Bareksa.com - Tesla Inc telah merilis rantai pasok produksi yang di dalamnya terdapat daftar smelter di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ada dua emiten tambang PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS) yang akan menjadi salah satu rantai produksi mobil yang didirikan oleh Elon Musk tersebut.

Untuk perusahaan yang masuk dalam rantai produiksi dengan katagori perusahaan yang memiliki smelter gold ada sekitar 87 perusahaan. Laporan itu tertera dalam daftar smelter dan refiner (smelter and refiner list). Selain pemilik smelter emas, Tesla juga merilis daftar perusahaan tambang timah, tantalum dan tungsten.

Laporan itu menuliskan daftar fasilitas pabrik pelebur atau pemurni yang diyakini berada di rantai pasokan Tesla dan telah menyelesaikan program audit responsible minerals assurance process (RMAP) dan terdaftar sebagai konforman untuk pengadaan yang bertanggung jawab dalam praktek.

"Kami menerbitkan daftar ini untuk meminta pertanggungjawaban pabrik peleburan dan pemurnian ini dan memberikan kredit atas partisipasi mereka yang berkelanjutan dalam RMAP," tulis Tesla dalam dokumen yang telah diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk pelaporan periode tahun kalender yang berakhir pada 31 Desember 2019 dilansir Kontan (20/1/2021).

Sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) di 2021, atau sejak awal tahun hingg 19 Januari kemarin saham ANTM dan TINS melesat masing-masing 40,5 persen hingga 36,7 persen.

Sumber : Bareksa​

Reksadana dengan Portofolio Saham ANTM dan TINS​

Seiring melesatnya saham Antam dan PT Timah, apa saja produk reksadana yang didalamnya memiliki portofolio kedua saham tersebut? Menurut fund fact sheet Desember 2020, tercatat ada sebanyak 22 reksadana di Bareksa yang didalamnya menggenggam saham Antam dan PT Timah. Untuk PT Timah menjadi portofolio reksadana BNP Paribas Solaris.

Sedangkan saham Antam dimiliki 22 reksadana mulai Batavia Dana Saham, Avrist Equity - Cross Sectoral hingga Schroder Dana Prestasi dan TRAM Syariah Saham. Daftar selengkapnya seperti berikut ini :

Saham PT Timah Tbk (TINS)

- BNP Paribas Solaris

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

- Avrist Equity - Cross Sectoral
- Batavia Dana Saham
- Batavia Dana Saham Optimal
- BNP Paribas Pesona Syariah
- BNP Paribas Solaris
- Danareksa Mawar Konsumer 10
- Eastspring Investments Value Discovery Kelas A
- Kresna Flexima
- Manulife Saham SMC Plus
- Prospera BUMN Growth Fund
- RHB Alpha Sector Rotation
- Schroder Dana Istimewa
- Schroder Dana Prestasi
- Schroder Syariah Balanced Fund
- Simas Saham Unggulan
- Simas Satu Prima
- Simas Syariah Berkembang
- Simas Syariah Unggulan
- Sucorinvest Flexi Fund
- TRAM Consumption Plus
- TRIM Syariah Berimbang
- TRIM Syariah Saham

Menurut catatan Bareksa, sejak awal tahun hingga 20 Januari 2021 ke-22 reksadana tersebut berhasil membukukan lonjakan imbal hasil. Imbalan tertinggi dibukukan oleh Eastspring Investments Value Discovery Kelas A dengan imbalan 13,41 persen, disusul Kresna Flexima 12,17 persen, BNP Paribas Solaris 11,86 persen dan Danareksa Mawar Konsumer 10 dengan imbal hasil 11,33 persen.

Selengkapnya sebagaimana tertera dalam grafik berikut : ​

Sumber : Bareksa

(Bintang Yuliyanto/Abdul Malik)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.