IHSG Sedikit Tertekan, Namun Reksadana Indeks Ini Justru Paling Moncer
Reksadana itu adalah Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund
Reksadana itu adalah Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund
Bareksa.com - Setelah melonjak di awal pekan ini, bursa saham Tanah Air terlihat cenderung konsolidasi kemarin. Pada perdagangan Selasa (15/12/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tipis 0,04 persen ke level 6.010,13.
Mengutip data RTI, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih Rp833,85 miliar di keseluruhan pasar dengan nilai transaksi kemarin menyentuh Rp17,64 triliun. Terpantau 200 saham naik, 271 saham turun, sisanya 153 stagnan.
IHSG sempat mengalami tekanan hingga turun 0,78 persen pada perdagangan kemarin sebelum akhirnya menipiskan pelemahannya hingga hanya tersisa 0,04 persen saja, sekaligus masih kokoh bertahan di atas level 6.000.
Promo Terbaru di Bareksa
Kondisi tersebut diakibatkan adanya sentimen negatif berupa kabar dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang menginstruksikan Gubernur DKI Jakarta untuk kembali memperketat pembatasan sosial berskala besar mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021. Instruksi ini untuk meredam kenaikan jumlah korban yang terinfeksi virus Covid-19.
Selain itu, pemerintah juga memutuskan untuk melarang kerumunan dan perayaan tahun baru di tempat umum.
Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali secara virtual di Kantor Maritim pada Senin (14/12/2020) yang dipimpin oleh Menko Marves Luhut B. Pandjaitan. Dia meminta agar implementasi pengetatan ini dapat dimulai pada tanggal 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.
Dengan kebijakan larangan “kumpul-kumpul” saat tahun baru tersebut, tingkat konsumsi masyarakat, yang merupakan komponen utama pembentukan produk domestik bruto (PDB), berisiko tertekan di penghujung tahun ini.
Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan impor Indonesia pada November 2020 masih mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi. Ini membuat neraca perdagangan kembali mencatatkan surplus. Pada November 2020, nilai impor tercatat US$12,66 miliar. Turun 17,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY).
Dengan nilai ekspor yang sebesar US$15,28 miliar naik 9,54 persen YoY, maka neraca perdagangan Indonesia pada November 2020 membukukan surplus US$2,62 miliar. Sebagai informasi, terakhir kali neraca perdagangan mengalami defisit adalah pada April 2020.
Reksadana Indeks Ini Catatkan Return Tertinggi
Kondisi IHSG yang terkoreksi tipis pada perdagangan kemarin, nyatanya tidak membuat seluruh reksadana saham ikut melemah, bahkan masih ada reksadana indeks yang berhasil mencatatkan kenaikan di atas 1 persen.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan reksadana yang dijual di Bareksa, 10 reksadana dengan imbal hasil (return) harian tertinggi masih diraih oleh produk yang memang memiliki asset saham dalam portofolio, di mana yang paling moncer dicatatkan oleh Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund.
Produk yang dikelola oleh PT Syailendra Capital ini menjadikan saham-saham dalam indeks MSCI Indonesia sebagai underlying asset-nya. Mengacu pada website MSCI Indonesia, saat ini hanya terdapat 22 saham yang masuk ke dalam konstituen indeks MSCI Indonesia per 15 Desember 2020.
Nama Saham | Kode Saham | Bobot ( persen) | Harga Penutupan (15/12/2020) | 1 Hari ( persen) |
ASTRA INTERNATIONAL | ASII | 7,97 | 5.950 | 4,85 |
PERUSAHAAN GAS NEGARA | PGAS | 1,29 | 1.790 | 4,37 |
TELKOM INDONESIA | TLKM | 11,31 | 3.450 | 3,92 |
MERDEKA COPPER GOLD | MDKA | 1,30 | 2.000 | 2,83 |
SEMEN INDONESIA | SMGR | 2,40 | 12.250 | 2,08 |
CHAROEN POKPHAND INDO | CPIN | 3,28 | 6.725 | 1,89 |
BARITO PACIFIC | BRPT | 2,32 | 1.250 | 0,40 |
INDAH KIAT PULP & PAPER | INKP | 1,95 | 10.800 | 0,23 |
BANK RAKYAT INDONESIA | BBRI | 15,72 | 4.280 | 0,00 |
KALBE FARMA | KLBF | 2,07 | 1.485 | 0,00 |
ACE HARDWARE INDONESIA | ACES | 0,82 | 1.810 | 0,00 |
SARANA MENARA NUSANTARA | TOWR | 1,51 | 995 | 0,00 |
UNILEVER INDONESIA | UNVR | 3,77 | 7.475 | -0,33 |
BANK MANDIRI | BMRI | 8,28 | 6.700 | -0,37 |
BANK CENTRAL ASIA | BBCA | 22,15 | 33.950 | -0,44 |
BANK NEGARA INDONESIA | BBNI | 3,21 | 6.500 | -1,14 |
INDOFOOD CBP SUKSES | ICBP | 1,50 | 9.700 | -1,27 |
INDOFOOD SUKSES MAKMUR | INDF | 2,00 | 6.900 | -1,78 |
INDOCEMENT TUNGGAL | INTP | 1,39 | 14.250 | -1,89 |
GUDANG GARAM | GGRM | 1,34 | 42.000 | -2,21 |
ADARO ENERGY PT | ADRO | 1,46 | 1.530 | -2,55 |
UNITED TRACTORS | UNTR | 2,95 | 26.575 | -3,01 |
Sumber: website MSCI, diolah Bareksa
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa saham-saham dalam indeks MSCI mayoritas (10 saham) cenderung mengalami koreksi pada perdagangan kemarin, 4 saham stagnan, dan 8 saham tercatat menguat.
Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana indeks dikelola secara pasif dan berisikan aset saham-saham dalam indeks acuannya, yang bisa berfluktuasi dalam jangka pendek. Oleh sebab itu, reksadana indeks cocok untuk investasi jangka panjang dan untuk investor bertipe agresif.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.