Bareksa.com - Dana kelolaan reksadana pasar uang kembali naik secara bulanan pada April 2021. Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2021 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan bulan lalu kelolaan reksadana pasar uang senilai Rp93,3 triliun atau naik dibandingkan Maret yang senilai Rp91,6 triliun.

Kenaikan itu setelah pada Januari 2021, kelolaan reksadana pasar uang tumbuh tertinggi dibandingkan reksadana jenis lainnya. Sebelumnya pada Februari 2021 dana kelolaan reksadana pasar uang tercatat Rp93,82 triliun.

Meski begitu sepanjang tahun berjalan, kelolaan reksadana pasar uang terkoreksi 1,24 persen dan secara tahunan (YoY) melesat 50 persen.

Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2021

Pertumbuhan negatif pada dana kelolaan reksadana pasar uang pada April 2021 sepanjang tahun berjalan, juga nampak diikuti koreksi unit penyertaan yang minus 2,41 persen (YtD), jadi 66,2 miliar unit.

Meskipun secara bulanan, jumlah itu naik tipis atau hampir stagnan dibandingkan Maret 2021 yang tercatat 66,1 miliar unit. Namun dibandingkan Februari 2021 di mana unit penyertaan reksadana pasar uang sebanyak 68,1 miliar unit, maka jumlah unit penyertaan pada Maret maupun April turun signifikan.

Penurunan jumlah unit penyertaan bisa mengindikasikan investor melakukan penjualan (redemption) pada jenis reksadana ini.

Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report April 2021. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

(Martina Priyanti/Tim Data/AM)

​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.