Pasar SUN Semakin Moncer, Reksadana Pendapatan Tetap Ini Untung
Indeks INDOBeX Government Total Return naik 0,36 poin (0,13 persen) menjadi 276,3 pada Kamis
Indeks INDOBeX Government Total Return naik 0,36 poin (0,13 persen) menjadi 276,3 pada Kamis
Bareksa.com - Harga obligasi rupiah pemerintah menguat tipis dan cenderung flat pada perdagangan Kamis (30/01/2020), setelah sehari sebelumnya sempat berfluktuasi seiring dengan naik-turunnya pemberitaan tentang virus corona Wuhan.
Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain. Mengutip CNBC Indonesia, Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Sebagai informasi, pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan keuntungan yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibandingkan dengan harga karena mencerminkan kupon, tenor dan risiko dalam satu angka.
Promo Terbaru di Bareksa
Apresiasi pasar obligasi pemerintah kemarin juga tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,36 poin (0,13 persen) menjadi 276,3 pada Kamis dari posisi Rabu (29/01/2020) di level 275,94.
Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju, penguatan harga masih terjadi secara luas sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.
Hal tersebut mencerminkan pelaku pasar masih memburu obligasi pemerintah karena sedang dihantui oleh sentimen negatif. Mereka memandang sifat instrumen utang yang dinilai lebih aman dibandingkan dengan pasar ekuitas (saham).
Reksadana Pendapatan Tetap Ini Semakin Kokoh
Kondisi pasar obligasi yang semakin menguat, turut memberikan sentimen positif terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap.
Secara umum, kinerja reksadana yang berbasiskan surat utang tersebut bahkan masih menjadi yang terdepan sejauh ini yang tercermin dari indeks reksadana pendapatan tetap yang tumbuh 1,78 persen year to date (YtD).
Sumber: Bareksa
Adapun di urutan kedua ditempati reksadana pasar uang (0,28 persen YtD), kemudian reksadana campuran (-2,54 persen YtD), dan reksadana saham (-6,09 persen YtD).
Secara lebih rinci, berdasarkan reksadana yang dijual di Bareksa terdapat satu produk reksadana pendapatan tetap yang memimpin kenaikan tertinggi sepanjang awal tahun 2020 ini.
Sumber: Bareksa
Medali Dua adalah produk reksadana pendapatan tetap yang dijual di Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi di sepanjang tahun berjalan ini dengan kenaikan 3,48 persen YtD. Bahkan pada perdagangan kemarin, reksadana ini menjadi yang teratas karena naik 0,35 persen.
Reksadana ini memiliki kebijakan investasi minimum 80 persen dan maksimum 98 persen pada obligasi, serta minimum 2 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang. Reksadana yang dikelola oleh PT Mega Capital Investama ini, hingga Desember 2019 telah memiliki total dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp1,49 miliar.
Sebagai informasi, reksadana ini dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana yang diluncurkan sejak 4 Juni 2007 ini bekerja sama dengan bank kustodian Standard Chartered Bank.
Untuk diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Sementara reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang minimal 80 persen dana kelolaannya diinvestasikan ke instrumen obligasi dan pasar uang. Reksadana jenis ini cocok untuk investor yang memiliki profil risiko rendah-moderat serta cocok untuk tujuan jangka waktu menengah antara 1 hingga 3 tahun.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.