BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

CEO MMI, Alvin Pattisahusiwa : Dampak Corona dan Prediksi Kinerja Reksadana 2020

11 Maret 2020
Tags:
CEO MMI, Alvin Pattisahusiwa : Dampak Corona dan Prediksi Kinerja Reksadana 2020
Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi, Alvin Pattisahusiwa. (Bareksa/AM)

Pada 2020, Mandiri Manajemen Investasi membidik dana kelolaan Rp66 triliun secara keseluruhan

Bareksa.com - Perusahaan manajemen investasi juara dua dana kelolaan reksadana terbesar pada 2019, PT Mandiri Manajemen Investasi membidik dana kelolaan Rp66 triliun secara keseluruhan baik untuk reksadana kontrak pengelolaan dana (KPD), reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), hingga kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) dan produk lainnya pada 2020.

Untuk dana kelolaan reksadana pada 2019, Mandiri Investasi yang merupakan anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tersebut berhasilkan membukukan Rp44,98 triliun. Perusahaan yang didirikan pada Desember 2004 dan memisahkan diri dari PT Mandiri Sekuritas itu juara I dana kelolaan terbesar untuk produk reksadana pasar uang.

Illustration
Sumber : Bareksa

Promo Terbaru di Bareksa

Berdasarkan data Bareksa, Mandiri Investasi tercatat mengelola 215 produk reksadana, di mana mayoritas atau 160 produk merupakan reksadana terproteksi, 13 reksadana saham, 6 produk penyertaan terbatas, 17 reksadana pendapatan tetap, 13 reksadana pasar uang, 1 reksadana indeks & ETF, 1 DIRE, dan 4 reksadana campuran.

Top 3 produk reksadana MMI dana kelolaan terbesar yakni reksadana pasar uang Mandiri Investa Pasar Uang AUM per Februari 2020 sebesar Rp9,2 triliun, reksadana saham Mandiri Saham Atraktif Rp3,78 triliun, dan reksadana pendapatan tetap Mandiri Obligasi Utama Rp1,65 triliun.

Illustration
Sumber : Bareksa

Chief Executive Officer (CEO) PT Mandiri Manajemen Investasi, Alvin Pattisahusiwa, menyatakan untuk target dana kelolaan tahun ini yang senilai Rp66 triliun utamanya akan ditopang berbagai kelas aset seperti reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap. Pada 2019 dana kelolaan reksadana pasar uang Mandiri Investasi mencapai Rp10,6 triliun dan reksadana pendapatan tetap Rp8,8 triliun.

Tahun lalu AUM reksadana pendapatan tetap MMI berada di urutan kelima dalam daftar MI dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar.

"Dengan melihat kondisi pasar di tahun 2020 ini, MMI juga akan mengunggulkan produk Reksa Dana Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) yang berinvestasi pada portofolio efek syariah luar negeri yang memiliki kemampuan untuk melakukan disruptions pada level global," ujar Alvin dalam wawancara tertulis dengan Bareksa (6/3/2020).

Alvin menilai sentimen negatif wabah virus corona yang menghantam pasar modal beberapa waktu terakhir hanya bersifat sementara. Dia melihat ada peluang COVID 19 akan mulai reda mendekati akhir semester I tahun 2020.

Seperti apa strategi Mandiri Investai bertahan dan tetap bertumbuh di tengah gejolak pasar modal akibat sentimen global di antaranya wabah virus corona dan bagaimana pandangan Alvin perihal prospek ekonomi dan pasar modal Indonesia tahun ini?

Bagaimana pula pandangannya terhadap kinerja reksadana dari berbagai jenis tahun ini? Berikut petikan wawancaranya dengan Martina Priyanti dari Bareksa :

Apa rahasia dan strategi Mandiri Investasi dalam mengelola dana kelolaan pada tahun lalu dan yang strategi yang akan dilakukan pada tahun ini?

Strategi yang akan dilakukan MMI pada tahun ini adalah dengan menyiapkan complimentary ecosystem agar para investor dapat berinvestasi secara optimal di tengah situasi perekonomian global dan domestik saat ini.

Contohnya MMI memiliki reksadana pasar uang yang memiliki fitur pencairan di hari yang sama (same day settlement atau T+0) yang dikenal dengan nama Reksa Dana MIPU2. Reksa Dana ini untuk mendukung reksadana ini untuk mendukung ekosistem digital dengan menyasar e-wallet dari industri fintech. Selain itu Mandiri Investasi juga telah memiliki produk reksadana all weather fund yaitu Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional bagi investor yang ingin memilliki fleksibilitas untuk berinvestasi dalam Surat Utang Negara berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) dan atau rupiah.

