BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Bingung Investasi Apa Saat Pasar Cemas Debt Ceiling AS? Ini Rekomendasi Barometer Bareksa

Abdul Malik26 Mei 2023
Tags:
Bingung Investasi Apa Saat Pasar Cemas Debt Ceiling AS? Ini Rekomendasi Barometer Bareksa
Ilustrasi negosiasi pagu utang (debt ceiling) pemerintah Amerika Serikat yang alot dan buntu jadi sentimen utama pasar, sehingga berdampak ke pasar modal global, termasuk IHSG, SBN, reksadana dan emas. (Shutterstock)

Pembicaraan antara Partai Demokrat dan Partai Republik soal pagu utang Pemerintah AS yang berlarut-larut membuat investor global cemas

Bareksa.com - Pasar modal global ambles dibayangi sentimen negosiasi penaikan plafon utang (debt ceiling) Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang masih buntu. Sebab jika negosiasi itu tak kunjung menemui titik terang, maka terancam gagal bayar (default) yang bisa mengancam ekonomi Negara Paman Sam.

Kementerian Keuangan AS menyatakan batas waktu parlemen AS atau Kongres untuk memberikan persetujuan atas kenaikan batas utang ialah pada 1 Juni 2023. Jika tidak, maka pemerintah AS tidak akan memiliki dana untuk membayar tagihan-tagihannya, yang bisa menghasilkan bencana ekonomi.

Pada perdagangan Kamis (25/5/2023) pasar saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,62% jadi 6.704,23, setelah pada Rabu ditutup menguat. Kurs rupiah Jisdor tertekan 0,32% jadi Rp14.952 per dolar AS dan di pasar spot melemah 0,34% jadi Rp14.945 per dolar AS. Di tengah sentimen pasar soal polemik plafon utang AS, BI (25/5) tetap mempertahankan suku bunga acuan 5,75%.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Reksadana di Sini

Pelemahan IHSG itu seiring pasar regional yang juga melemah di level terendah dalam 2 bulan, setelah Fitch mengumumkan rating utang Pemerintah AS. “Rating Watch Negatif mencerminkan peningkatan keberpihakan politik yang menghalangi tercapainya solusi untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang, meskipun x date sudah semakin dekat,” kata lembaga pemeringkat tersebut, dilansir CNBC (25/5).

Fitch mengharapkan pejabat AS di Washington segera mencapai kesepakatan sebelum batas waktu 1 Juni. Fitch, salah satu dari tiga lembaga pemeringkat kredit dunia, bersama Moody's dan S&P, menempatkan AS di peringkat "AAA" dengan "rating watch negative,". Artinya peringkat utang AS bisa diturunkan jika anggota parlemen tidak menyepakati RUU yang menaikkan batas utang pemerintah AS.

Menurut Tim Analis Bareksa pembicaraan antara Partai Demokrat dan Partai Republik soal pagu utang Pemerintah AS yang berlarut-larut membuat investor global cemas. Per 22 Mei, jumlah kas Pemerintah Negara Paman hanya tersisa US$70 miliar. Beberapa perusahaan manajemen investasi global menilai kas itu akan habis pada 4-7 Juni.

Bursa saham AS Wall Street, New York parkir di zona merah pada Rabu (24/5) karena pelaku pasar cemas soal kemungkinan resesi Negara Paman Sam, baik akibat potensi gagal bayar utang pemerintah atau tingginya suku bunga Bank Sentral Federal Reserve. Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,77% jadi 32.799,92, S&P 500 ambles 0,73% jadi 4.115,24, dan Nasdaq tergelincir 0,61% jadi 12.484,16.

Di tengah ketidakpastian pasar seperti ini, Kamu bingung pilih produk reksadana apa untuk investasi?

Beli Reksadana di Sini

Reksadana Rekomendasi Barometer Bareksa

Tim Analis Bareksa memperbaharui rekomendasi daftar reksadana unggulan Barometer Bareksa pekan ini, atau jelang pekan terakhir Mei 2023. Berikut daftar lengkapnya :

Top 5 Reksadana Saham Rekomendasi Barometer Bareksa

Reksadana

Jenis

AUM / Dana Kelolaan (Rp Miliar)

Barometer Point

Mandiri Investa Atraktif Syariah

Syariah

61,5

4

BNP Paribas Ekuitas

Konvensional

1.106,7

4

BNP Paribas Pesona Syariah

Syariah

659,2

4

BNP Paribas Pesona

Konvensional

738,9

4

Batavia Dana Saham Syariah

Syariah

109,1

3,5

Sumber : Tim Analis Bareksa

Pendatang baru dalam daftar top 5 reksadana saham unggulan Barometer Bareksa pekan ini ialah Batavia Dana Saham Syariah yang mendapatkan poin barometer 3,5 dengan dana kelolaan Rp109,1 miliar. Kemudian terjadi perubahan posisi Mandiri Investasi Atraktif Syariah pekan ini di posisi pertama, yang pekan sebelumnya diisi BNP Paribas Ekuitas, namun pekan ini di ranking 2.

