CEO MMI, Alvin Pattisahusiwa: AUM per Mei Rp55 Triliun, Target 2020 Tak Direvisi
Dana kelolaan Mandiri Investasi per Mei 2020 yang sebesar Rp55 triliun di dalamnya termasuk kontrak pengelolaan dana
Dana kelolaan Mandiri Investasi per Mei 2020 yang sebesar Rp55 triliun di dalamnya termasuk kontrak pengelolaan dana
Bareksa.com - Laporan Bareksa: Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report Mei 2020 menyebutkan Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menduduki posisi pertama sebagai Manajer Investasi (MI) dengan perolehan dana kelolaan alias assets under management (AUM) terbesar pada Mei 2020, menyalip Batavia Prosperindo Aset Manajemen.
Sebelumnya pada April 2020, Mandiri Investasi masih menempati posisi kedua perolehan dana kelolaan reksadana terbesar, setelah Batavia PAM.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyatakan dana kelolaan Mandiri Investasi pada Mei 2020, tercatat Rp42,52 triliun. Mandiri Investasi menguasai 9 persen market share industri reksadana.
Promo Terbaru di Bareksa
Peluang Mandiri Investasi untuk menyalip Batavia PAM jadi juara AUM reksadana nasional sebenarnya sudah terlihat sejak April 2020. Saat itu AUM Batavia dan Mandiri Investasi hanya terpaut tipis Rp10 miliar yakni Rp42,06 triliun untuk Batavia dan Mandiri Investasi Rp42,05 triliun.
Sejak pertengahan tahun lalu, antara Mandiri Investasi dan Batavia PAM memang saling salip AUM dan tahta juara 1 AUM reksadana nasional.
Top 20 Manajer Investasi dengan AUM Terbesar Mei 2020
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report Mei 2020
Bagaimana strategi Mandiri Investasi mencapai AUM Mei 2020 di tengah pandemi Covid-19 dan bagaimana gambarannya hingga akhir tahun? Berikut petikan wawancara dengan CEO Mandiri Investasi, Alvin Pattisahusiwa pada sebuah zoom meeting, Rabu (10/6/2020) :
Berapa total perolehan dana kelolaan Mandiri Investasi pada Mei 2020?
Pada Mei atau bulan lalu, di tengah kondisi ekonomi dan pasar yang sedang terkena dampak Covid-19, kami berhasil mengumpulkan assets under management (AUM) Rp55 triliun. Jumlah itu reksadana plus KPD (kontrak pengelolaan dana). Dana kelolaan sebenarnya lebih besar lagi jika ditambahkan dengan anak usaha di Singapura (Mandiri Manajemen Investasi Singapura) yang jika dikonsolidasikan mencapai Rp62,5 triliun.
Apa penopang utama perolehan dana kelolaan Mandiri Investasi pada Mei 2020?
Secara industri, pada Mei 2020, reksadana nasional memang secara year to date (YtD) negatif. Kontributor penurunan secara industri yang utama dari reksadana saham. Penurunan ini lebih diakibatkan karena nilai IHSG dan LQ45 atau market impact yang menurun.
Untuk reksadana lainnya masih turun tapi tidak sebesar reksadana saham seperti reksdana pasar uang (RDPU) juga turun. Tapi reksadana pasar uang kami justru naik dan jadi penopang utama AUM Mandiri Investasi.
Sebelumnya Mandiri Investasi menargetkan AUM tahun ini Rp66 triliun, apakah akan diubah terkait kondisi saat ini?
Untuk saat ini target masih belum direvisi yaitu tetap di Rp66 Triliun. Namun tidak menutup kemungkinan adanya adjustment setelah semester I tahun 2020 dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan perekonomian.
Bagaimana dengan prediksi industri reksadana nasional hingga akhir tahun?
Kami berharap situasi pandemi tidak lama dan kita belajar dari negara lain. Kita berharap new case Covid-19 turun dan ekonomi bangkit. Rupiah juga positif beberapa minggu belakangan. Pertumbuhan AUM industri reksadana nasional harapannya bisa tumbuh positif akhir tahun.
Kerja sama seperti apa yang dilakukan oleh sejumlah pihak untuk mendorong perolehan AUM?
Kami tidak hanya memfokuskan AUM secara besar tapi juga untuk membantu edukasi dan literasi keuangan. Memberikan alternatif orang dalam menaruh uangnya selain di tabungan, bisa diambil sehari-hari tapi imbal hasil bersaing dengan deposito.
Salah satu produk unggulan yang kami pasarkan adalah Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang 2 (MIPU2). Produk reksadana MIPU2 ini sangat inovatif karena likuiditasnya sangat tinggi dengan waktu transaksi T+0 atau same day settlement, sehingga pencairan bisa dilakukan di hari yang sama.
Berdasarkan catatan Bareksa, MIPU2 diluncurkan pada Maret 2018 dengan dana kelolaan Rp47,3 miliar per Mei 2020. Reksadana ini juga bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp10.000.
Adapun untuk AUM reksadana pasar uang, laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2020 menyebutkan Mandiri Investasi tercatat kembali menempati posisi pertama MI dengan AUM reksadana pasar uang terbesar di industri pada Mei 2020. Dana kelolaan reksadana pasar uang Mandiri Investasi pada bulan lalu tercatat Rp12,92 triliun.
Mandiri Investasi yang menguasai pangsa pasar reksadana pasar uang 21 persen, mengalami pertumbuhan dana kelolaan 22 persen secara year to date (YtD) dan secara tahunan/YoY 67 persen, serta secara bulanan/MoM melonjak 11 persen.
MMI tercatat telah meluncurkan 13 produk reksadana pasar uang, di mana AUM terbesar dicatatkan produk Mandiri Investa Pasar Uang dengan AUM Rp11,13 triliun per Mei 2020. Reksadana pasar uang MMI lainnya dalam posisi 5 besar AUM yakni Mandiri Pasar Uang Optima 3 Rp508,7 miliar, Mandiri Pasar Uang Syariah Rp398,9 miliar, Mandiri Pasar Uang Optima Rp244,16 triliun dan Mandiri Kapital Syariah Rp201,5 miliar.
Top 5 Reksadana Pasar Uang AUM Terbesar MMI per Mei 2020
Sumber : Bareksa
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(AM)
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.