Industri Tertekan Corona, Reksadana Pendapatan Tetap Ini Masih Untung
Empat produk reksadana pendapatan tetap ini membukukan keuntungan mulai dari 0,29 persen hingga 0,92 persen sebulan
Empat produk reksadana pendapatan tetap ini membukukan keuntungan mulai dari 0,29 persen hingga 0,92 persen sebulan
Bareksa.com - Terdapat empat produk reksadana pendapatan tetap yang diperdagangkan di Marketplace Bareksa, masih membukukan keuntungan dalam sebulan terakhir (16 Maret 2020-16 April 2020) meski industri reksadana pendapatan tetap pun terkena imbas dampak wabah corona.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report Maret 2020 menyebutkan dana kelolaan industri reksadana nasional pada Maret 2020 terkoreksi hingga minus 13,05 persen secara year to date (YtD) jadi Rp471,4 triliun. Sentimen negatif wabah corona telah menghantam sektor keuangan dan pasar modal di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Pertumbuhan industri reksadana nasional, dipengaruhi oleh laju pertumbuhan jenis-jenis reksadana di dalamnya yang salah satunya reksadana pendapatan tetap. Bareksa mencatat, reksadana pendapatan tetap pada Maret 2020 juga mengalami pertumbuhan minus, meski besaran koreksinya tidak sebesar pertumbuhan yang minus pada industri reksadana secara keseluruhan.
Promo Terbaru di Bareksa
Dana kelolaan fixed income fund pada Maret 2020 secara year to date (YtD) mengalami pertumbuhan minus 5,91 persen menjadi Rp114,84 triliun. Di sisi lainnya pun pada Maret 2020, jumlah unit reksadana pendapatan tetap tertekan 4,65 persen pada Maret 2020 jadi 75,3 juta unit.
Masih Untung
Nah di tengah terkoreksinya kinerja reksadana pendapatan tetap, terdapat empat produk reksadana pendapatan tetap yang masih bisa membukukan keuntungan. Empat dari 45 produk reksadana pendapatan tetap yang dijual di marketplace Bareksa ini membukukan keuntungan bervariasi mulai dari 0,29 persen hingga 0,92 persen.
Sumber : Bareksa
Produk reksadana pendapatan tetap dimaksud Schroder USD Bond Fund, Mega Asset Mantap Plus, Manulife Obligasi Unggulan Kelas A, dan BNP Paribas Prima USD Kelas RK1.
Sumber : Bareksa
Schroder USD Bond Fund
Salah satu produk reksadana pendapatan tetap dari PT Schroder Investment Management Indonesia ini diterbitkan pada 1 Oktober 2007. Schroder menunjuk Deutsche Bank AG sebagai bank kustodian dan menetapkan minimal pembelian awal produknya ini US$100.
Sumber : Bareksa
Schroder USD Bond Fund bertujuan untuk memberikan suatu tingkat pengembalian yang menarik melalui pengelolaan portofolio secara aktif pada Efek bersifat utang dalam denominasi dolar AS yang ditransaksikan di Bursa Efek di Indonesia maupun Bursa Efek Luar Negeri serta kas dalam denominasi dolar AS, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun kebijakan investasi yang diterapkan Minimum 80 persen dan maksimum 98 persen pada Efek Pendapatan Tetap serta minimum 2 persen dan maksimum 20 persen pada kas.
Mega Asset Mantap Plus
Mega Asset Mantap Plus diterbitkan PT Mega Asset Management pada 18 November 2013. Bank kustodian ini PT Bank CIMB Niaga Tbk dan ditetapkan minimum investasi awal Rp100 ribu.
Sumber : Bareksa
Reksadana ini bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang stabil dan berkesinambungan dengan berusaha tetap mempertahankan nilai investasi awal. Dengan demikian, Mega Asset Mantap Plus akan berinvestasi secara taktis pada Efek bersifat utang, baik yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia maupun korporasi unggulan, serta instrumen pasar uang dalam negeri lainnya.
Manulife Obligasi Unggulan Kelas A
PT Manulife Aset Manajement Indonesia, menerbitkan Manulife Obligasi Unggulan Kelas A pada 16 Oktober 2003. Manulife hanya mematok Rp10 ribu untuk pembelian awal produk reksadana pendapatan tetap ini.
Sumber : Bareksa
Manulife Obligasi Unggulan mempunyai tujuan untuk menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh badan hukum Indonesia dan atau Negara Republik Indonesia termasuk instrumen pasar uang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun dan diterbitkan berdasarkan perundangundangan yang berlaku di Indonesia dan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan investasi yang diterapkan Manulife pada produknya ini adalah minimum 0 persen dan maksimum 60 persen pada Efek bersifat Utang yang diterbitkan oleh badan hukum Indonesia,
minimum 40 persen dan maksimum 100 persen pada Efek bersifat Utang yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia, dan minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada Instrumen Pasar Uang.
BNP Paribas Prima USD Kelas RK1
PT BNP Paribas Asset Management menerbitkan BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 pada 9 Agustus 2010 dan menunjuk Citibank N.A sebagai bank kustodian. BNP Paribas menetapkan kebijakan investasi untuk produk ini berupa minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat utang, dan minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada Instrumen Pasar Uang.
Sumber : Bareksa
Berdasarkan fund fact sheet, BNP Paribas Prima USD bertujuan untuk memberikan pendapatan yang potensial dalam denominasi dolar AS kepada Pemegang UP melalui alokasi yang strategis pada Efek bersifat utang yang dijual dalam Penawaran Umum dan atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun luar negeri yang masuk dalam kategori layak investasi dan instrumen pasar uang dalam negeri, dalam denominasi dolar AS, dengan meminimalisasi risiko investasi melalui pemilihan penerbit surat berharga secara selektif.
Adapun reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Sementara reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari asetnya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Obligasi atau surat utang ini bisa yang diterbitkan oleh perusahaan (korporasi) maupun obligasi pemerintah.
Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang tetapi lebih moderat dibandingkan saham sehingga cocok untuk jangka waktu 1 sampai 3 tahun.
Sesuai dengan karakternya, reksadana pendapatan tetap ini memiliki tingkat pengembalian hasil yang stabil karena memiliki aset surat utang atau obligasi yang memberikan keuntungan berupa kupon secara rutin.
Dalam jangka pendek dan menengah, nilai aktiva bersih (NAB) dari reksa dana pendapatan tetap cenderung naik stabil dan tidak banyak berfluktuasi (naik-turun). Karena itu, reksadana ini cocok untuk investor bertipe konservatif (risk averse).
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report Maret 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.