Dharma Polimetal Ungkap Target Optimis 2024, Ini Potensi Harga Saham DRMA
Perusahaan komponen otomotif Grup Triputra milik TP Rahmat ini berpotensi terdorong dari pemangkasan suku bunga acuan
Perusahaan komponen otomotif Grup Triputra milik TP Rahmat ini berpotensi terdorong dari pemangkasan suku bunga acuan
Bareksa.com - Perusahaan supplier komponen otomotif PT Darma Polimetal Tbk (DRMA) optimis dengan pertumbuhan permintaan mobil listrik di Indonesia. Sehingga dapat mendorong kinerja, dan potensi harga sahamnya di tahun ini.
Menurut paparan manajemen DRMA, banyaknya perusahaan EV producer masuk ke Indonesia bisa menjadi peluang bagi DRMA untuk menjadi supplier parts mereka dengan Hyundai menjadi percontohan mereka.
Oleh karena itu, Investment Analyst Bareksa Ariyanto Dipo Sucahyo melihat outlook saham DRMA masih cukup baik dengan pulihnya ekonomi Indonesia dan potensi penurunan suku bunga, yang akan mendorong pembelian kendaraan roda dua dan roda empat. "Pada tahun ini, pabrik battery pack juga sudah selesai pada kuartal pertama dan bisa beroperasi secepatnya. Kami merekomendasikan Beli DRMA dengan target price Rp1.900/lembar untuk tahun ini."
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu, perusahaan juga memperkirakan pertumbuhan pendapatan cenderung stagnan pada kuartal pertama tahun ini, tetapi akan semakin tinggi pada akhir tahun.
Emiten yang terafiliasi dengan Grup Triputra milik konglomerat TP Rahmat ini mengaku masih ada kendala issue dari rangka ESAF Honda, membuat produksi cukup lambat pada awal kuartal pertama, sehingga menjadikan pertumbuhan yang flat di pasar kendaraan roda dua.
Lalu, perusahaan juga melihat margin akan kurang lebih sama dengan tahun lalu dengan target pertumbuhan sekitar 10% pada tahun ini. Untuk pengembangan komponen kendaraan listrik kendaraan roda dua, perusahaan masih melakukan pengembangan terutama dari Battery pack dan BLC motor.
Ekspektasi battery pack bisa dijual dengan harga Rp6 juta/unit dan BLC motor sebesar Rp2 juta/unit dan volume penjualan diperkirakan bisa mencapai 10.000 unit penjualan untuk tahun ini. Perusahaan juga memprediksi akan ada 1 juta motor listrik pada tahun 2030 yang diproduksi.
Kemudian, berkaitan dengan penjualan casing battery tahun ini sudah bisa dilakukan dengan baik karena sudah selesai dalam tahap R&D dan tahun ini mereka bisa coba ekspor ke pasar Amerika Serikat melalui JV Dharma Kyungsin Indonesia.
Adapun kontribusi pendapatan DRMA 50% datang dari Astra Honda Motor, 10% Daihatsu, 5% dari Toyota, 4% Hyundai, dan 4 % Yamaha. Perusahaan juga memprediksi kontribusi dari Hyundai akan naik cukup moderat dengan naik 10-15% pada tahun ini.
Perusahaan mengatakan masih memiliki kapasitas yang cukup baik tahun ini sehingga tidak ada ekspansi yang cukup masif dari sisi production line. Satu line mempunyai kapasitas 10-20 ribu unit dengan full automatic line.
Sebagai informasi, sepanjang 2023 pendapatan DRMA mencapai Rp5,54 triliun, naik 41,88% dari kinerja tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih naik 55,2% menjadi Rp611 miliar. Peningkatan kinerja karena perusahaan tahun lalu baru saja mengakuisisi produsen komponen otomotif Jepang PT Trimitra Chitrahasta yang penjualannya sudah dikonsolidasikan pada 2023.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.