Apakah Index Fund Bisa Jadi Investasi Pilihan di Tengah Konflik Rusia - Ukraina?
Untuk mengurangi risiko yang akan dihadapi karena risiko geopolitik dan akibat krisis supply chain dan inflasi, peluang reksadana indeks sebagai alternatif investasi
Untuk mengurangi risiko yang akan dihadapi karena risiko geopolitik dan akibat krisis supply chain dan inflasi, peluang reksadana indeks sebagai alternatif investasi
Bareksa.com - Warren Buffet, legenda hidup investasi dunia menyarankan reksadana indeks atau index fund sebagai salah satu instrumen investasi yang dapat dipilih investor. Pertanyaannya, apakah saran tersebut juga berlaku saat ini di tengah potensi adanya dampak dari konflik antara Rusia dan Ukraina?
Reksadana indeks atau index fund ialah reksadana yang meniru portofolio indeks acuannya, baik itu indeks saham maupun indeks obligasi. Karena itu, tujuan dari penerbitan reksadana indeks adalah meniru pergerakan indeks acuannya. Maka, sebuah reksadana indeks memang tidak memiliki imbal hasil (return) yang sama persis seperti indeks acuan, tapi angkanya sangat mendekati.
Artinya, target performa investasinya bukan untuk mengalahkan kinerja indeks acuannya, melainkan hanya menyamai. Kinerja sebuah reksadana indeks dapat dikatakan semakin baik apabila memiliki selisih kinerja yang semakin kecil dari indeks acuannya.
"Untuk mengurangi risiko yang akan dihadapi karena risiko geopolitik dan akibat krisis supply chain dan inflasi, peluang reksadana indeks sebagai alternatif investasi. Tapi ada 2 catatannya," kata Head of Investment Kresna Asset Management (KAM), Teddy Atmadja kepada Bareksa, akhir pekan lalu.
Catatan pertama, Teddy melanjutkan jika sudah berinvestasi, sebaiknya didiversifikasi dengan reksadana saham yang bertemakan satu sektoral atau kurangi portofolio dalam reksadana indeks.
Kedua, ia mengatakan jika belum berinvestasi maka sebaiknya kurangi bobot reksadana Saham dan reksadana indeks dari rencana sebelumnya.
"Sebaliknya perbesar bobot pada reksadana pasar uang bagi yang baru mulai berinvestasi," lanjutnya.
Selain itu, Teddy mengatakan ada baiknya investor memonitor perkembangan setelah Q2 atau Q3. Namun demikian, pilihan akhir kembali ke keputusan investor.
Kelebihan Reksadana Indeks
Dibandingkan reksadana saham konvensional, Bareksa mencatat reksadana indeks atau index fund punya beberapa keunggulan, antara lain :
1. Investasi Terjangkau
Bila seorang investor ingin melakukan diversifikasi namun punya dana yang terbatas, Reksadana indeks bisa jadi pilihan. Dengan membeli reksadana indeks, misalnya Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund, otomatis seperti membeli 10 saham yang masuk portofolio investasi reksadana indeks itu (per Januari 2022), namun dengan minimal pembelian mulai dari Rp50.000.
Tanpa reksadana indeks, Anda harus mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk melakukan diversifikasi ke 10 saham tersebut.
2. Biaya Pengelolaan (Management Fee) Lebih Murah
Reksadana indeks dikelola secara pasif, sehingga manajer investasi tidak banyak melakukan transaksi dalam pengelolaan portofolionya. Ini membuat biaya pengelolaan (expense ratio) dari reksadana indeks lebih kecil dari reksadana konvensional.
Daripada dikelola secara aktif, pendekatan dari reksadana indeks adalah secara pasif dengan menyusun portofolio investasi menyerupai indeks acuannya. Karena komposisinya mirip atau bahkan persis dengan indeks acuan, maka hasilnya juga tentunya akan mirip dengan indeks acuannya.
Cara itu dikenal pula dengan strategi manajemen pasif (passive management strategy). Pengelolaan secara pasif menghasilkan efisiensi biaya karena manajer investasi tidak memerlukan tenaga analis yang banyak untuk menganalisis saham atau obligasi sebuah perusahaan.
Kemudian biaya transaksi juga menjadi lebih kecil karena manajer investasi tidak melakukan trading jual beli secara aktif. Karena itu, biaya reksadana indeks umumnya lebih kecil dibandingkan reksadana konvensional.
Bagaimana, tertarik investasi juga di reksadana indeks atau index fund?
(Martina Priyanti)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.