Stock Pick : IHSG Melemah di Bawah 7.200, Rekomendasi Saham Hari Ini BBRI, BBCA dan BSDE
IHSG melemah seiring tertekannya rupiah, akibat rilis data PMI Manufaktur AS yang naik lebih tinggi dari perkiraan
IHSG melemah seiring tertekannya rupiah, akibat rilis data PMI Manufaktur AS yang naik lebih tinggi dari perkiraan
Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (25/1/2024) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Jumat (26/1/2024):
IHSG : last price 7.178,04
Kinerja Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari IHSG kembali melemah pada Kamis, setelah pada Rabu juga tertekan. IHSG melemah di tengah kinerja Bursa Saham Asia yang mayoritas menguat. IHSG ditutup melemah 0,69% atau berkurang 49,78 poin menjadi 7.178,04, atau berada di bawah level psikologis 7.200. Senada, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga melemah 0,67% atau berkurang 6,45 poin menjadi 959,79.
IHSG melemah seiring tertekannya rupiah, akibat rilis data PMI Manufaktur Flash Amerika Serikat (AS) yang naik lebih tinggi dari perkiraan, dan dari bulan sebelumnya, yakni dari 47,9 menjadi 50,3. Sedangkan, PMI Composite AS pada Januari 2024 naik dari 50,9 menjadi 52,3, lebih tinggi dari perkiraan 50,3. Nilai PMI manufaktur di atas 50, menunjukkan industri manufaktur AS ekspansif, sehingga berpotensi membuat inflasi semakin sulit dikendalikan.
Promo Terbaru di Bareksa
Pelaku pasar juga masih mencermati potensi penurunan suku bunga Bank Sentral AS The Federal Reserve. Pasar sebelumnya berekspektasi, suku bunga AS mulai dipangkas Maret 2024, namun kini mundur jadi Mei atau Juni 2024 mempertimbangkan rilis data ekonomi terkini.
Sedangkan penguatan mayoritas bursa saham di Kawasan Asia ditopang sentimen kebijakan Bank Sentral China (PBoC) dalam mendukung pemulihan ekonomi Negara Panda. PBoC berjanji mengurangi rasio persyaratan cadangan bank 50 basis poin bulan depan, serta menggelontorkan sekitar 1 triliun yuan pendanaan jangka panjang ke pasar. Pasar juga menantikan petunjuk pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Pasar berekspektasi ECB mulai menurunkan suku bunga pada April atau Juni 2024.
Secara sektoral saham, tercatat 6 sektor saham melemah dipimpin keuangan minus 1,79% dan transportasi & logistik 1,04%. Namun 5 sektor saham menguat dipimpin energi meningkat 1,48%, berang baku dan industri masing-masing naik 0,53% dan 0,44%. Saham-saham naik tertinggi yaitu FORU, NICE, GTBO, SURI, dan RGAS. Sedangkan saham-saham yang turun terdalam yakni CGAS, BPTR, HUMI, WIDI dan BULL. Tercatat sebanyak 260 saham naik, 258 saham turun dan 248 saham stagnan.
Kinerja bursa saham regional Asia kemarin yakni indeks Nikkei menguat 0,03 persen jadi 36.236,5, indeks Hang Seng menguat 1,96% jadi 16.211,96, indeks Shanghai melesat 3,03% jadi 2.906,11, namun indeks Strait Times melemah 0,18 jadi 3.147,64.
Di tengah pelemahan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | BBRI | BBCA | BSDE |
Last price | Rp5.525 | Rp9.500 | Rp1.030 |
Recommendation | Buy on weakness | Trading buy | Trading buy |
Entry | Rp5.525 | Rp9.500 | Rp1.030 |
Rp5.400 | Rp9.350 | Rp1.000 | |
Target price (TP) 1 | Rp5.650 | Rp9.625 | Rp1.055 |
Target price (TP) 2 | Rp5.725 | Rp9.750 | Rp1.070 |
Stop loss | Rp5,350 | Rp9.200 | Rp990 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 25/1/2024
BBRI : last price Rp5.525
Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 2,21% atau berkurang 125 poin menjadi Rp5.525 pada Kamis (25/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham BBRI di rentang harga Rp5.400 dan Rp5.525, dengan target harga ambil untung di Rp5.650 dan Rp5.725, serta stop rugi di Rp5.350.
BBCA : last price Rp9.500
Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 0,26% atau berkurang 25 poin menjadi Rp9.500 pada Kamis (25/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BBCA di kisaran harga Rp9.350 dan Rp9.500, dengan target harga di Rp9.625 dan Rp9.750, serta stop rugi di Rp9.200.
BSDE : last price Rp1.030
Harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) stagnan di level Rp1.030 pada Kamis (25/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BSDE di rentang harga Rp1.000 dan Rp1.030, dengan target harga ambil untung di Rp1.055 dan Rp1.070, dengan stop rugi di Rp990.
Ringkasan Berita Pasar
ADHI
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan kontrak baru pada tahun ini sama dengan perolehan kontrak baru pada tahun lalu sekitar Rp37,4 triliun. Tahun ini perusahaan berfokus mencari kontrak di dalam negeri dan untuk proyek luar negeri ADHI masih konservatif. Perusahaan juga optimistis kontrak baru akan didapatkan melalui proses tender perkeretaapian seiring telah rampungnya LRT Jabodebek tahap I.
SSIA
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan penjualan tanah tahun ini mencapai 65 hektare yang berasal dari 20 hektare di Karawang dan 45 hektare di kawasan Subang Smartpolitan. Untuk mencapai target, SSIA menganggarkan belanja modal Rp2,3 triliun, di mana untuk pengembangan kawasan Subang Smartpolitan Rp1,3 trilun dan Rp1 triliun untuk portofolio hotel dan konstruksi. Pengembangan infrastruktur di kawasan Subang juga di selaraskan dengan perkembangan akses jalan Tol Patimban. Untuk anak usaha konstruksi, perusahaan menargetkan kontrak baru Rp2,9 triliun pada tahun ini. Kemudian, untuk bisnis perhotelan diharapkan tetap mengalami peningkatan okupansi pada tahun ini.
Sektor Perkebunan
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) mengajukan pencabutan Domestic market obligation (DMO) kepada pemerintah. Hal itu dikarenakan asosiasi melihat volume produksi sudah lebih besar dibandingkan dengan volume konsumsi. Selain itu asosiasi juga melihat hal itu perlu dilakukan karena harga saat ini lebih rendah dibandingkan 2022, di saat DMO dan DPO diberlakukan.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.