Apakah Ada January Effect Tahun 2025? Prospek Saham-saham Ini Menyala
Secara historis, peluang kenaikan IHSG pada bulan Januari mencapai 60%
Secara historis, peluang kenaikan IHSG pada bulan Januari mencapai 60%
Bareksa.com - Apakah tahun 2025 ini ada January effect? Prediksi soal peluang January effect bulan ini menjadi samar, akibat ketidakpastian pasar. Kondisi itu menyusul kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Desember 2024 lalu yang kurang menggembirakan.
Memasuki tahun baru 2025, kinerja pasar saham Tanah Air mulai sumringah, dengan kenaikan 1,82% pada periode 30 Desember 2024-3 Januari 2025 menjadi 7.164. Namun pada Senin (6/1), IHSG kembali memerah dengan penurunan 1,17% ke posisi 7.080,47.
Pasar sedang menanti sentimen global, utamanya petunjuk keputusan suku bunga Amerika Serikat (AS) dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28-29 Januari mendatang. Selain itu, pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47 pada 20 Januari mendatang juga jadi sentimen pasar.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Tim Analis Bareksa, saat ini belum banyak sentimen dari dalam negeri. Meski begitu, pada 6 Januari, pemerintah mulai mengimplementasi program makan bergizi gratis di 1.000 titik di Indonesia. Harapannya program ini bisa jadi pendongkrak tambahan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Secara historis 10 tahun terakhir periode 2014-2023, IHSG naik 6 kali dan turun 4 kali pada Januari. Adapun dalam 23 tahun terakhir, IHSG naik 14 kali dan turun 9 kali pada bulan Januari. Artinya kenaikan IHSG pada 10 dan 23 tahun terakhir mencapai 60% dan peluang turun 40% pada bulan Januari.
Historis IHSG Secara Bulanan
Sumber : Syailendra Capital
Pada bulan Januari 2025 ini, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan smart investor :
Saham | Harga Terakhir (Rp) | Target Harga (Rp) | Potensi Kenaikan | Price to Earning (PE) Ratio (x) | Price/Earnings to Growth (PEG) Ratio (x) |
TINS | 1.055 | 1.550 | 46,92% | 14,31 | 0,0374 |
ERAA | 412 | 600 | 45,63% | 5,79 | 0,1656 |
AVIA | 412 | 530 | 28,64% | 15,07 | 1,0301 |
TAPG | 765 | 1.030 | 34,6% | 8,5 | 0,32 |
MARK | 1.055 | 1.330 | 26,07% | 14,39 | 0,1181 |
Sumber : investing.com, harga terakhir per 3/1/2025, diolah Tim Analis Bareksa
Tim Analis Bareksa menilai saham badan usaha milik negara tambang timah, PT Timah Tbk (TINS) dan emiten CPO milik taipan TP Rachmat, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) tidak akan terdampak kebijakan perang dagang yang bakal diberlakukan Trump. Kemudian saham PT Avia Avian Tbk (AVIA), produsen cat bisa meraih sentimen positif dari program 3 juta rumah per tahun yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) prospektif seiring pemerintah yang batal menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) jadi 12% mulai Januari 2025. Kondisi itu bisa jadi sentimen positif bagi ERAA, yang merupakan perusahaan ritel dan distributor perangkat elektronik, seperti handset, aksesori, komputer, dan segala jenis gadget elektronik. Terakhir, saham PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), produsen sarung tangan, yang secara musiman biasanya naik pada bulan Januari. Pada Januari 2024 lalu, saham MARK melesat 31,97%. Kelima saham tersebut punya potensi kenaikan 26-48% dengan rasio harga saham terhadap laba perusahaan (PE ratio) antara 8,5 hingga 15,07 kali.
Tim Analis Bareksa melihat, meskipun ketidakpastian global masih membayangi, namun kemungkinan dampak ke Indonesia akan lebih teredam. Sebab mayoritas ekonomi RI masih didukung konsumsi domestik. Program ketahanan pangan dan akselerasi bauran biodiesel menjadi B50 juga akan mendongkrak ekonomi kota tier II dan tier III yang memiliki lahan sawit. Ditambah, pemerintah juga memperpanjang beberapa paket stimulus untuk menggenjot perekonomian.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/Sigma Kinasih CTA, CFP/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.390,72 | 0,47% | 4,05% | 0,21% | 8,15% | 20,16% | 38,33% |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.088,39 | 0,55% | 4,00% | 0,15% | 7,78% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.859,86 | 0,59% | 3,88% | 0,16% | 7,35% | 18,07% | 40,46% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.098,72 | 0,37% | 3,83% | 0,16% | 7,36% | 6,39% | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.294,99 | 0,70% | 4,09% | 0,15% | 7,48% | 19,66% | 35,68% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.