Seperti Apa Tren Minat Investor Terhadap Reksadana Pendapatan Tetap?
Dari 9 jenis reksadana, reksadana pendapatan tetap mencatatkan dana kelolaan terbesar
Dari 9 jenis reksadana, reksadana pendapatan tetap mencatatkan dana kelolaan terbesar
Bareksa.com - Seperti apa minat investor terhadap reksadana pendapatan tetap dibandingkan jenis reksadana lainnya? Dari sisi dana kelolaan reksadana pendapatan tetap tercatat membukukan nilai terbesar pada Me 2021 dibandingkan jenis reksadana lainnya.
Melansir akun media sosial Instagramnya, Rudiyanto, Direktur Panin Asset Management, menyatakan berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2021, distribusi dana kelolaan reksadana terbesar di Indonesia dari 9 jenis reksadana, yang terbesar dikuasai adalah fixed income fund atau reksadana pendapatan tetap (26,81 persen).Setelah itu, baru ada equity fund atau reksadana saham (23,34 persen).
Kemudian, money market fund atau reksadana pasar uang (18,7 persen), dan capital protected fund atau reksadana terproteksi (18,39 persen). Selanjutnya mixed asset fund/reksadana campuran (4,84 persen), global fund atau reksadana syariah efek global (2,99 persen), dan exchanged traded fund/ETF (2,77 persen).
Promo Terbaru di Bareksa
Lalu disusul index fund atau reksadana indeks (1,74 persen) dan sukuk based fund/reksadana berbasis sukuk (0,42 persen).
Distribusi dana kelolaan reksadana
Sumber: OJK diolah Rudiyanto
Rudiyanto menyampaikan derdasarkan profil risikonya, reksadana pendapatan tetap, pasar uang, terproteksi, dan sukuk termasuk dalam kategori konservatif karena menggunakan obligasi dan deposito sebagai aset dasarnya.
Di sisi lain reksadana saham, syariah efek global, ETF, dan reksadana indeks termasuk kategori agresif karena menggunakan saham sebagai aset dasar utamanya. Selain itu, melihat secara historis maka reksadana campuran termasuk juga karena bobot sahamnya lebih banyak.
Rudiyanto menyampaikan dengan menggunakan alokasi di atas, secara sederhana bisa disimpulkan bahwa sekitar 64 persen dari dana investasi reksadana ditempatkan pada jenis yang konservatif dan sekitar 36 persen pada jenis reksadana yang agresif.
"Jadi secara umum, bisa dikatakan bahwa investor reksadana di Indonesia berdasarkan jumlah uang yang ditempatkan memiliki karakter yang lebih konservatif," kata dia.
Adapun tipe konservatif adalah tipe investor dengan profil risiko paling rendah. Ciri-cirinya, investor tipe ini menginginkan investasi yang aman, tingkat imbal hasil (return) cenderung stabil, dan takut kalau investasi pokok berkurang.
Dengan kata lain, investor konservatif cenderung memilih jenis investasi yang stabil, berisiko rendah atau bahkan tidak ada risiko sama sekali. Biasanya, yang masuk dalam kategori konservatif adalah investor pemula yang baru saja tertarik untuk berinvestasi.
Tren Dana Kelolaan Reksadana Pendapatan Tetap
Laporan Bareksa : Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report May 2021 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap memang mencatatkan tren meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Secara year to date, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap naik 3,63 persen dari Rp141 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp146,1 triliun pada Mei 2021.
Kelolaan reksadana pendapatan tetap memang sempat menurun pada 2018 yang sebesar Rp107,8 triliun dibandingkan 2017 yang senilai Rp111,8 triliun. Namun sejak itu kelolaan terus naik jadi Rp122 triliun pada 2019 dan kemudian di atas Rp140 triliun mulai akhir tahun lalu.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2021
Konstribusi kelolaan reksadana pendapatan tetap terhadap total dana kelolaan industri mencapai 27 persen atau merupakan yang terbesar dibandingkan jenis reksadana lainnya. Kemudian disusul reksadana saham yang menyumbang 26 persen dan reksadana terproteksi 18 persen.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2021
Kontribusi dana kelolaan reksadana pendapatan tetap tersebut meningkat meningkat dibandingkan Desember 2020. Pada akhir tahun lalu baik reksadana pendapatan tetap dan reksadana terproteksi dana kelolaannya sama-sama menyumbang 25 persen terhadap total dana kelolaan industri. Adapun kelolaan reksadana saham menyumbang 24 persen.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2021
Sebagian artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2021. Untuk berlangganan laporan ini silahkan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(Martina Priyanti/Tim Data/Abdul Malik)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.