Mirae Prediksi IHSG Landai di Januari, Rekomendasi Saham BBCA, ICBP hingga BBRI, Aset Reksadana Ini
Kinerja pasar saham Tanah Air pada Januari 2023 akan melandai karena pelaku pasar masih wait and see data makroekonomi
Kinerja pasar saham Tanah Air pada Januari 2023 akan melandai karena pelaku pasar masih wait and see data makroekonomi
Bareksa.com - Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, memprediksi kinerja pasar saham Tanah Air pada Januari 2023 akan melandai karena pelaku pasar masih wait and see (menanti) data makroekonomi.
“Apalagi, investor juga masih akan memperhatikan nilai jual bersih asing yang sudah Rp1,7 triliun pada pekan pertama Januari 2023, menyusul aksi jual asing Rp20 triliun sepanjang Desember 2022,” ujar Martha di Jakarta (10/1/2023).
Martha memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak terbatas pada Januari 2023 dengan level support-resistance di rentang 6.739-7.084. Berdasarkan analisis teknikal, sepanjang Januari 2023, IHSG diprediksi di level 6.953,” dia menjelaskan.
Promo Terbaru di Bareksa
Pada perdagangan Rabu (11/1/20223), IHSG ditutup melemah 0,57% di level 6.584,45. Dalam sepekan terakhir IHSG sudah anjlok 3,24%. Hingga akhir 2023, Martha memprediksi kinerja pasar saham tahun ini masih sama dengan proyeksi yang disampaikan pada akhir tahun lalu, yakni IHSG bisa menyentuh level 7.880 atau tumbuh sekitar 15% dari akhir 2022.
Menurut Martha, untuk Januari 2022, dia menjatuhkan pilihan di dua sektor saham, yakni perbankan dan barang konsumsi, dengan pilihan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset, mengatakan faktor makroekonomi yang sedang ditunggu-tunggu investor dalam waktu dekat adalah keputusan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) pada awal Februari.
“Saat ini, berdasarkan data yang dikompilasi CME dan Bloomberg, mayoritas pelaku pasar global memprediksi suku bunga acuan Fed Fund Rate akan naik 25 basis poin (bps) jadi 4,5%-4,75% dari posisi saat ini 4,25%-4,5%,” kata Nafan.
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
Reksadana dengan Aset Saham BBCA, BMRI, ICBP hingga BBRI
Mempertimbangkan pasar saham yang diprediksi melandai pada Januari 2023 dan dua sektor saham yakni perbankan dan barang konsumsi jadi rekomendasi, kira-kira reksadana mana yang punya asetnya?
Berdasarkan penelusuran terhadap fund fact sheet per Desember 2022, tercatat ada beberapa produk reksadana yang tersedia di Bareksa yang mengoleksi saham BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, INDF, MYOR dan ICB dalam portofolionya.
1. Saham BBCA
Sebanyak 12 produk reksadana yang tersedia di Bareksa mengoleksi saham BBCA. Reksadana itu baik reksadana saham, indeks dan campuran.
- Reksa Dana Indeks Allianz SRI KEHATI Index Fund
- Avrist Ada Saham Blue Safir
- Avrist Equity - Cross Sectoral
- Reksa Dana Indeks Avrist IDX30
- Reksa Dana Indeks Avrist Indeks LQ45
- Reksa Dana Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A
- TRAM Consumption Plus Kelas A
- TRAM Infrastructure Plus
- TRIM Kapital
- TRIM Kapital Plus
- TRIM Kombinasi 2
- Trimegah Balanced Absolute Strategy
2. Saham BBRI
Sebanyak 13 produk reksadana yang tersedia di Bareksa mengoleksi saham BBRI. Reksadana itu yakni reksadana indeks, saham dan campuran.
- Reksa Dana Indeks Allianz SRI KEHATI Index Fund
- Avrist Ada Saham Blue Safir
- Avrist Equity - Cross Sectoral
- Reksa Dana Indeks Avrist IDX30
- Reksa Dana Indeks Avrist Indeks LQ45
- Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A
- Reksa Dana Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A
- TRAM Consumption Plus Kelas A
- TRAM Infrastructure Plus
- TRIM Kapital
- TRIM Kapital Plus
- TRIM Kombinasi 2
- Trimegah Balanced Absolute Strategy
3. Saham BMRI
Saham BMRI juga dikoleksi oleh 12 produk reksadana, baik reksadana saham, indeks dan campuran.
- Reksa Dana Indeks Allianz SRI KEHATI Index Fund
- Avrist Ada Saham Blue Safir
- Avrist Equity - Cross Sectoral
- Reksa Dana Indeks Avrist IDX30
- Reksa Dana Indeks Avrist Indeks LQ45
- Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A
- Reksa Dana Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A
- TRAM Alpha
- TRAM Consumption Plus Kelas A
- TRAM Infrastructure Plus
- TRIM Kapital
- TRIM Kapital Plus
4. Saham BBNI
Pada Desember 2022, saham BBNI dikoleksi oleh 12 reksadana, baik reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana campuran.
- Reksa Dana Indeks Allianz SRI KEHATI Index Fund
- Avrist Ada Saham Blue Safir
- Avrist Equity - Cross Sectoral
- Reksa Dana Indeks Avrist IDX30
- Reksa Dana Indeks Avrist Indeks LQ45
- Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A
- Reksa Dana Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A
- TRAM Alpha
- TRAM Consumption Plus Kelas A
- TRAM Infrastructure Plus
- TRIM Kapital
- TRIM Kapital Plus
5. Saham INDF
Tercatat ada 9 produk reksadana yang tersedia di Bareksa yang menjadikan saham INDF jadi portofolionya pada Desember 2022, baik itu reksadana indeks, saham dan campuran.
- Reksa Dana Indeks Allianz SRI KEHATI Index Fund
- Avrist Equity - Amar Syariah
- Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A
- Syailendra Sharia Equity Fund
- TRAM Infrastructure Plus
- TRIM Kapital
- TRIM Kapital Plus
- TRIM Syariah Berimbang
- TRIM Syariah Saham
6. Saham MYOR
Pada Desember 2022 ada 8 produk reksadana yang tersedia di Bareksa, baik reksadana saham, indeks dan campuran mengoleksi saham MYOR dalam portofolionya.
- Avrist Equity - Amar Syariah
- Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A
- Syailendra Sharia Equity Fund
- TRAM Infrastructure Plus
- TRIM Kapital
- TRIM Kapital Plus
- TRIM Syariah Berimbang
- TRIM Syariah Saham
7. Saham ICBP
Terakhir saham ICBP dikoleksi oleh 6 reksadana yang tersedia di Bareksa pada Desember 2022.
- Avrist Equity - Amar Syariah
- Reksa Dana Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A
- Syailendra Sharia Equity Fund
- TRIM Kapital Plus
- TRIM Syariah Berimbang
- TRIM Syariah Saham
Untuk diketahui, hingga kini belum semua manajer investasi mempublikasikan fund fact sheet per Desember 2022. Sehingga jumlah reksadana yang mengoleksi saham-saham tersebut, sebenarnya berpeluang lebih banyak.
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik disini
(Reynaldi Gumay/Romainah/Abdul Malik)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.