IHSG Melesat di Awal Oktober, Reksadana Indeks Dominasi Juara Return Harian
IHSG berhasil melesat 2,05 persen ke level 4.970 pada 1 Oktober 2020
IHSG berhasil melesat 2,05 persen ke level 4.970 pada 1 Oktober 2020
Bareksa.com - Mengawali kuartal IV 2020, bursa saham Tanah Air langsung tancap gas di hari pertama bulan Oktober 2020. Pada perdagangan Kamis (1/10/2020) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melesat 2,05 persen ke level 4.970,09.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih (net foreign buy) Rp65,36 miliar di pasar reguler pada perdagangan kemarin dengan nilai transaksi yang mencapai Rp7,18 triliun.
Penguatan bursa saham domestik memang terdorong oleh sentimen positif global di mana Amerika Serikat (AS) dikabarkan semakin dekat mencapai kesepakatan stimulus senilai US$2,2 triliun (Rp32.637 triliun). Jika stimulus dicairkan, maka ekonomi Negeri Paman Sam tersebut berpeluang lebih besar untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19 serta akan menjadi kabar baik bagi perekonomian dunia.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara dari dalam negeri, sentimen kurang menyenangkan datang dari rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat sepanjang September 2020 terjadi deflasi 0,05 persen month on month (MoM), menandai adanya deflasi selama 3 bulan beruntun.
Sebagai informasi, sebelumnya pada Juli dan Agustus 2020 Indonesia juga mengalami deflasi masing-masing 0,01 persen MoM dan 0,05 persen MoM, artinya selama kuartal III 2020 tidak sekalipun Indonesia mencatatkan inflasi.
Kondisi tersebut menjadi cerminan bahwa daya beli masyarakat masih cukup lemah di tengah kasus pandemi Covid-19 yang terus meningkat. Catatan deflasi selama 3 bulan beruntun bisa membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk kembali memangkas suku bunga untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Reksadana Berbasis Indeks Dominasi Return Harian
Kondisi IHSG yang melonjak tajam terutama didorong oleh saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) pada perdagangan kemarin, turut mendorong beberapa indeks saham lain seperti IDX30 (+3,38 persen), LQ45 (+3,24 persen), dan SRI KEHATI (+3,05 persen).
Penguatan signifikan yang terjadi pada IHSG maupun indeks saham lainnya tentu berdampak positif terhadap kinerja reksadana saham maupun reksadana indeks.
Reksadana Return Tertinggi Harian per 1 Oktober 2020
No | Reksadana | Jenis | Return (%) |
1 | Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 | Indeks & ETF | 3,35 |
2 | Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index | Indeks & ETF | 3,28 |
3 | Principal Index IDX30 | Indeks & ETF | 3,24 |
4 | Reksa Dana Kresna Indeks 45 | Indeks & ETF | 3,24 |
5 | Manulife Dana Campuran II | Campuran | 3,08 |
6 | RHB SRI KEHATI Index Fund | Indeks & ETF | 3,06 |
7 | BNP Paribas Infrastruktur Plus | Saham | 3,05 |
8 | Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati | Indeks & ETF | 3,02 |
9 | Avrist Ada Saham Blue Safir | Saham | 3 |
10 | Simas Saham Bertumbuh | Saham | 3 |
Sumber: Bareksa
Berdasarkan reksadana yang dijual di Bareksa, 6 dari 10 besar reksadana dengan return harian tertinggi ditempati oleh produk reksadana jenis indeks & ETF, yang mana jenis reksadana tersebut pergerakannya mirip dengan indeks acuannya.
Sementara 3 ditempati oleh produk reksadana jenis saham dan 1 prodek reksadana campuran, yang juga mencatatkan kenaikan signifikan dikarenakan mayoritas saham mencatatkan lonjakan pada perdagangan kemarin.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana indeks dikelola secara pasif dan berisikan aset saham-saham dalam indeks acuannya, yang bisa berfluktuasi dalam jangka pendek. Oleh sebab itu, reksadana indeks cocok untuk investasi jangka panjang dan untuk investor bertipe agresif.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.