Bareksa.com​ - Mau berinvestasi reksadana pasar uang tapi yang sesuai prinsip syariah? Jika iya, simak ulasan berikut tentang daftar perusahaan manajemen investasi yang berhasil menjadi juara dana kelolaan (asset under management/AUM) reksadana pasar uang Syariah pada Februari 2021.

Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report February 2021 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan maupun unit penyertaan reksadana pasar uang syariah mengalami pertumbuhan positif secara tahunan (year on year/YoY) pada bulan lalu.

Dana kelolaannya tumbuh 25 persen secara bulanan (MoM), 21 persen sepanjang tahun berjalan (YtD), dan 41 YoY. Total dana kelolaan reksadana pasar uang syariah pada Februari 2021 senilai Rp12,22 triliun. Adapun jumlah unit penyertaan reksadana pasar uang syariah tercatat 10,82 miliar unit.

Top 5 MI Juara dana kelolaan reksadana pasar uang syariah

Siapa saja perusahaan manajemen investasi yang menjuarai dana kelolaan reksadana reksadana pasar uang syariah Februari 2021? Berikut daftarnya :

1. Sucorinvest Asset Management

Sucorinvest berhasil naik satu peringkat menjadi juara pertama MI dengan dana kelolaan reksadana pasar uang syariah terbesar pada bulan lalu, yakni Rp2,66 triliun. Market share reksadana pasar uang syariah Sucorinvest 22 persen.

Sucorinvest membukukan pertumbuhan positif dana kelolaan reksadana pasar uang syariah hingga melesat 57 persen secara MoM, 141 YtD, serta 434 persen secara tahunan (YoY).

2. Eastspring Investments Indonesia

Sementara itu posisi kedua MI dengan dana kelolaan reksadana pasar uang syariah terbesar pada Februari 2021 adalah Eastspring Indonesia.

Eastspring Indonesia turun satu peringkat atau bak bertukar posisi dengan Sucorinvest bulan lalu, memiliki dana kelolaan reksadana pasar uang syariah Rp2 triliun pada Februari 2021.

Eastspring menguasai market share reksadana pasar uang syariah 16 persen. Dana kelolaan reksadana pasar uang syariah Eastspring tumbuh 2 persen secara YtD dan 14 persen secara tahunan/YoY.

3. BNI Asset Management

BNI AM juga berhasil naik satu peringkat jadi MI posisi keempat dana kelolaan reksadana pasar uang syariah terbesar pada Februari 2021, dengan dana kelolaan Rp1,25 triliun.

BNI AM menguasai pangsa pasar reksadana pasar uang syariah 10 persen, dengan pertumbuhan dana kelolaan 54 persen secara MoM, 77 persen YtD, dan 99 persen secara tahunan/YoY.

4. Avrist Asset Management

Sementara Avrist turun satu peringkat jadi menempati posisi keempat sebagai MI dengan dana kelolaan reksadana pasar uang syariah terbesar. Tercatat dana kelolaan reksadana pasar uang syariahnya Rp1,1 triliun pada bulan lalu.

Dana kelolaan reksadana pasar uang syariah Avrist tumbuh 18 persen MoM dan 21 persen secara tahunan/YoY. Avrist menguasai pangsa pasar reksadana pasar uang syariah 9 persen.

5. Mandiri Manajemen Investasi

Mandiri Investasi juga naik satu peringkat pada Februari 2021 dibandingkan posisi Januari menjadi menempati posisi kelima MI dana kelolaan reksadana pasar uang syariah terbesar pada Februari 2021.

Dana kelolaan reksadana pasar uang syariah MMI pada bulan lalu Rp995,34 miliar. Market share reksadana pasar uang syariah Mandiri Investasi 8 persen.

Dana kelolaan reksadana pasar uang syariah Mandiri Investasi melesat 24 persen secara MoM dan 16 persen secara tahunan (YoY).

Daftar selengkapnya top 20 MI kelolaan reksadana pasar uang syariah sebagaimana dalam tabel berikut :

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report February 2021

Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report February 2021. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

(Martina Priyanti/Tim Data/AM)

​***

​Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.