BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Bingung Pilih Jenis Reksadana Apa di 2021? Simak Saran dari Manajer Investasi Ini

Abdul Malik04 Januari 2021
Tags:
Bingung Pilih Jenis Reksadana Apa di 2021? Simak Saran dari Manajer Investasi Ini
Ilustrasi keuntungan imbal hasil return kupon reksadana saham obligasi surat berharga negara sukuk yang dilambangkan dengan tanda persen di atas tangan investor

Ekspektasi kinerja reksadana tahun ini positif bagi reksadana saham, pendapatan tetap dan pasar uang

Bareksa.com - Ingin menambah pundi investasi reksadana atau justru baru mau memulai investasi reksadana, tapi masih bingung akan memilih jenis reksadana apa pada tahun 2021 ini? Jika iya, saran berikut penjelasan dari Head of Investment Avrist AM, Farash Farich dapat dipertimbangkan.

Farash mengatakan jika menilik dari potensi imbal hasil, potensinya ada pada reksadana saham. Hanya saja, ia mengingatkan, reksadana saham untuk investasi yang sifatnya jangka panjang yakni lima tahun ke depan.

"Ekspektasi kinerja (reksadana) tahun ini positif bagi reksadana saham, pendapatan tetap, dan pasar uang," kata Farash kepada Bareksa, Senin (4/1/2021).

Promo Terbaru di Bareksa

Ia melanjutkan reksadana saham punya potensi lebih besar, namun sekali lagi dalam jangka panjang karena saham yang menerima banyak manfaat saat pemulihan bisnis dan adanya inflasi.

Secara terpisah Farash sebelumnya mengatakan resesi ekonomi yang terjadi pada 2020 tidak serta merta memberikan dampak negatif kepada kinerja semua jenis reksadana. Reksadana berbasis instrumen pendapatan tetap diuntungkan karena tingkat inflasi yang rendah akibat resesi menyebabkan imbal hasil riil yang diterima investor menjadi lebih tinggi.

Reksadana pendapatan tetap dan pasar uang memiliki kinerja positif tahun ini. Sebaliknya kinerja reksadana saham masih memiliki sedikit kinerja negatif. Namun, perbaikan kinerja bisnis dan ekonomi di kuartal III dan IV diperkirakan berlanjut ke tahun 2021, seiring berkurangnya lockdown di berbagai negara, pengembangan vaksin Covid-19 serta berlanjutnya tingkat bunga rendah.

Dengan perbaikan ekonomi di tahun 2021, diperkirakan inflasi akan naik bertahap baik di Indonesia maupun di Amerika Serikat. Hal ini akan menyebabkan turunnya selisih imbal hasill riil kedua negara yang dapat dapat membatasi potensi capital gain bagi reksadana pendapatan tetap.

Dengan demikian, ekspektasi kinerja reksadana pendapatan tetap di tahun 2021 diperkirakan masih positif namun tidak setinggi di tahun 2020 dengan kisaran kinerja tumbuh 5,5-6 persen. Namun tetap masih lebih baik dari inflasi yang berkisar 2-3 persen dan kinerja reksadana pasar uang yang berkisar di 4,5-5 persen.

Pada paruh pertama tahun 2021, investor dapat mempertimbangkan reksadana pendapatan tetap berbasis SBN atau korporasi dengan durasi menengah untuk mendapatkan sedikit capital gain. Atau reksadana pendapatan tetap berbasis SBN dengan durasi panjang namun membagikan hasil investasi rutin. Reksadana pasar uang dengan komponen obligasi yang bobotnya reasonable juga dapat menjadi pilihan untuk kebutuhan jangka pendek.

Sebaliknya, reksadana saham diperkirakan dapat memberikan kinerja lebih tinggi dalam jangka panjang dibandingkan reksadana pendapatan tetap dimulai dari tahun 2021. Antara lain disebabkan korelasi yang tinggi antara pemulihan bisnis, pertumbuhan laba emiten dan kenaikan harga saham.Dengan valuasi yang netral saat ini, diperkirakan saham akan memiliki potensi capital gain yang linear dengan tingkat pertumbuhan laba emiten di IHSG.

Bila ada pemulihan bisnis, laba reksadana saham berpotensi tumbuh di kisaran 15-20 persen di 2021 dari low base tahun ini. Dalam jangka yang lebih panjang potensi kinerja saham akan kembali ke rata-rata jangka panjang sebelum pandemi di sekitar 10-12 persen per tahun. Semua sektor emiten akan diuntungkan oleh pemulihan ekonomi hanya berbeda-beda skalanya.

Untuk itu ada baiknya investor memilih reksadana saham pasif atau aktif yang terdiversifikasi ke banyak sektor dan fundamental kuat ketimbang berat di beberapa sektor saja dan tidak memiliki fundamental kuat, contohnya reksadana indeks IDX30, Growth Fund atau ESG leaders.

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua