Jika 1 Persen Kekayaan Hartono Bersaudara Diinvestasikan Reksadana, Ini Hasilnya
Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono jadi orang terkaya di Indonesia dalam 11 tahun berturut-turut
Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono jadi orang terkaya di Indonesia dalam 11 tahun berturut-turut
Bareksa.com - Forbes Kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia untuk tahun ini atau 2019. Meskipun ekonomi global banyak mengalami perlambatan, Forbes mencatat bahwa jumlah kekayaan 50 orang paling tajir di Tanah Air mengalami peningkatan, di mana 24 orang dari mereka mengalami peningkatan jumlah harta.
Secara keseluruhan, jumlah kekayaan 50 konglomerat Indonesia meningkat US$ 5,6 miliar atau sekitar Rp78,4 triliun (dengan kurs Rp14.000 per dolar AS). Tahun ini, jumlah kekayaan gabungan mereka menyentuh rekor US$134,6 miliar atau sekitar Rp1.884,4 triliun.
Daftar 10 besar orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2019 :
Promo Terbaru di Bareksa
1. Budi dan Michael Hartono : US$37,3 miliar atau setara Rp525,3 triliun
2. Keluarga Widjaja : US$9,6 miliar atau setara Rp134,4 triliun
3. Prajogo Pangestu : US$7,6 miliar atau setara Rp106,4 triliun
4. Susilo Wonowidjojo : US$6,6 miliar atau setara Rp92,4 triliun
5. Sri Prakash Lohia : US$5,6 miliar atau setara Rp78,4 triliun
6. Anthoni Salim : US$5,5 miliar atau setara Rp77 triliun
7. Tahir : US$4,8 miliar atau setara Rp67,2 triliun
8. Boenjamin Setiawan : US$4,35 miliar atau setara Rp60,9 triliun
9. Chairul Tanjung : US$3,6 miliar atau setara Rp50,4 triliun
10. Jogi Hendra Atmadja : US$3 miliar atau setara Rp42 triliun
Dari daftar tersebut, tercatat Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono atau Hartono bersaudara masih menempati urutan teratas orang terkaya di Indonesia dalam 11 tahun berturut-turut.
"Nilai kekayaan bersihnya mencapai US$37,3 miliar, seiring dengan naiknya harga saham PT Bank Central Asia Tbk," seperti dikutip dari rilis Forbes, Kamis, 5 Desember 2019. Jika dirupiahkan, nilai kekayaan Hartono bersaudara Rp525,32 triliun.
Simulasi Reksadana
Berbicara mengenai kekayaan yang dimiliki Hartono Bersaudara saat ini, dengan kekayaan yang sangat luar biasa itu tentu secara kasat mata mereka sudah bisa menikmati sisa akhir hidupnya.
Namun, bagaimana jika kita berandai-andai semisal 1 persen saja dari kekayaan Hartono Bersaudara diinvestasikan ke dalam instrumen reksadana pendapatan tetap, akan jadi seperti apa hasilnya? Berikut simulasinya.
Sumber: Bareksa
Sebagai gambaran, kinerja reksadana pendapatan tetap dalam 3 tahun terakhir menunjukkan hasil cukup memuaskan. Berdasarkan data reksadana pendapatan tetap yang dijual di Bareksa, 5 produk reksadana pendapatan tetap dengan return tertinggi jika dirata-ratakan memberikan keuntungan 28,55 persen dalam 3 tahun terakhir atau 9,52 persen per tahun.
Jika kita asumsikan return tersebut untuk investasi reksadana pendapatan tetap dari 1 persen kekayaan Hartono bersaudara yakni sekitar Rp5,25 triliun untuk 3 tahun ke depan, maka hasilnya akan tampak sebagai berikut :
Sumber: Bareksa
Dengan menggunakan Kalkulator Investasi Bareksa, maka sebagian kecil kekayaan Hartono bersaudara yang disisihkan yang kemudian ditabung di reksadana pendapatan tetap selama 3 tahun, nilainya naik menjadi Rp6,82 triliun.
Sumber: Bareksa
Nilai itu merupakan akumulasi dari dana pokok investasi Rp5,25 triliun dan potensi imbal hasil Rp1,57 triliun. Nilai potensi imbal hasil itu jauh lebih optimal dibandingkan investasi di deposito atau menabung biasa di bank.
Bahkan imbal hasil reksadana tidak dipotong pajak, karena bukan merupakan objek pajak. Adapun imbal hasil atau bunga deposito harus dipotong pajak 20 persen.
Luar Biasa! Dengan tambahan aset tersebut, sudah tidak terbayangkan lagi akan seperti apa kekayaan Hartono Bersaudara nantinya.
Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Sementara reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang minimal 80 persen dana kelolaannya diinvestasikan ke instrumen obligasi dan pasar uang. Reksadana jenis ini cocok untuk Anda yang memiliki profil risiko rendah-moderat serta cocok untuk tujuan jangka waktu menengah antara 1 hingga 3 tahun.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.