BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Manajer Investasi Ungkap Pendorong Kenaikan Dana Kelolaan Industri Reksadana

Hanum Kusuma Dewi11 Mei 2021
Tags:
Manajer Investasi Ungkap Pendorong Kenaikan Dana Kelolaan Industri Reksadana
Ilustrasi manajer investasi sedang memantau perkembangan portofolionya di pasar saham dan SBN, agar kinerja reksadana kelolaannya optimal. (Shutterstock)

Jenis reksadana saham menopang pertumbuhan tertinggi nilai aktiva bersih industri reksadana April 2021

Bareksa.com - Manajer Investasi (MI) menilai pertumbuhan dana kelolaan industri reksadana pada bulan lalu, didorong oleh sejumlah fator. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dana kelolaan industri reksadana nasional per akhir April 2021 sebesar Rp568,02 triliun, naik sekitar 0,38 persen dari posisi sebelumnya Rp565,87 triliun pada akhir Maret 2021.

Menurut data OJK yang dikompilasi dari laporan harian nilai aktiva bersih (NAB) reksadana di bank kustodian, jenis reksadana saham mencatat pertumbuhan tertinggi pada bulan lalu. Nilai dana kelolaan (asset under management/AUM) reksadana berbasis saham naik 2,94 persen, atau setara Rp3,64 triliun menjadi Rp127,35 triliun per akhir April 2021.

Tubagus Farash Akbar Farich, Direktur Avrist Asset Management menyatakan dana kelolaan industri reksadana pada bulan lalu dibantu juga dengan adanya kenaikan harga obligasi. "Di samping itu, dana kelolaan reksadana saham juga naik banyak. Sepertinya market yang sedang sideways di bulan April setelah turun di Maret, dimanfaatkan oleh investor untuk beli di harga murah dan untuk mendapatkan dividen," kata Farash kepada Bareksa, Senin malam (10/5/2021).

Promo Terbaru di Bareksa

Selain itu, ia melanjutkan valuasi saham tidak mahal dan masyarakat berharap pemulihan bisnis di semester II 2021. "Kalau melihat likuiditas pasar keuangan yang masih tinggi dan minat investasi investor ritel yang masih tinggi, saya rasa potensi pertumbuhan dana kelolaan industri reksadana juga masih bagus. Ditunjang juga setimen positif di pasar obligasi dan valuasi tidak mahal di pasar saham," papar Farash.

Sementara itu Direktur Utama Trimegah AM, Antony Dirga menilaitren yang terjadi di bulan April masih belum menunjukkan sesuatu yang significant. Hal ini dikarenakan pasar saham masih dalam kondisi konsolidasi, meskipun likuiditas cukup berlimpah.

"Bulan puasa dan Pemberian THR lebaran tentunya berimbas positif bagi roda perekonomian kita, namun secara historis bukan merupakan faktor yang significant untuk perubahan dana kelolaan industri," kata Antony yang dihubungi Bareksa terpisah, Senin malam (10/5/2021).

Potensi dan Risiko pada Mei

Antony mengatakan untuk prospek reksadana di bulan Mei, berpotensi tumbuh. "Mungkin faktor positif yang lebih dominan adalah likuiditas yang kami lihat masih berlimpah di bulan Mei. Sedang untuk faktor risiko yang kami lihat adalah potensi penambahan jumlah kasus covid pasca lebaran," kata Antony.

Menurutnya pasca lebaran, konsolidasi yang selama ini terjadi bisa segera berakhir jika penambahan kasus covid tidak terlalu berarti. "Jika ini terjadi, produk reksadana saham dan campuran memiliki potensi return yang baik hingga akhir tahun," ucap Antony.

Sementara Farash mengatakan potensi pertumbuhan dana kelolaan industri reksadana pada bulan ini, antara lain akan didorong oleh adanya pencairan THR Lebaran yang umumnya dibagikan di akhir bulan April 2021. "Mungkin lebih banyak di Mei, uang THR masuk ke reksadana," kata Farash.

(Martina Priyanti/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua