Begini Prospek Perbankan Global pada 2024 Versi Moody's
Moody's memperkirakan uang akan tetap ketat pada tahun depan
Moody's memperkirakan uang akan tetap ketat pada tahun depan
Bareksa.com - Lembaga pemeringkat kredit Moody's menyebutkan pertumbuhan ekonomi global yang lesu, tingginya risiko peminjam gagal membayar pinjaman, dan tekanan pada profitabilitas membuat bank menghadapi prospek negatif pada tahun depan atau 2024.
"Kenaikan suku bunga yang dilakukan sebelumnya oleh bank sentral dan meningkatnya pengangguran di negara-negara maju akan melemahkan kualitas aset," kata Moody's Investors Services dalam laporan prospeknya, dikutip dari The Business Times, Selasa, (5/12/2023).
Moody's menambahkan bahwa eksposur real estat di Amerika Serikat dan Eropa menimbulkan risiko yang semakin besar. "Tekanan di pasar properti di kawasan Asia-Pasifik juga kemungkinan akan terus berlanjut," kata laporan tersebut.
Bank-bank global melaporkan kinerja yang beragam tahun ini, karena pendapatan konsumen mereka mendapat manfaat dari kenaikan suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral untuk mengendalikan inflasi, pada saat yang sama pendapatan perbankan investasi terpuruk akibat kemerosotan kesepakatan yang mendalam.
Moody's mengatakan dalam laporannya bahwa mereka memperkirakan uang akan tetap ketat pada tahun depan, sehingga menurunkan pertumbuhan ekonomi bahkan ketika bank sentral diperkirakan mulai menurunkan suku bunga.
"Pertumbuhan Tiongkok juga akan melambat di tengah lesunya belanja konsumen dan dunia usaha, lemahnya ekspor, dan krisis properti yang sedang berlangsung," kata laporan itu.
Moody's menambahkan profitabilitas bank kemungkinan tertekan oleh biaya pendanaan yang tinggi, pertumbuhan pinjaman yang lebih rendah, dan penumpukan cadangan untuk menutupi potensi gagal bayar. Namun, tingkat permodalan yang mendukung kesehatan keuangan bank diperkirakan tetap bertahan, kata laporan tersebut.
"Pendanaan dan likuiditas akan menimbulkan tantangan, namun kapitalisasi akan tetap stabil, mendapatkan keuntungan dari perolehan modal organik dan pertumbuhan pinjaman yang moderat, dan karena beberapa bank terbesar AS membangun modal," kata Pejabat Kredit Senior Moody's Investors Service Felipe Carvallo.
Beli Saham, Klik di Sini
(IQPlus/33831376/mp)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
Promo Terbaru di Bareksa
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.