CEO BNI-AM, Putut Endro : Prediksi Kinerja per Jenis Reksadana Hingga Akhir 2020
Pertumbuhan industri reksadana nasional akan ditopang pertumbuhan jenis-jenis reksadana di dalamnya
Pertumbuhan industri reksadana nasional akan ditopang pertumbuhan jenis-jenis reksadana di dalamnya
Bareksa.com - Direktur Utama BNI Asset Management (BNI AM), Putut Endro Andanawarih memperkirakan industri reksadana nasional masih bertumbuh hingga akhir tahun ini meski tidak segencar pertumbuhan sebelum terjadi pancemi Covid-19. Pertumbuhan industri reksadana nasional, menurut dia, akan ditopang oleh semua jenis reksadana.
"Pertumbuhan reksadana fixed income, diestimasikan 3 - 3,5 persen sejalan dengan proyeksi penurunan yield SUN (Surat Utang Negara) ke kisaran 6,5 - 6,7 persen untuk tenor 10 tahun," kata Putut kepada Bareksa, Kamis (13/8/2020).
Adapun untuk reksadana pasar uang, kata Putut, destimasikan bertumbuh sekitar 1,7 persen sejalan dengan imbal hasil yang relatif stabil dengan ekuivalent yield berkisar 5 persen per tahunnya. Sementara itu untuk reksadana saham, ia memproyeksikan kenaikan kinerja hingga akhir tahun 2020 diestimasikan 3,4 persen dengan mempertimbangkan level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada saat ini yang berada di level sekitar 5.226 dan masih berpotensi naik ke level 5.400 hingga akhir 2020.
Promo Terbaru di Bareksa
"Sentimen pasar saham relatif lebih membaik, walaupun pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 sudah mengalami kontraksi signifikan, namun harapan recovery pertumbuhan ekonomi masih menjadi landasan forward looking bagi pelaku pasar," lanjut Putut.
Saran Bagi Investor Reksadana
Putut menyampaikan jenis reksadana yang bisa jadi alternatif bagi investor pemula maupun lama pada saat ini adalah reksadana pasar uang (RDPU).
"Karena tenornya pendek sehingga risiko tergolong rendah dan kinerjanya relatif stabil. Sangat cocok bagi investor yang punya kebutuhan likuiditas jangka pendek karena dapat dicairkan sewaktu-waktu dan pada saat dicairkan nilai investasinya tidak tergerus," jelas Putut.
Ia melanjutkan dengan sifat kinerjanya yang relatif stabil ini, maka RDPU cocok untuk core portfolio reksadana baik untuk investor pemula maupun lama. Namun untuk memaksimalkan return maka portofolio sebaiknya didiversifikasi dengan reksadana jenis lain yang memberikan return lebih tinggi.
"Salah satu pilihan diversifikasi adalah reksadana saham dengan tenor panjang yakni di atas 5 tahun, dengan horizon investasi yang panjang akan dapat meminimalkan fluktuasi yang ada. Saat ini, valuasi saham justru sedang murah dan peluang ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi aset pada saat harga di bawah sehingga hasilnya akan kelihatan pada saat pasar kembali normal nantinya," kata Putut.
Produk BNI AM
Putut menyampaikan aset alokasi dan diversifikasi sangat penting dalam membangun portofolio investasi. Terkait itu, ada sejumlah produk reksadana yang diterbitkan BNI AM yang dapat dipertimbangkan investor reksadana.
"RDPU BNI-AM Dana Likuid dengan risiko yang relatif rendah dengan kinerja yang kompetitif, dapat membantu memenuhi kebutuhan investasi jangka pendek investor sampai akhir tahun dan juga cocok untuk investor yang ingin memiliki produk reksadana dengan kinerja di atas deposito," kata Putut.
Sementara itu RD BNI-AM Inspiring Equity Fund, kata dia, cocok sebagai pilihan investasi bagi investor dengan profil risiko tinggi di mana gejolak pasar saham merupakan opsi yang baik bagi investor terutama yang memiliki investment horizon yang panjang. Hal ini disebabkan pasar saham memiliki volatilitas yang relatif tinggi di tengah kondisi saat ini.
"Reksadana ini merupakan instrumen investasi yang baik bagi investor pemula maupun berpengalaman karena memberi manfaat diversifikasi dan diisi dengan emiten-emiten yang memiliki kondisi fundamental dan likuiditas yang baik dengan benchmark-nya Index LQ45," ucap Putut.
Ia menyampaikan dengan strategi pengelolaan dynamic allocation & weighting pada gabungan antara core porftolio dan satellite, dapat membukukan kinerja yang cukup kompetitif per tiga bulan terakhir yaitu 20,3 persen (NAV 11 Agustus 2020).
"Selain itu, reksadana ini juga dapat dibeli dengan nilai investasi minimum yang lebih terjangkau dibanding investasi ke masing-masing saham sehingga memberi kemudahan bagi investor," jelasnya.
Dengan pertimbangan ini, ia melanjutkan, manajemen BNI AM melihat potensi RD BNI-AM Inspiring masih cukup besar untuk bertumbuh tahun ini maupun tahun–tahun ke depannya terutama dengan semakin meningkatnya tingkat literasi keuangan masyarakat serta kesadaran untuk berinvestasi.
AUM BNI AM
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2020 menyebutkan dana kelolaan (AUM) yang berhasil diraih BNI AM pada Juli 2020 tercatat Rp22,19 triliun. Dana kelolaan BNI AM mengalami pertumbuhan baik secara bulanan (MoM) yani 4 persen maupun year to date/YtD 9 persen dan juga tahunan (YoY) 8 persen. Pada Juli 2020, BNI AM tercatat menguasi market share industri reksadana nasional 4 persen.
Pada Maret lalu BNI-AM berhasil bertahan dengan kinerja AUM stagnan 0 persen, saat dampak pandemi Covid-19 menekan kinerja AUM mayoritas MI jadi minus. Namun pada April 2020, AUM BNI-AM minus 1 persen baik secara MoM maupun YtD.
Baru pada Mei, BNI-AM berhasil bangkit dan pulih dengan membukukan kenaikan AUM 2 persen YtD dan 3 persen MoM. Terakhir pada Juni AUM BNI-AM melanjutkan tren kenaikannya 5 persen YtD dan 3 persen MoM. Artinya sejak Mei 2020, BNI-AM sudah berhasil bangkit dan pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Top 20 MI AUM Reksadana Terbesar Juli 2020
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(AM)
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.