BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Begini Cara Kerja dan Semua Hal tentang Reksadana Pasar Uang

Abdul Malik14 September 2021
Tags:
Begini Cara Kerja dan Semua Hal tentang Reksadana Pasar Uang
Ilustrasi investasi di reksadana pasar uang. (Shutterstock)

Reksadana pasar uang banyak dipilih investor pemula, maupun bagi investor yang ingin melakukan diversifikasi investasi

Bareksa.com - Salah satu produk investasi yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan uang lebih tinggi dibandingkan produk perbankan, adalah reksadana pasar uang. Sesuai namanya, reksadana pasar uang berinvestasi di instrumen pasar uang.

Kala volatilitas pasar tengah berlangsung seperti saat ini,reksadana pasar uang disebut-sebut menjadi salah satu instrumen investasi reksadana terfavorit bagi investor institusi. Sementara bagi investor ritel, reksadana pasar uang pilihan favorit untuk menyimpan dana darurat saat pandemi ini.

Bagaimana sebenarnya cara kerja reksadana pasar uang?

Melansir laman resmi Schroders, reksadana pasar uang adalah reksadana yang dana kelolaannya diinvestasikan seluruhnya di instrumen pasar uang, deposito berjangka atau obligasi yang diterbitkan dengan jangka waktu 1 tahun atau obligasi yang sisa jatuh temponya kurang dari 1 tahun.

Promo Terbaru di Bareksa

Misalnya, deposito berjangka, sertifikat deposito (negotiable certificates of deposit), surat berharga pasar uang, surat pengakuan utang, sertifikat Bank Indonesia, surat berharga komersial (commercial paper) yang telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat efek, obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun dan instrumen pasar uang lainnya.

Maka umumnya, reksadana pasar uang memberikan potensi pengembalian investasi yang lebih tinggi dari deposito dan tabungan.

Lalu, mengapa isinya sama-sama deposito tetapi reksadana pasar uang berpotensi lebih untung?

Reksadana Pasar Uang vs Deposito

Nah, jika kita sebagai individu menabung atau membuka deposito bank, pastikan mesti memiliki saldo minimal yang dipersyaratkan oleh bank. Katakan saldo minimal Rp100 juta, berlaku untuk suku bunga misalnya 5 persen per tahun. Sementara itu, jika saldo kita misal hanya Rp50 juta, belum tentu bisa mendapatkan tingkat bunga yang sama.

Di sisi lain manajer investasi yang mengelola reksadana lalu menginvestasikannya ke dalam deposito bank, tentu bisa mendapatkan bunga berbeda dibandingkan individu dikarenakan dana kelolaanya yang besar. Makanya, imbal hasil reksadana pasar uang bisa lebih tinggi dibandingkan dengan deposito bank.

Selain itu, reksadana pasar uang juga bisa berinvestasi di efek surat utang atau obligasi. Biasanya, kupon atau imbal hasil obligasi ini juga bisa lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito. Alhasil, hal tersebut juga bisa mendorong keuntungan reksadana pasar uang.

Manfaat dan Risiko Reksadana Pasar Uang

Mengutip laman Schroders, berikut sejumlah manfaat dan risiko dalam berinvestasi di reksadana pasar uang :

Manfaat :

1. Investasi yang terjangkau, bisa dimulai dengan Rp50.000 bahkan Rp10.000

2. Potensi keuntungan yang lebih tinggi dari tabungan atau deposito

3. Pengelolaan profesional oleh manajer investasi yang memiliki keahlian dan pengalaman

4. Efisiensi waktu karena tidak perlu melakukan analisa investasi dan administrasi

5. Diversifikasi, karena diinvestasikan ke berbagai jenis instrumen

6. Keuntungan perpajakan, pengembalian investasi reksadana bukan merupakan objek pajak

7. Likuid, dapat dicairkan sewaktu-waktu pada hari bursa

8. Transparan, di mana perkembangan NAB dan data kepemilikan mudah dimonitor setiap saat

Risiko :

1. Risiko penurunan nilai aktiva bersih (NAB) antara lain karena turunnya harga efek portofolio, perubahan tingkat suku bunga yang mengakibatkan fluktuasi pengembalian instrumen pasar uang, wanprestasi dari bank atau penerbit surat berharga,serta force majeur

2. Risiko ekonomi dan politik

3. Risiko likuiditas

4. Risiko perubahan peraturan

5. Risiko pembubaran dan likuidasi

Cocok Buat Investor Pemula hingga Diversifikasi Investasi

Reksadana pasar uang dinilai sangat sesuai untuk investor pemula yang ingin berinvestasi di reksadana. Alasannya karena belum memiliki pengalaman dan pengetahuan investasi pasar modal dan yang baru saja beralih dari produk tabungan atau deposito.

Anda yang memiliki profil risiko konservatif atau yang memiliki tujuan investasi jangka pendek, bisa melirik reksadana pasar uang.

Selain itu, reksadana pasar uang juga dinilai sering dijadikan sebagai pilihan investasi oleh investor dengan profil risiko yang lebih tinggi. Yakni sebagai diversifikasi portofolio investasi atau ketika pasar saham atau obligasi mengalami ketidakpastian.

Perlu diingat, reksadana pasar uang merupakan produk pasar modal, bukan produk perbankan jadi tidak dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Meski begitu, pengelolaan reksadana pasar uang di Indonesia diawasi dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

(Martina Priyanti/AM)

​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua