Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Meskipun IHSG sideways sepanjang Mei, namun ada beberapa reksadana saham kinerjanya tetap moncer
Meskipun IHSG sideways sepanjang Mei, namun ada beberapa reksadana saham kinerjanya tetap moncer
Bareksa.com - PT Bank OCBC NISP Tbk menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak sideways dalam jangka pendek. Stagnansi di pasar saham tersebut bisa berdampak pada instrumen investasi berbasis saham, yakni reksadana saham.
Wealth Management Head Bank OCBC NISP Juky Mariska menjelaskan, selama April 2021, IHSG meningkat tipis 0,17 persen. Pergerakan mendatar ini tercermin dari volume perdagangan harian yang menurun di kisaran Rp9 triliun dari awal 2021 yang berada di atas Rp10 triliun.
Penurunan aktivitas transaksi di pasar saham ini dinilai karena dipengaruhi oleh perpindahan sebagian investor ritel ke investasi aset kripto dan menunggu realisasi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) beberapa unicorn.
"Beberapa BUMN pun diberitakan siap melantai di bursa pada 2021 yang diperkirakan bisa meningkatkan kapitalisasi pasar saham," ujar Juky dalam keterangannya (28/5).
Memasuki Mei 2021, investor akan tetap mencermati pertumbuhan kasus harian Covid-19 dan akselerasi vaksinasi nasional. Karenanya, IHSG diperkirakan akan bergerak sideways (mendatar) di kisaran 5.900-6.100 dalam jangka pendek.
Stagnansi IHSG ini tentunya bisa berpengaruh kepada instrumen investasi berbasis saham, yakni reksadana saham. Berdasarkan data Bareksa, dalam sebulan terakhir, 47 reksadana saham yang ada di Bareksa mencatat hampir seluruhnya mencatat penurunan tingkat pengembalian (return).
Meski begitu, ada beberapa produk reksadana saham yang mencatat peningkatan return, yakni Manulife Saham Andalan yang meningkat 7,85 persen dalam sebulan.
Reksadana saham dari PT Manulife Aset Manajemen Indonesia ini juga mencatat peningkatan return dalam setahun mencapi 76,41 persen dan 21,71 persen dalam enam bulan.
Selain Manulife Saham Andalan, Sucorinvest Maxi Fund juga mencatat peningkatan return, yakni 1,65 persen dalam sebulan, 11,71 persen dalam enam bulan dan 37,62 persen dalam setahun.
Kemudian ada juga Syailendra Equity Opportunity Fund yang membukukan return 2,51 persen dalam sebulan dan 29,73 persen dalam setahun.
Lalu, HPAM Ultima Ekuitas 1 yang mencetak return 7,38 persen dalam sebulan, 12,75 persen dalam enam bulan dan 20,93 persen dalam setahun.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.124,59 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.111,51 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.896,77 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.088,21 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.030,5 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang