IHSG Menguat, Reksadana Indeks Dominasi Return Tertinggi Mingguan
Sebanyak enam dari 10 produk dengan return tertinggi mingguan di Bareksa berjenis reksadana indeks
Sebanyak enam dari 10 produk dengan return tertinggi mingguan di Bareksa berjenis reksadana indeks
Bareksa.com - Mengakhiri pekan ketiga di bulan Januari 2020, bursa saham domestik terlihat berhasil memutus tren negatif dua pekan sebelumnya dengan berakhir di zona hijau. Hal ini menjadi kabar baik untuk reksadana yang memiliki saham dalam portofolionya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu mencatatkan kinerja positif dengan menguat 0,27 persen secara mingguan ke level 6.291,66, sekaligus menjadi penguatan mingguan pertama di tahun 2020. Penguatan ini seiring dengan pembelian investor asing yang melakukan aksi pembelian bersih (net buy) senilai Rp762,5 miliar di semua pasar sepekan lalu.
Aura positif memang sedang menyapa bursa global pada perdagangan pekan lalu, menyusul penandatanganan kesepakatan dagang fase satu antara Amerika Serikat (AS) dengan China pada Rabu, 15 Januari 2020.
Promo Terbaru di Bareksa
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump dan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Washington. Menurut kesepakatan tersebut, China bakal diwajibkan membeli produk AS senilai US$200 miliar dalam 2 tahun ke depan.
Dengan begitu, ekspor AS ke China di atas kertas akan meningkat US$263 miliar pada 2020 dan US$309 miliar pada 2021. Jika benar tercapai, maka hal itu akan menjadi lonjakan ekspor terbesar dari AS ke China dalam sepanjang sejarah ini.
Menepis kekhawatiran pemasok dalam negeri tak kebagian, Liu He dalam laporan ke CCTV, media televisi pelat merah di Negeri Panda pada Kamis, menegaskan bahwa pembelian tersebut akan dilakukan berdasarkan pada prinsip pasar.
Para analis masih meyakini bahwa AS masih bisa menerapkan tambahan tarif baru dan ketidakpastian perdagangan bisa kembali terjadi akibat faktor yang muncul dari sudut persoalan lain, seperti misalnya Eropa.
Namun demikian, secara umum pelaku pasar berharap kesepakatan tersebut bakal menurunkan eskalasi antara kedua negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut. Artinya, ini merupakan kabar baik yang bisa mendorong kinerja bursa saham, termasuk di Indonesia.
Reksadana Indeks Kuasai Return Mingguan
Penguatan bursa saham Tanah Air sepanjang pekan lalu turut berdampak positif terhadap indeks-indeks saham yang ada, termasuk reksadana yang berbasiskan indeks.
Berdasarkan data Bareksa, 10 besar produk reksadana yang tersedia di marketplace Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi mingguan mayoritas ditempati oleh jenis reksadana indeks, yakni sebanyak 6 produk reksadana.
Tabel Reksadana Return Tertinggi Sepekan Bareksa
Sumber: Bareksa, data per 17 Januari 2020
Mengacu data di atas, dapat diihat semua produk reksadana yang berbasis indeks mencatat kenaikan di atas 1 persen sepanjang pekan lalu, cukup jauh mengungguli IHSG yang hanya naik 0,27 persen dalam periode yang sama.
Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana indeks dikelola secara pasif dan berisikan aset saham-saham dalam indeks acuannya, yang bisa berfluktuasi dalam jangka pendek. Oleh sebab itu, reksadana indeks cocok untuk investasi jangka panjang dan untuk investor bertipe agresif.
(KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.