Tidak hanya itu, MMI juga memiliki produk reksadana yang telah direvamp dengan tema global disruption yaitu Reksa Dana Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) yang berinvestasi pada portofolio efek syariah luar negeri yang memiliki kemampuan untuk melakukan disruptions pada level global. Mandiri Investasi juga memiliki produk yang memberikan disruptions kepada produk konvensional industri reksadana yaitu produk-produk Investasi alternatif seperti KIK EBA, KIK DINFRA, dan reksadana penyertaan terbatas (RDPT).

Pada tahun 2020 ini, MMI juga berencana menerbitkan produk inovatif Investasi Alternatif lainnya yaitu KIK EBA Syariah dan DINFRA lanjutan

Bagaimana target Mandiri Investasi tahun ini, berapa target dana kelolaan dan akan ditopang apa saja?

Target dana kelolaan MMI pada tahun 2020 ditargetkan mencapai Rp66 triliun dan akan ditopang dari berbagai kelas aset seperti reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.

Berapa banyak produk baru yang diluncurkan sepanjang 2019 dan bagaimana rencana penerbitan produk baru Mandiri Investasi pada tahun ini?

Produk Baru 2019 :
- Reksa Dana MIPU2 dengan fitur same day settlement.
- Reksa Dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional, yaitu reksadana all weather fund yang ingin memiliki fleksibilitas untuk berinvestasi dalam Surat Utang Negara berdenominasi dolar AS dan atau rupiah.
- Produk investasi alternatif DINFRA

Rencana Peluncuran Produk 2020:
- Produk investasi alternatif KIK EBA syariah
- Produk investasi alternatif DINFRA lanjutan

Apa saja produk unggulan dan andalan Mandiri Investasi tahun ini, dan apa bedanya dengan tahun lalu?

MMI masih on track untuk produk-produk unggulannya seperti Reksa Dana Pasar Uang MIPU, MIPU2, Reksa Dana Fixed Income MIDU dan Mandiri Investasi Obligasi Nasional.

Dengan melihat kondisi pasar di tahun 2020 ini, MMI juga akan mengunggulkan produk Reksa Dana Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) yang berinvestasi pada portofolio efek syariah luar negeri yang memiliki kemampuan untuk melakukan disruptions pada level global.

Bagaimana Bapak memperkirakan kinerja reksadana pendapatan tetap, pasar uang, campuran, dan saham hingga akhir 2020?

- Untuk asset class pendapatan tetap sekitar 7-7,8 persen per annum (p.a)
- Pasar uang sekitar 4-4,5 persen p.a
- Campuran sekitar 8-11 persen
- Saham sekitar 10-14%

Bagaimana Bapak melihat kondisi kondisi perekonomian dan pasar saat ini yang cenderung lesu, di mana IHSG anjlok YtD, kinerja reksadana berbasis saham berguguran seiring IHSG, dan adanya penyebaran virus corona?

Kondisi ini akan bersifat temporer, karena kami melihat ada peluang COVID 19 akan mulai reda mendekati akhir semester I tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi akan lemah pada semester pertama, namun kami melihat ada peluang perbaikan di semester 2 tahun 2020, seiring dengan aktivitas ekonomi yang mulai kembali bangkit.

Faktor apa saja yang mempengaruhi kondisi pasar saat ini dan apa saja yang harus diperhatikan investor hingga akhir 2020?

Faktor COVID19 serta dampak terhadap perekonomian. Namun di sisi lain perlu diperhatikan juga adanya aksi intervensi stimulus dari bank sentral serta dari pemerintah.

Bagaimana pandangan dan target/view Mandiri Investasi atas PDB, inflasi rupiah, IHSG, pasar SBN, dan reksadana tahun ini, apakah akan ada perbedaan antara tren di semester I dan II?

- PDB masih di kisaran 4,8- 5 persen
- Inflasi 3-4 persen
- kurs rupiah terhadap dolar AS : Rp14.000-14.500
- IHSG 6.700-6.900 (subject to revision)
- SBN 10-year yield target 6-6,3 persen
- Reksadana mengikuti asset class yang ada

Beberapa kasus di dunia industri reksadana yang menyeret beberapa nama manajer investasi akhir-akhir ini, bagaimana dampaknya terhadap Mandiri Investasi dan industri reksadana menurut pandangan Bapak?

Dampaknya lebih terhadap confidence investor lokal dalam berinvestasi di pasar modal. Hal ini mempengaruhi flow dari domestik terhadap industri reksadana secara keseluruhan.

Apa saja saran Bapak bagi investor reksadana, baik investor pemula maupun investor yang sudah cukup advance menghadapi kondisi saat ini?

Dengan valuasi yang menarik, investor jangka panjang dapat mulai melakukan akumulasi posisi.

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua