Putusan The Fed Buat Pasar Sumringah, Saham BBRI, BBNI, MAPI, ACES dan SMRA Prospektif
Beberapa saham rekomendasi Tim Analis Bareksa di kuatal I 2024 berhasil menembus target harganya
Beberapa saham rekomendasi Tim Analis Bareksa di kuatal I 2024 berhasil menembus target harganya
Bareksa.com - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali memutuskan untuk menahan suku bunga acuan 5,25-5,5% dalam hasil rapat Maret 2024 pada Rabu waktu setempat. Putusan ini sesuai harapan pasar dan merupakan level suku bunga tertinggi dalam 23 tahun terakhir. The Fed sudah mempertahankan suku bunga dalam 5 kali rapat berturut-turut.
Dalam rapat tersebut, The Fed mempertegas rencana memangkas suku bunga dolar AS total 0,75% tahun ini, atau sama dengan prediksi di Desember 2023. Namun proyeksi beberapa data ekonomi diubah, seperti:
- Pertumbuhan PDB 2024 naik dari 1,4% menjadi 2,1%
- Pertumbuhan PDB 2025 menguat dari 1,8% menjadi 2%
- Inflasi 2024 tidak berubah di 2,4%
- Inflasi inti naik dari 2,4% menjadi 2,6%
- Inflasi 2025 naik dari 2,1% menjadi 2,2%
- Inflasi inti 2025 tetap 2,2%
- Tingkat pengangguran 2024 turun dari 4,1% menjadi 4%
- Tingkat pengangguran 2025 tetap 4,1%.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Tim Analis Bareksa, pelaku pasar menyambut baik kabar ini. Sebab, The Fed memastikan suku bunga akan dipangkas dan perubahan proyeksi justru menguatkan optimisme pasar bahwa ekonomi Negara Paman Sam tumbuh baik dan inflasi masih terkendali. Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,89% dan Indeks Nasdaq naik 1,15% pada Rabu (20/3) waktu AS. Menurut data Kamis, pukul 10:35 WIB, bursa saham lain seperti Australia melesat 1,1%, Jepang naik 1,8%, Korea melonjak 2,2% dan Hong Kong naik 1,8%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut kecipratan penguatan 0,55% dipimpin sektor teknologi (1,9%), industri dasar (1,3%) dan properti (0,9%). Kinerja merah hanya dicatatkan sektor barang konsumsi non siklikal (-0,2%) dan kesehatan (-0,1%). Para investor mulai mengalihkan portofolio investasinya dari sektor yang tergolong defensif, ke sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, pasca pengumuman Bank Sentral AS tersebut.
Menimbang The Fed yang menyatakan pemangkasan suku bunga sesuai rencana, hal ini jadi sentimen positif bagi pasar saham tahun ini. Tim analis Bareksa merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Beberapa dari saham-saham tersebut bahkan sudah menembus target harga kuartal I yang diprediksi oleh Tim Analis Bareksa yang dirilis pada awal 2024. Di antaranya BBNI sebelumnya punya target harga kurtal I Rp5.825, namun ternyata sudah berhasil menembus Rp5.950 pada 12 Februari. Karena itu target harga saham BBNI direvisi naik dari Rp5.825 menjadi Rp6.300.
Kemudian target harga saham BBRI juga sudah direvisi naik dari sebelumnya Rp6.250 menjadi Rp7.150. Sebab saham BBRI sudah berhasil menembus Rp6.300 pada 20 Februari 2024.
Stock Pick Tim Analis Bareksa
No | Saham | Harga per 20/3/2024 | Target Harga (TP) | Potensi Kenaikan |
1 | BBRI | Rp6.100 | Rp7.150 | 17,21% |
2 | BBNI | Rp5.875 | Rp6.300 | 7,23% |
3 | ACES | Rp930 | Rp1.110 | 19,35% |
4 | MAPI | Rp1.815 | Rp2.500 | 37,74% |
5 | SMRA | Rp510 | Rp940 | 84,31% |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Saham perbankan seperti BBRI dan BBNI bakal diuntungkan dari prospek penurunan suku bunga, sehingga pertumbuhan kredit bisa digenjot. Selain didukung pembiayaan lebih murah, penjualan sektor properti bisa terdongkrak dengan kebijakan diskon PPN untuk rumah di bawah Rp5 miliar. Kondisi ini bisa menguntungkan saham properti seperti SMRA.
Terakhir, menurut Tim Analis Bareksa, berkat perputaran roda ekonomi yang lebih cepat dan penyelenggaraan Pemilu 2024, perusahaan ritel bisa menikmati daya beli masyarakat yang membaik. Terlebih harga komoditas mengalami perbaikan sejak Februari 2024, terutama harga minyak kelapa sawit (CPO) yang mencapai 4.300 ringgit Malaysia per ton.
Harga CPO sangat strategis karena terdapat hampir 3 juta petani sawit di Indonesia. Sehingga kenaikan harga CPO yang mendongkrak pendapatan petani, memiliki multiplier effect yang besar. Beberapa emiten ritel yang bisa dipertimbangkan ialah ACES dan MAPI.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.