Bareksa.com - ​Mengawali paruh kedua tahun ini, industri reksadana Tanah Air berhasil mengalami kenaikan pada total dana kelolaan (asset under management/AUM) meskipun dengan angka yang relatif tipis.

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juli 2021 AUM industri reksadana di Indonesia tercatat sebesar Rp538,48 triliun, naik Rp2,37 triliun (0,44 persen) dari posisi per Juni 2021 yang senilai Rp536,11 triliun.

Namun di sisi lain, kenaikan AUM yang terjadi pada bulan lalu tidak diiringi dengan masuknya sebagian pelaku pasar, yang justru mereka cenderung mengurangi kepemilikan reksadananya. Hal tersebut terlihat dari penurunan unit penyertaan dari sebelumnya 401,46 miliar unit per Juni 2021, menjadi 400,55 miliar unit penyertaan per Juli 2021.

Artinya, sepanjang Juli 2021 ada penurunan unit penyertaan reksadana yang mencapai 909,40 juta atau sekitar 0,23 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Di tengah industri reksadana yang secara umum mengalami penurunan UP, namun masih terdapat beberapa produk yang laris manis di-subscribe alias mencatatkan pertumbuhan UP tertinggi sepanjang Juli 2021.

Berdasarkan reksadana yang dijual di Bareksa, berikut top 10 reksadana dengan peningkatan unit penyertaan terbesar pada bulan lalu.

Sumber: OJK, diolah Bareksa; Nominal dalam Juta Unit

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat 10 produk reksadana yang tersedia di Bareksa dengan peningkatan unit penyertaan terbesar sepanjang Juli 2021 didominasi oleh produk reksadana pasar uang sebanyak 7 produk, kemudian sisanya produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran masing-masing 1 produk.

Kondisi tersebut menggambarkan bahwa pelaku pasar masih cenderung memburu reksadana yang bersifat defensif dan rendah risiko untuk menjaga nilai aset mereka, di tengah kondisi di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya menguat tipis yakni 1,42 persen sepanjang bulan lalu.

Selain itu, peningkatan UP pada produk-produk tersebut juga memberikan gambaran bahwa investor memiliki antusiasme dan percaya bahwa reksadana yang dikelola oleh Manajer Investasi yang bersangkutan memiliki reputasi yang baik dalam mengelola dana milik investornya.

Hal tersebut tentu dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi investor yang ingin membeli produk suatu reksadana.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.