Harga Batu Bara Melemah, Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Turun 51% Sepanjang 2023
Laba bersih PTBA turun menjadi Rp6,10 triliun pada tahun 2023
Laba bersih PTBA turun menjadi Rp6,10 triliun pada tahun 2023
Bareksa.com - PT Bukit Asam (PTBA) melaporkan kinerjanya selama tahun 2023 yang turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan harga batu bara yang melemah sepanjang 2023.
Tercatat laba bersih emiten tambang batu bara ini, mengalami penurunan hingga 51% menjadi Rp6,10 triliun pada tahun 2023, dibanding perolehan laba tahun sebelumnya mencapai sebesar Rp12,56 triliun. Alhasil, laba per saham dasar PTBA juga ikut turun menjadi senilai Rp532 dari sebelumnya Rp1.094.
Sebagai informasi, data harga batu bara acuan (HBA) dari Dirjen Minerba Kementerian ESDM menunjukkan bahwa HBA mencapai nilai tertinggi pada Oktober 2022 sebesar, US$330 per ton. Lantas, di tahun 2023, harga batu bara kembali turun dan mencapai nilai terendah di US$117 per ton pada Desember 2023.
Promo Terbaru di Bareksa
Jika dilihat dalama laporan keuangan yang telah dirilis dan dikutip pada Selasa (5/3), tercatat bahwa salah satu pemicu turunnya laba bersih PTBA lantaran pendapatan pada periode tersebut sebesar Rp38,48 triliun, atau turun sekitar 9,75% dari periode sama tahun sebelumnya Rp42,64 triliun.
Kemudian, beban pokok pendapatan bertamabh menjadi Rp29,33 triliun, dari posisi sama tahun sebelumnya hanya Rp24,68 triliun. Adapun, laba kotor PTBA melemah menjadi Rp9,15 triliun dari sebelumnya Rp17,96 triliun.
Disebutkan juga kalau beban umum dan administrasi turun menjadi Rp1,93 triliun, Beban penjualan dan pemasaran turun menjadi Rp656,36 miliar. Kemudian, Penghasilan lainnya berhasil meningkat menjadi Rp638,40 miliar, dan Laba usaha anjlok menjadi Rp7,20 triliun.
PTBA juga mencatat laba tahun berjalan Rp6,29 triliun di sepanjang tahun 2023, atau lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,77 triliun.
Untuk Total ekuitas turun pada periode itu menjadi Rp21,56 triliun. Sementara jumlah liabilitas naik menjadi Rp17,20 triliun. Lalu, total aset Rp38,76 triliun, turun dibandingkan dengan akhir 2022, yang senilai Rp45,35 triliun.
(IQPlus/06454593/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.