Stocks Pick: IHSG Belum Berhasil Tembus 7.000, Ini Rekomendasi Saham KLBF, ERAA dan BBCA
Pelemahan IHSG akibat pasar merespons risalah pertemuan The Fed yang masih akan menerapkan kebijakan moneter ketat
Pelemahan IHSG akibat pasar merespons risalah pertemuan The Fed yang masih akan menerapkan kebijakan moneter ketat
Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (22/11/2023) dan beberapa saham unggulan yang direkomendasikan Tim Analis Bareksa, Kamis (23/11/2023) :
IHSG : last price 6.906,95
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah 0,79% atau berkurang 54,84 poin ditutup di level 6.906,95 pada Rabu (22/11/2023). Pelemahan ini menunjukkan IHSG gagal menembus level psikologis 7.000, setelah pada Senin lalu ditutup sedikit lagi menembus 7.000. Senada, Indeks LQ45 turun 3,12 poin atau 0,34% ke posisi 912,59.
Pelemahan IHSG seiring kinerja bursa di kawasan Asia, akibat pasar merespons risalah pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) yang masih akan menerapkan kebijakan moneter ketat. Sebab, kecil peluangnya The Fed segera memangkas suku bunga acuannya dari level saat ini 5,25-5,5% karena inflasi masih jauh di atas target 2%.
Promo Terbaru di Bareksa
Dari dalam negeri, pelaku pasar juga menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) pada 22-23 November 2023. Pasar memperkirakan suku bunga BI akan tetap dipertahankan dari level 6% saat ini.
Secara sektoral, dua sektor saham meningkat kemarin yaitu dipimpin sektor teknologi 2,66%, kemudian sektor kesehatan naik 0,44%. Tiga sektor saham turun yaitu sektor infrastruktur turun terdalam minus 5,44 %, kemudian sektor barang baku serta sektor transportasi dan logistik masing-masing turun 2,52% dan 1,11%.
Saham-saham dengan penguatan terbesar kemarin yaitu TRIN, CITY, JARR, PSDN dan EDGE. Sedangkan saham-saham dengan pelemahan terdakam ialah PTMP, MDKA, PGEO, CARE dan STRK. Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.028.165 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan 23,53 miliar lembar senilai Rp8,56 triliun. Sebanyak 180 saham naik, 355 saham turun dan 225 saham stagnan.
Di tengah pelemahan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stocks Pick | KLBF | ERAA | BBCA |
Last price | Rp1.645 | Rp354 | Rp8.875 |
Recomendation | Buy on weakness | Buy on weakness | Trading buy |
Entry | Rp1.645 | Rp354 | Rp8.850 |
Rp1.625 | Rp340 | Rp8.800 | |
Take profit (TP) 1 | Rp1.710 | Rp372 | Rp8.975 |
Take profit (TP) 2 | Rp1.760 | Rp390 | Rp9.050 |
Stop loss | Rp1.560 | Rp330 | Rp8.700 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 22/11/2023
1. KLBF : last price Rp1.645
Harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 2,49% atau bertambah 40 poin menjadi Rp1.645 pada Rabu (22/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham KLBF di kisaran Rp1.625 hingga Rp1.645, dengan ambil untung di Rp1.710 dan Rp1.760, serta stop rugi di Rp1.560.
2. ERAA : last price Rp354
Harga saham PT Erajaya Swasembada Tbk menguat 1,14% atau bertambah 4 poin menjadi Rp354 pada Rabu (22/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham ERAA di kisaran Rp340 hingga Rp354, dengan ambil untung di Rp372 dan Rp390, serta stop rugi di Rp330.
3. BBCA : last price Rp8.875
Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,14% atau bertambah 100 poin menjadi Rp8.875 pada Rabu (22/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BBCA di kisaran Rp8.800 hingga Rp8.850, dengan ambil untung di Rp8.975 dan Rp9.050, serta stop rugi di Rp8.700.
Ringkasan Berita Pasar
ARKO
PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) optimistis bisa menyelesaikan pengembangan kapasitas produksi energi terbarukan. Perusahaan saat ini sudah mengantongi potensi kapasitas energi 220 megawatt. Potensi ini naik 120 megawatt setahun terakhir. ARKO juga masih memiliki dua Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yang sedang dalam proses pembangunan, masing-masing berkapasitas 62 megawatt dan 139 megawatt yang akan beroperasi pada 2024 dan 2025.
BRPT
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menerbitkan obligasi Rp1 triliun untuk melakukan refinancing. Ini merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan III tahap II BRPT. Obligasi ini terdiri dari dua seri, di mana seri A senilai Rp700 miliar dengan bunga 8,5% tenor 3 tahun dan Rp300 miliar dengan bunga 9,5% tenor 5 tahun.
BBCA
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan membagikan dividen Rp42,5 per lembar saham atau setara 0,47% dari harga penutupan kemarin. Cum date untuk dividen interim ini pada 1 Desember untuk pasar reguler dan nego, serta tanggal 5 Desember untuk pasar tunai. Sedangkan ex date pada tanggal 4 Desember untuk pasar reguler dan tanggal 6 Desember untuk pasar tunai. Pembagian dividen akan dilaksanakan pada 20 Desember.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.