menyampaikan, momentum Lebaran 2024 berpotensi akan mendorong kinerja perseroan di berbagai lini bisnis, mulai dari divisi mobil bekas, sewa kendaraan, hingga logistik. Menurutnya, menjelang Lebaran biasanya permintaan mobil akan meningkat seiring dengan kegiatan mudik, serta didorong oleh faktor kenaikan harga mobil baru sehingga masyarakat akan beralih ke mobil bekas.

Lebih lanjut ASSA memiliki bisnis mobil bekas melalui anak usahanya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC). "Untuk antisipasi lonjakan permintaan dan harga menjelang Lebaran, kami sudah menyiapkan stok mobil," ujar Prodjo seperti dilansir Bisnis awal bulan ini.

Beli Saham, Klik di Sini

(Sigma Kinasih/MP)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini​
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

D​ISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.