Bareksa.com - Bagaimana potensi pertumbuhan reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap pada bulan ini? Sebelumnya, pada Mei 2021 kedua reksadana ini membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi dana kelolaan maupun unit penyertaan.

Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2021 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan secara bulanan kelolaan reksadana pasar uang pada Mei 2021 berhasil melonjak 7 persen menembus Rp100,3 triliun. Ini merupakan yang pertama kali, kelolaan reksadana pasar uang berhasil menembus di atas Rp100 triliun.

Seiring kenaikan dana kelolaan, jumlah unit penyertaan reksadana pasar uang terus tumbuh. Kondisi itu menunjukkan minat masyarakat untuk berinvestasi di reksadana yang mayoritas portofolio asetnya di deposito dan obligasi jangka pendek di bawah 1 tahun ini terus meningkat.

Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2021

Jumlah unit penyertaan reksadana pasar uang pada Mei 2021 naik 6 persen jadi 70,3 miliar unit. Secara YtD naik 4 persen dan YoY meroket 52 persen.

Sementara itu dana kelolaan reksadana pendapatan tetap tumbuh 3,63 persen menjadi Rp146,1 triliun sepanjang tahun berjalan atau secara year to date/YtD. Pertumbuhan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap pada bulan lalu selaras dengan tumbuhnya unit penyertaan.

Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2021

Pada bulan lalu unit penyertaan reksadana pendapatan tetap tercatat tumbuh 6,59 persen menjadi 88,7 miliar unit.

Terus Tumbuh

Pjs Head of Investment Avrist Asset Management, Ika Pratiwi Rahayu menyampaikan meskipun suku bunga deposito terus menurun mengikuti penurunan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR (BI 7DRR), namun dana kelolaan reksadana pasar uang di tahun ini diperkirakan terus tumbuh.

"Pandemi yang berlanjut di tahun 2021 membuat preferensi investor cenderung fokus ke reksadana pasar uang yang risikonya paling rendah atau aman," kata Ika kepada Bareksa, Rabu malam (23/6/2021).

Di sisi lain mengenai reksadana pendapatan tetap, Ika menilai pertumbuhannya terbatas. "Reksadana berbasis pendapatan tetap mengalami penguatan selama bulan Mei, namun diperkirakan kenaikan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana pendapatan tetap hingga akhir tahun 2021 cenderung terbatas," kata Ika.

Ia melanjutkan hal itu karena adanya tren kenaikan imbal hasil yang menyebabkan pelemahan pada kinerja obligasi khususnya pada obligasi pemerintah.

Sebagian artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2021. Untuk berlangganan laporan ini silahkan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.