Beli Allianz Fixed Income di Sini

Beli Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II di Sini

Beli Eastspring IDR Fixed Income Fund di Sini

Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Unggulan Barometer Bareksa

Reksadana

Jenis

AUM/ Dana Kelolaan (Rp Miliar)

Barometer Point

Allianz Fixed Income Fund 2

Konvensional

54,8

4.5

Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II

Konvensional

536,2

4

Eastspring IDR Fixed Income Fund Kelas A

Konvensional

5.856,8

4

BNP Paribas Prima II Kelas RK1

Konvensional

695,1

3.5

Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A

Konvensional

4.409,2

3.5

Sumber : Tim Analis Bareksa

Sebagaimana pekan sebelumnya, daftar reksadana pendapatan tetap unggulan Barometer Bareksa masih diisi oleh reksadana yang mayoritas portofolio investasinya di Surat Berharga Negara (SBN). Namun pekan ini BNP Paribas Prima II Kelas RK1 ke posisi 4 menggantikan Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A yang pekan ini di posisi 5.

Beli BNP Paribas Prima II kelas RK1 di Sini

Beli Manulife Obligasi Negara Indonesia II di Sini

Beli Schroder Dana Terpadu II di Sini

Top 5 Reksadana Campuran Unggulan Barometer Bareksa

Reksadana

Jenis

AUM/ Dana Kelolaan (Rp Miliar)

Barometer Point

Schroder Dana Terpadu II

Konvensional

576,6

5

Schroder Syariah Balanced Fund

Syariah

102,9

4.5

Schroder Dynamic Balanced Fund

Konvensional

70,8

4

Sucorinvest Anak Pintar

Konvensional

232,4

3

Schroder Dana Kombinasi

Konvensional

752,7

3

Sumber : Tim Analis Bareksa

Daftar reksadana campuran rekomendasi Barometer Bareksa pekan ini, juga masih sama dengan pekan sebelumnya.

Beli Schroder Dynamic Balanced di Sini

Beli Schroder Syariah Balanced Fund di Sini

Beli Capital Money Market Fund di Sini

Top 5 Reksadana Pasar Uang Unggulan Barometer Bareksa

Reksadana

Jenis

Dana Kelolaan / AUM (Rp Miliar)

Barometer Point

Capital Money Market Fund

Konvensional

274,7

5

Mega Dana Kas

Konvensional

378,7

4.5

STAR Money Market

Konvensional

129,6

4.5

Capital Sharia Money Market

Syariah

42,7

4

Setiabudi Dana Pasar Uang

Konvensional

575,3

4

Sumber : Tim Analis Bareksa

Pendatang terbaru dalam daftar reksadana pasar uang unggulan Barometer Bareksa pekan ini ialah Setiabudi Dana Pasar Uang yang memiliki dana kelolaan Rp575,3 miliar, dengan nilai barometer 4. Adapun sisanya masih sama dengan dengan rekomendasi pekan sebelumnya.

Beli STAR Money Market di Sini

Beli BNP Paribas Sri Kehati di Sini

Beli Reksadana Indeks Syailendra MSCI di Sini

Top 5 Reksadana Indeks Unggulan Barometer Bareksa

Reksadana

Jenis

Dana Kelolaan / AUM (Rp Miliar)

Barometer Point

BNP Paribas Sri Kehati

Konvensional

1.055,9

5

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A

Konvensional

605,4

5

Allianz SRI KEHATI Index Fund

Konvensional

138,1

5

Avrist Indeks LQ45

Konvensional

707,5

4.5

Danareksa Indeks Syariah

Syariah

41,3

3.5

Sumber : Tim Analis Bareksa

Daftar reksadana indeks dalam rekomendasi Barometer Bareksa pekan ini masih diisi oleh produk yang sama, namun terjadi pergeseran posisi. Reksadana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A naik ke posisi 2, adapun Avrist Indeks LQ45 turun ke posisi 5.

Beli Allianz SRI KEHATI di Sini

Beli Reksadana Avrist Indeks LQ45 di Sini

Apa yang Baru dari Barometer Bareksa?

Apa inovasi terbaru yang diterapkan Barometer Bareksa dalam menilai produk reksadana? Berbeda dengan metode sebelumnya, kini Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Barometer Bareksa dari sisi momentum pergerakan pasar.

Model baru ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal. Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS).

Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.

Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan secara optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Barometer Bareksa guna menangkap peluang tersebut.

Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Barometer Bareksa.

Beli Reksadana di Sini

(Romainah/Christian Halim/AM)

* * *

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua