Bingung Investasi Apa Saat Pasar Cemas Debt Ceiling AS? Ini Rekomendasi Barometer Bareksa
Pembicaraan antara Partai Demokrat dan Partai Republik soal pagu utang Pemerintah AS yang berlarut-larut membuat investor global cemas
Pembicaraan antara Partai Demokrat dan Partai Republik soal pagu utang Pemerintah AS yang berlarut-larut membuat investor global cemas
Bareksa.com - Pasar modal global ambles dibayangi sentimen negosiasi penaikan plafon utang (debt ceiling) Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang masih buntu. Sebab jika negosiasi itu tak kunjung menemui titik terang, maka terancam gagal bayar (default) yang bisa mengancam ekonomi Negara Paman Sam.
Kementerian Keuangan AS menyatakan batas waktu parlemen AS atau Kongres untuk memberikan persetujuan atas kenaikan batas utang ialah pada 1 Juni 2023. Jika tidak, maka pemerintah AS tidak akan memiliki dana untuk membayar tagihan-tagihannya, yang bisa menghasilkan bencana ekonomi.
Pada perdagangan Kamis (25/5/2023) pasar saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,62% jadi 6.704,23, setelah pada Rabu ditutup menguat. Kurs rupiah Jisdor tertekan 0,32% jadi Rp14.952 per dolar AS dan di pasar spot melemah 0,34% jadi Rp14.945 per dolar AS. Di tengah sentimen pasar soal polemik plafon utang AS, BI (25/5) tetap mempertahankan suku bunga acuan 5,75%.
Promo Terbaru di Bareksa
Pelemahan IHSG itu seiring pasar regional yang juga melemah di level terendah dalam 2 bulan, setelah Fitch mengumumkan rating utang Pemerintah AS. “Rating Watch Negatif mencerminkan peningkatan keberpihakan politik yang menghalangi tercapainya solusi untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang, meskipun x date sudah semakin dekat,” kata lembaga pemeringkat tersebut, dilansir CNBC (25/5).
Fitch mengharapkan pejabat AS di Washington segera mencapai kesepakatan sebelum batas waktu 1 Juni. Fitch, salah satu dari tiga lembaga pemeringkat kredit dunia, bersama Moody's dan S&P, menempatkan AS di peringkat "AAA" dengan "rating watch negative,". Artinya peringkat utang AS bisa diturunkan jika anggota parlemen tidak menyepakati RUU yang menaikkan batas utang pemerintah AS.
Menurut Tim Analis Bareksa pembicaraan antara Partai Demokrat dan Partai Republik soal pagu utang Pemerintah AS yang berlarut-larut membuat investor global cemas. Per 22 Mei, jumlah kas Pemerintah Negara Paman hanya tersisa US$70 miliar. Beberapa perusahaan manajemen investasi global menilai kas itu akan habis pada 4-7 Juni.
Bursa saham AS Wall Street, New York parkir di zona merah pada Rabu (24/5) karena pelaku pasar cemas soal kemungkinan resesi Negara Paman Sam, baik akibat potensi gagal bayar utang pemerintah atau tingginya suku bunga Bank Sentral Federal Reserve. Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,77% jadi 32.799,92, S&P 500 ambles 0,73% jadi 4.115,24, dan Nasdaq tergelincir 0,61% jadi 12.484,16.
Di tengah ketidakpastian pasar seperti ini, Kamu bingung pilih produk reksadana apa untuk investasi?
Reksadana Rekomendasi Barometer Bareksa
Tim Analis Bareksa memperbaharui rekomendasi daftar reksadana unggulan Barometer Bareksa pekan ini, atau jelang pekan terakhir Mei 2023. Berikut daftar lengkapnya :
Top 5 Reksadana Saham Rekomendasi Barometer Bareksa
Reksadana | Jenis | AUM / Dana Kelolaan (Rp Miliar) | Barometer Point |
Mandiri Investa Atraktif Syariah | Syariah | 61,5 | 4 |
BNP Paribas Ekuitas | Konvensional | 1.106,7 | 4 |
BNP Paribas Pesona Syariah | Syariah | 659,2 | 4 |
BNP Paribas Pesona | Konvensional | 738,9 | 4 |
Batavia Dana Saham Syariah | Syariah | 109,1 | 3,5 |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Pendatang baru dalam daftar top 5 reksadana saham unggulan Barometer Bareksa pekan ini ialah Batavia Dana Saham Syariah yang mendapatkan poin barometer 3,5 dengan dana kelolaan Rp109,1 miliar. Kemudian terjadi perubahan posisi Mandiri Investasi Atraktif Syariah pekan ini di posisi pertama, yang pekan sebelumnya diisi BNP Paribas Ekuitas, namun pekan ini di ranking 2.
Beli Allianz Fixed Income di Sini
Beli Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II di Sini
Beli Eastspring IDR Fixed Income Fund di Sini
Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Unggulan Barometer Bareksa
Reksadana | Jenis | AUM/ Dana Kelolaan (Rp Miliar) | Barometer Point |
Allianz Fixed Income Fund 2 | Konvensional | 54,8 | 4.5 |
Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II | Konvensional | 536,2 | 4 |
Eastspring IDR Fixed Income Fund Kelas A | Konvensional | 5.856,8 | 4 |
BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | Konvensional | 695,1 | 3.5 |
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A | Konvensional | 4.409,2 | 3.5 |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Sebagaimana pekan sebelumnya, daftar reksadana pendapatan tetap unggulan Barometer Bareksa masih diisi oleh reksadana yang mayoritas portofolio investasinya di Surat Berharga Negara (SBN). Namun pekan ini BNP Paribas Prima II Kelas RK1 ke posisi 4 menggantikan Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A yang pekan ini di posisi 5.
Beli BNP Paribas Prima II kelas RK1 di Sini
Beli Manulife Obligasi Negara Indonesia II di Sini
Beli Schroder Dana Terpadu II di Sini
Top 5 Reksadana Campuran Unggulan Barometer Bareksa
Reksadana | Jenis | AUM/ Dana Kelolaan (Rp Miliar) | Barometer Point |
Schroder Dana Terpadu II | Konvensional | 576,6 | 5 |
Schroder Syariah Balanced Fund | Syariah | 102,9 | 4.5 |
Schroder Dynamic Balanced Fund | Konvensional | 70,8 | 4 |
Sucorinvest Anak Pintar | Konvensional | 232,4 | 3 |
Schroder Dana Kombinasi | Konvensional | 752,7 | 3 |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Daftar reksadana campuran rekomendasi Barometer Bareksa pekan ini, juga masih sama dengan pekan sebelumnya.
Beli Schroder Dynamic Balanced di Sini
Beli Schroder Syariah Balanced Fund di Sini
Beli Capital Money Market Fund di Sini
Top 5 Reksadana Pasar Uang Unggulan Barometer Bareksa
Reksadana | Jenis | Dana Kelolaan / AUM (Rp Miliar) | Barometer Point |
Capital Money Market Fund | Konvensional | 274,7 | 5 |
Mega Dana Kas | Konvensional | 378,7 | 4.5 |
STAR Money Market | Konvensional | 129,6 | 4.5 |
Capital Sharia Money Market | Syariah | 42,7 | 4 |
Setiabudi Dana Pasar Uang | Konvensional | 575,3 | 4 |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Pendatang terbaru dalam daftar reksadana pasar uang unggulan Barometer Bareksa pekan ini ialah Setiabudi Dana Pasar Uang yang memiliki dana kelolaan Rp575,3 miliar, dengan nilai barometer 4. Adapun sisanya masih sama dengan dengan rekomendasi pekan sebelumnya.
Beli STAR Money Market di Sini
Beli BNP Paribas Sri Kehati di Sini
Beli Reksadana Indeks Syailendra MSCI di Sini
Top 5 Reksadana Indeks Unggulan Barometer Bareksa
Reksadana | Jenis | Dana Kelolaan / AUM (Rp Miliar) | Barometer Point |
BNP Paribas Sri Kehati | Konvensional | 1.055,9 | 5 |
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A | Konvensional | 605,4 | 5 |
Allianz SRI KEHATI Index Fund | Konvensional | 138,1 | 5 |
Avrist Indeks LQ45 | Konvensional | 707,5 | 4.5 |
Danareksa Indeks Syariah | Syariah | 41,3 | 3.5 |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Daftar reksadana indeks dalam rekomendasi Barometer Bareksa pekan ini masih diisi oleh produk yang sama, namun terjadi pergeseran posisi. Reksadana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A naik ke posisi 2, adapun Avrist Indeks LQ45 turun ke posisi 5.
Beli Allianz SRI KEHATI di Sini
Beli Reksadana Avrist Indeks LQ45 di Sini
Apa yang Baru dari Barometer Bareksa?
Apa inovasi terbaru yang diterapkan Barometer Bareksa dalam menilai produk reksadana? Berbeda dengan metode sebelumnya, kini Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Barometer Bareksa dari sisi momentum pergerakan pasar.
Model baru ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal. Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS).
Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.
Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan secara optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Barometer Bareksa guna menangkap peluang tersebut.
Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Barometer Bareksa.
(Romainah/Christian Halim/AM)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.