BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

BI Punya Ruang Turunkan Suku Bunga, Reksadana Pendapatan Tetap Makin Menarik

Abdul Malik10 November 2020
Tags:
BI Punya Ruang Turunkan Suku Bunga, Reksadana Pendapatan Tetap Makin Menarik
Logo Bank Indonesia (shutterstock)

BI masih mempunyai ruang penurunan suku bunga 25bps menjadi 3,75 persen

Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia kuartal III minus 3,49 persen secara tahunan. Jika dilihat secara kuartalan, ekonomi Indonesia sebenarnya tumbuh 5,05 persen dari Kuartal II 2020 ke kuatal III 2020.

Harga Obligasi Indonesia Berpeluang Terus Menguat

Menurut analisis Bareksa, hingga akhir tahun 2020, harga obligasi Indonesia masih berpeluang meningkat. Katalis positifnya ialah, Bank Indonesia mempunyai lebih banyak ruang untuk memangkas suku bunganya lebih lanjut. Indonesia memiliki benchmark riil rate yang lebih besar dari negara lain, dikarenakan inflasi lebih rendah dari target kisaran BI.

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Indeks Dolar AS terhadap Mata Uang Dunia masih Melemah

Alasan lain untuk ruang yang lebih tinggi untuk penurunan suku bunga adalah pelonggaran tekanan pada rupiah karena indeks DXY masih melemah setelah pemilihan AS. US Dollar Index atau yang disingkat dengan kode DXY adalah angka indeks yang merefleksikan sekaligus mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap 6 mata uang utama dunia lainnya.

Apa saja mata uang dunia yang menjadi pembanding dalam US Dollar Index? Euro (EUR), Japanese Yen (JPY), British Pound (GBP), Canadian Dollar (CAD), Swedish Krona (SEK), dan Swiss Franc (CHF) adalah jawabannya.

Meski hanya 6 mata uang yang tercantum, proses pengukuran US Dollar Index sejatinya membandingkan Greenback dengan mata uang 24 negara (19 negara di antaranya tergabung dalam zona euro). Bisa dibilang, US Dollar Index dapat dijadikan patokan bagi performa kekuatan Greenback secara umum.

Berbeda dengan pemilu sebelumnya, penghitungan suara di AS bisa lebih lama karena lebih banyak surat suara yang dikirim melalui kotak pos di tengah pandemi COVID-19.

Data poling terbaru menunjukkan bahwa Joe Biden berhasil menang, dikarenakan partai Demokrat mampu mengambil alih electoral votes terutama di daerah Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan. Karenanya, prospek dolar AS akan melemah, memberikan sentimen positif bagi pasar negara berkembang, termasuk pasar obligasi Indonesia.

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Berpeluang Menguat

Melemahnya Indeks Dollar AS, serta adanya ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut, menjadi sentimen positif bagi instrumen obligasi yang merupakan underlying asset dari reksadana pendapatan tetap.

Secara teori, ketika suku bunga turun, maka obligasi yang menjadi aset dasar dari reksadana pendapatan tetap akan mengalami kenaikan. Menurut konsensus analis, BI masih mempunyai ruang penurunan suku bunga 25bps menjadi 3,75 persen, dari posisi saat ini 4 persen. Sehingga hal itu membuat sentimen positif bagi kinerja reksadana pendapatan tetap. Ditambah, adanya aliran dana yang berpotensi masuk ke negara berkembang setelah kemenangan Joe Biden, membuat prospek obligasi tetap menarik.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Selain itu, reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA02/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua