CEO BNI AM, Putut Endro A : PPKM Darurat, Investor Reksadana Perlu Tetap Investasi
Reksadana pasar uang terlihat tumbuh lebih baik, Kemudian diikuti oleh reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham
Reksadana pasar uang terlihat tumbuh lebih baik, Kemudian diikuti oleh reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham
Bareksa.com - Pemerintah mulai menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali sejak Sabtu (3/7/2021) hingga Selasa (20/7/2021) mendatang. Lalu bagaimana dampaknya pada industri reksadana nasional dan apa yang mesti dilakukan investor reksadana?
Berikut pandangan Presiden Direktur PT BNI Asset Management (BNI-AM), Putut Endro Andanawarih yang disampaikan dalam wawancara tertulis dengan Martina Priyanti dari Bareksa, Sabtu (3/7/2021).
Menurut Bapak bagaimana dampak pelaksanaan PPKM terhadap industri reksadana?
Promo Terbaru di Bareksa
Pelaksanaan PPKM akan berdampak pada industri reksadana nasional. Namun, akan sama dengan pengaruh pandemi Covid-19 yang kita alami selama ini. Secara umum terjadi pelambatan perekonomian dan pelambatan mobilitas investor.
Tapi, jika kita lihat setahun kebelakang justru kondisi ini membuat jumlah investor di Indonesia naik. Faktor kenaikannya karena adaptasi penggunaan teknologi sebagai alat untuk berinvestasi serta "mungkin" banyak investor yang tidak membelanjakan keuangannya mencari alternatif investasi seperti reksadana.
Industri reksadana dengan jenis-jenisnya masih memiliki potensi tumbuh?
Memiliki potensi tumbuh tapi memang tidak semua jenis reksadana. Reksadana pasar uang terlihat tumbuh lebih baik dari yang lain. Kemudian diikuti oleh reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham.
Saya melihat hal ini sebagai pilihan investor yang secara umum pastinya mencari keamanan baru return. Hal lain yang mendukung adalah program stimulus yang membuat suku bunga perbankan turun dan ini juga terjadi hampir di seluruh negara di dunia, sehingga rendahnya suku bunga dan turunnya daya beli membuat adanya dana "nggangur" yang mencari penempatan seperti di reksadana.
Investor tetap perlu berinvestasi di tengah pelaksanaan PPKM?
Dalam kondisi seperti ini rasanya investor harus bijak mengelola keuangannya. Secara umum investor dapat membagi menjadi kebutuhan jangka pendek dan panjang serta, selalu memperhatikan faktor risikonya dan pada akhirnya akan mengkombinasikan kekayaannya untuk dapat memenuhi kebutuhan jangka pendek dan panjangnya.
Ingat bahwa kita hidup tidak untuk hari ini sehingga porsi investasi perlu diperhatikan. Karena itu saya sarankan untuk tetap berinvestasi dalam masa ini, apalagi saat ini tersedia teknologi untuk membantu para investor untuk berinvestasi.
Saran Bapak mengenai investasi di tengah pelaksanaan PPKM dan ke depan di sisa tahun ini?
Sedikit saran, perlu juga dipahami bahwa berinvestasi selalu memiliki investasi sehingga perlu mengalokasi investasinya dengan baik. Saat ini rasanya bijaksana jika investor mengutamakan keamanan atau safety, di mana ini terdapat pada reksadana pasar uang.
Namun, jangan lupa untuk juga mengalokasikan ke pasar modal lain seperti reksadana pendapatan tetap atau reksadana saham karena secara jangka panjang investasi di reksadana jenis ini dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan deposito.
Jika ingin memilih reksadana saham?
Untuk reksadana saham ada baiknya para investor mengenal lebih jauh reksadana tersebut seperti siapa manajer investasi-nya, tim pengelola serta strategi investasinya serta tidak lupa melihat kinerja dari reksadana tersebut. Tetapi akhir-akhir ini ada reksadana saham yang memungkinkan investor berinvestasi yang kinerjanya sesuai dengan tolok ukur seperti IDX30 atau LQ45.
Makanya biasa dinamakan reksadana indeks. Contoh reksadana IDX 30 kinerjanya akan meniru kinerja IDX 30, sehingga investor dengan modal terbatas langsung dapat berinvestasi di emiten yang termasuk dalam IDX30, dalam hal ini adalah saham saham kapitalisasi besar.
Jadi jenis reksadana apa yang bisa dipilih di sisa tahun ini?
Jenis reksadana yang jadi pilihan seperti yang sudah saya kemukakan adalah reksadana pasar uang kemudian pendapatan tetap serta saham.
Bagaimana BNI AM dalam menjaga kinerja?
Kami terus berupaya untuk meningkatkan kinerja reksadana kami antara lain dengan lebih giat melakukan edukasi dan pengenalan produk dengan para partner kerja.
Selain itu, kami juga terus memantau kondisi pasar untuk mencari solusi yang tepat atau produk yang sesuai dengan kebutuhan investor saat ini maupun masa depan.
Terakhir kami juga terus meningkatkan sistem serta kemampuan sumber daya manusia kami agar senantiasa dapat memenuhi kebutuhan investasi para investor.
Tips berinvestasi bagi investor?
Saran saya adalah para investor sebelum berinvestasi harus mengetahui tujuan investasi, jangka waktu serta tingkat risiko investasi yang dapat diterima serta telah melakukan analisa kebutuhan keuangan baik jangka pendek dan panjang baru menentukan bobot invetasi.
Terlihat sulit? Jika dirasa sulit dapat lakukan secara bertahap sehingga risiko investasi dapat dikurangi sambil belajar.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.