BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Bank Dunia : Pertumbuhan Global Tahun Ini 2,4% atau Lebih Rendah dari 2023

Martina Priyanti10 Januari 2024
Tags:
Bank Dunia : Pertumbuhan Global Tahun Ini 2,4% atau Lebih Rendah dari 2023
Ilustrasi seorang investor sedang berjalan dengan latar belakang logo Bank Dunia. (Shutterstock)

Negara-negara berkembang kini diperkirakan hanya tumbuh sebesar 3,9% pada tahun 2024

Bareksa.com - Bank Dunia menilai perekonomian global diperkirakan akan mencatat pertumbuhan terburuk dalam setengah dekade dalam 30 tahun terakhir. Pertumbuhan global diperkirakan akan melambat selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2024, turun menjadi 2,4% dari 2,6% pada tahun 2023, sebut Bank Dunia dalam laporan terbaru bertajuk 'Prospek Ekonomi Global', yang dirilis pada Selasa (9/1/2024).

Potensi pertumbuhan lebih dibesar dibandingkan tahun ini akan terjadi pada tahun depan atau 2025, yakni menjadi 2,7%. Sementara itu percepatan selama periode lima tahun akan tetap hampir tiga perempat poin persentase di bawah rata-rata tahun 2010an.

Meskipun perekonomian global terbukti tangguh dalam menghadapi risiko resesi pada tahun lalu/2023, meningkatnya ketegangan geopolitik akan menghadirkan tantangan baru dalam jangka pendek. Makanya, Bank Dunia menilai bahwa sebagian besar perekonomian akan tumbuh lebih lambat pada tahun 2024 dan 2025 dibandingkan dekade sebelumnya.

"Anda mengalami perang di Eropa Timur, invasi Rusia ke Ukraina. Anda menghadapi konflik serius di Timur Tengah. Meningkatnya konflik-konflik ini dapat berdampak signifikan terhadap harga energi yang dapat berdampak pada inflasi serta pertumbuhan ekonomi," Ayhan Kose, wakil kepala ekonom Bank Dunia dan direktur Prospects Group kepada CNBC.

Investasi Saham di Sini

Peringatan Bank Dunia

Bank Dunia memperingatkan bahwa tanpa koreksi besar-besaran, tahun 2020-an akan menjadi satu dekade peluang yang terbuang sia-sia. Secara regional, pertumbuhan tahun ini diperkirakan akan melemah paling besar di Amerika Utara, Eropa dan Asia Tengah, serta Asia-Pasifik, terutama karena melambatnya ekspansi di Tiongkok.

Sementara itu sedikit perbaikan diperkirakan akan terjadi di Amerika Latin dan Karibia, dengan tingkat yang rendah, sementara peningkatan yang lebih besar diperkirakan akan terjadi di Timur Tengah dan Afrika.
Namun, negara-negara berkembang akan menjadi negara yang paling terkena dampaknya dalam jangka menengah karena lesunya perdagangan global dan kondisi keuangan yang ketat sangat membebani pertumbuhan.

"Pertumbuhan jangka pendek akan tetap lemah, membuat banyak negara berkembang . terutama negara-negara termiskin . terjebak dalam perangkap: dengan tingkat utang yang sangat besar dan lemahnya akses terhadap pangan bagi hampir satu dari setiap tiga orang," kata Gill.

Negara-negara berkembang kini diperkirakan hanya tumbuh sebesar 3,9% pada tahun 2024, lebih dari 1 poin persentase di bawah rata-rata dekade sebelumnya. Pada akhir tahun ini, masyarakat di sekitar 1 dari setiap 4 negara berkembang dan sekitar 40% negara berpenghasilan rendah masih akan menjadi lebih miskin dibandingkan saat menjelang pandemi Covid-19 pada tahun 2019, kata organisasi tersebut.

Investasi Saham di Sini
(IQPlus/00927343/mp)

Promo Terbaru di Bareksa

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua