Bareksa.com - PT Mandiri Manajemen Investasi berhasil meraih 5 penghargaan Bareksa-Kontan-OVO 4th Fund Awards 2020 untuk tiga produk reksadananya. Yakni reksadana saham Mandiri Investa Equity Movement dan reksadana campuran syariah Mandiri Investa Syariah Berimbang yang masing-masing meraih dua penghargaan, serta reksadana campuran Mandiri Aktif meraih 1 penghargaan.

Selengkapnya dalam tabel berikut :

Sumber : Bareksa

Kinerja 3 Tahun

Dalam periode 3 tahun terakhir (per 21 Oktober 2020), kinerja tiga produk reksadana Mandiri Investasi tersebut jauh melampaui kinerja indeks acuannya. Mandiri Investa Equity Movement membukukan imbalan 20,77 persen, disusul Mandiri Investa Syariah Berimbang 12,25 persen, serta Mandiri Akrif 4,2 persen.

Imbalan itu jauh di atas indeks acuannya, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) minus 14,35 persen 3 tahun terakhir, indeks reksadana saham -30,78 persen, indeks reksadana campuran -8,92 persen, serta indeks reksadana campuran syariah -9,05 persen.

Sumber : Bareksa

Kinerja 5 Tahun

Dalam periode 5 tahun terakhir, kinerja tiga reksadana Mandiri Investasi ini juga jauh di atas indeks acuannya. Yakni Mandiri Investa Equity Movement dengan imbalan 37,9 persen, Mandiri Aktif 32,89 persen, serta Mandiri Investa Syariah Berimbang 28,32 persen.

Adapun indeks acuan yakni IHSG naik 11,24 persen, indeks reksadana campuran syariah naik 2,52 persen, indeks reksadana campuran 2,4 persen, serta indeks reksadana saham yang minus 21,51 persen.

Sumber : Bareksa

Mandiri Investa Equity Movement diluncurkan sejak Oktober 2012 yang membukukan dana kelolaan Rp467,3 miliar per September 2020, Mandiri Aktif diluncurkan November 2020 dan menggenggam kelolaan Rp127,2 miliar per September, serta Mandiri Investa Syariah Berimbang dirilis pada November 2004 dengan dana kelolaan Rp32,8 miliar per September.

Dana Kelolaan MMI

Pada September 2020, Mandiri Investasi kembali menjadi MI juara dana kelolaan reksadana terbesar di Indonesia dengan nilai AUM Rp44,69 triliun dengan pangsa pasar 9 persen. Secara bulanan asset under management Mandiri Investasi turun 2 persen, secara year to date -1 persen dan secara tahunan naik 4 persen. Penurunan dana kelolaan Mandiri Investasi seiring menurunnya unit penyertaan yang juga turun 2 persen secara bulanan jadi 35,54 miliar.

​Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report September 2020​

Pada bulan lalu, MMI menyalip posisi Batavia PAM yang pada Agustus jadi juara. Pada September ini, Batavia PAM membukukan dana kelolaan reksadana Rp44,05 triliun, turun peringkat ke posisi 2.

Penyebab Mandiri Investasi mampu menggeser Batavia PAM sebagai MI juara AUM reksadana pada September, utamanya karena bulan lalu Batavia PAM mencatatkan penurunan AUM 4 persen atau dua kali lebih dalam dari penurunan industri yang sebesar 2 persen.

Namun mempertimbangkan besaran dana kelolaan kedua perusahaan manajemen investasi terbesar di Tanah Air itu yang terpaut tipis, atau hanya sekitar Rp610 miliar, maka membuat Batavia PAM berpeluang merebut kembali posisi juara pada Oktober 2020. Pada Agustus 2020, nilai AUM reksadana keduanya juga terpaut tipis, yakni Batavia PAM Rp45,76 triliun dan Mandiri Investasi Rp45,38 triliun.

Mandiri Manajemen Investasi atau lebih dikenal Mandiri Investasi didirikan pada 26 Oktober 2004 setelah memisahkan diri (spin-off) dari PT Mandiri Sekuritas. Anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut memiliki pengalaman di bidang pengelolaan portofolio investasi sejak 1993.

Bareksa-Kontan-OVO 4th Fund Awards 2020 ialah ajang penghargaan tahunan bagi reksadana dan Manajer Investasi (MI) yang menunjukkan performa terbaik dalam setahun terakhir. Penghargaan ini selenggarakan platform investasi terbesar Bareksa bersama Harian Kontan, didukung oleh perusahaan uang elektronik terkemuka OVO.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.