Top 5 Stock Pick di Kuartal I 2024 : BBRI, BBNI, MAPI, ACES dan SMRA
Pasar saham Tanah Air diprediksi akan bullish di 2024 yang merupakan tahun politik seiring penyelenggaran Pemilu
Pasar saham Tanah Air diprediksi akan bullish di 2024 yang merupakan tahun politik seiring penyelenggaran Pemilu
Bareksa.com - Pasar Saham Tanah Air berhasil menembus rekor tertinggi baru sepanjang masa (all time high) pekan lalu, tepatnya pada penutupan Kamis (4/1/2024) di 7.359,76. Bahkan dalam perdagangan intraday, IHSG sempat menyentuh 7.400. Lonjakan IHSG utamanya ditopang masuknya investor asing memborong saham RI. Total net buy asing sepanjang 2024 hingga Rabu (10/1) mencapai Rp4,1 triliun.
Bergairahnya kinerja IHSG di pekan-pekan awal 2024, seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan bank-bank sentral dunia, terutama Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Menurut Tim Analis Bareksa, tahun ini konsensus memprediksi suku bunga akan turun dimulai oleh The Fed seiring meredanya laju inflasi.
Investor global berekspektasi suku bunga dolar AS akan dipangkas 2-3 kali tahun ini, setelah 11 kali kenaikan sejak Maret 2022 hingga Juli 2023 dari sebelumnya 0-0,25% menjadi 5,25-5,5%. Level suku bunga The Fed (Fed Rate) ini merupakan yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir.
Promo Terbaru di Bareksa
Probabilitas Penurunan Suku Bunga Dolar AS
Sumber: Bloomberg, CME, Syailendra Research, per Desember 2023
Pasar memprediksi peluang suku bunga The Fed turun 0,25% pada Maret 2024 mencapai 65,9%. Tim Analis Bareksa menilai sentimen ini bersifat positif dengan catatan pemangkasan dilakukan sebelum semester II 2024. Bank Indonesia juga diproyeksikan akan memangkas suku bunganya 0,75-1% sepanjang 2024 dari level saat ini 6%.
Mempertimbangkan hal tersebut, pasar saham Tanah Air diprediksi akan bullish (tren naik) di 2024 yang merupakan tahun politik seiring penyelenggaran pemilihan umum (Pemilu). Pemilu serentak dilakukan pada 14 Februari 2024. Saham-saham yang diperkirakan moncer ialah saham berkapitalisasi besar (big caps) dan likuiditasnya tinggi. Hal ini akan didorong oleh pertumbuhan laba bersih yang naik jadi lebih tinggi dari sebelum masa Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang sudah terlihat selama 2023.
Prediksi IHSG 2024 dan 2025 dengan Skenario Bearish, Base dan Bullish
Sumber: Bloomberg, CME, Syailendra Research
Tim Analis Bareksa memperkirakan IHSG akan mengalami koreksi wajar di kuartal I 2024 ini, sebelum akhirnya bull run atau atau naik dalam jangka waktu tertentu. Hal ini mengingat kinerja IHSG sepanjang 2023 didorong oleh hanya beberapa emiten seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang berganti nama menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Ketiga emiten tersebut milik konglomerat Prajogo Pangestu.
Mempertimbangkan beberapa sentimen dan skenario tersebut, Tim Analis Bareksa merekomendasikan top 5 saham pilihan atau top 5 stock pick di kuatal I 2024 sebagai berikut:
1. Sektor Perbankan : BBRI dan BBNI
Tim Analis Bareksa merekomendasikan untuk akumulasi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) karena valuasinya masih murah. BBRI menikmati kenaikan net interest margin (NIM) atau margin bunga bersih didorong oleh kenaikan asset yield dan pertumbuhan kredit tetap 14% hingga November 2023, atau kenaikannya lebih kencang dari Oktober yang meningkat 13%.
Rekap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Hingga November 2023
Sumber: Perusahaan, Ciptadana Sekuritas Asia
BBNI juga menikmati perbaikan NIM, meskipun pertumbuhan kredit cenderung melambat pada 2023. Hal ini akibat BBNI menerapkan strategi yang mengedepankan kualitas penyaluran kredit. Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saham BBRI dengan target harga Rp6.250 dan BBNI dengan target harga Rp5.825. Pada penutupan Kamis (11/1), harga saham BBRI ditutup di Rp5.7590 dan BBNI di Rp5.600.
Investment Highlights Sektor Perbankan
Sumber: Perusahaan, Ciptadana Sekuritas Asia
2. Sektor Ritel : MAPI dan ACES
Tim Analis Bareksa merekomendasikan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) di sektor ritel, mengingat konsumsi masyarakat dinilai solid dengan inflasi yang lebih terjaga, sehingga akan meningkatkan disposable income di masyarakat. Dalam arti sederhana, disposable income adalah uang yang tersisa setelah semua biaya hidup dan tagihan dibayarkan, yang bisa digunakan untuk konsumsi atau belanja hingga investasi.
Penjualan ritel yang meningkat ditandai dengan kenaikan indeks penjualan ritel yang tetap tumbuh 2,9% pada November 2023, lebih tinggi dari kenaikan pada Oktober yang naik 1,8%, bisa jadi peluang bagi perusahaan ritel. Tim Analis Bareksa melihat, pelaksanaan Pemilu akan mendorong perputaran uang di masyarakat meningkat dan harga komoditas yang cukup stabil akan membuat konsumsi masyarakat di kota tier 2 dan 3 juga meningkat.
Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saham MAPI dengan target harga Rp2.500 dan saham ACES dengan target harga Rp1.110. Pada Kamis (11/1) harga saham MAPI ditutup di Rp1.845 dan ACES di Rp810.
Investment Highlights Sektor Ritel
Sumber: Perusahaan, Ciptadana Sekuritas Asia
3. Sektor Properti : SMRA
Di sektor properti, Tim Analis Bareksa merekomendasikan saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) sebagai pilihan utama. Sebab, SMRA saat ini berfokus pada penjualan rumah di rentang harga Rp2 miliar hingga Rp4 miliar yang mendominasi 70% total penjualan. Menurut Tim Analis Bareksa, perlambatan penjualan yang terjadi hanya bersifat sementara, karena masyarakat menunggu penurunan suku bunga tahun ini.
Kenaikan recurring income (pendapatan berulang) didorong oleh penambahan jumlah pengunjung di berbagai mal. Sehingga SMRA secara perlahan bisa menaikkan harga sewa tanpa membebani merchant penyewa. Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saham SMRA dengan target harga Rp940. Pada Kamis (11/1), harga saham SMRA ditutup di Rp615.
Kenaikan Pengunjung di Mal SMRA
Sumber: Perusahaan, Ciptadana Sekuritas Asia
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.