Suku Bunga BI Turun 4 Kali, Reksadana Campuran Ini Untung Dua Digit YtD 2019
Kepemilikan investor asing di obligasi negara per 17 Oktober 2019 mencapai Rp1.036,54 triliun
Kepemilikan investor asing di obligasi negara per 17 Oktober 2019 mencapai Rp1.036,54 triliun
Bareksa.com - Setelah Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin ke level 5 persen pada 24 Oktober lalu, kini potensi pasar obligasi pun semakin menarik. Hal ini juga bisa mendorong kinerja reksadana campuran yang memiliki aset obligasi dalam portofolionya.
Menariknya pasar obligasi ini juga terlihat dari derasnya aliran dana asing yang masuk ke Indonesia melalui surat utang negara. Kondisi itu berkaitan dengan yield (imbal hasil) obligasi Indonesia yang semakin menarik, seiring dengan penurunan suku bunga acuan yang keempat kalinya dalam empat bulan terakhir.
Mengutip data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR), dalam sepekan terakhir, aliran dana asing masuk ke pasar obligasi Indonesia mencapai Rp3,01 triliun. Sehingga, kepemilikan investor asing di obligasi negara per 17 Oktober 2019 mencapai Rp1.036,54 triliun, rekor tertinggi sepanjang masa.
Promo Terbaru di Bareksa
Yield obligasi negara bertenor 10 tahun, yang menjadi acuan pasar, masih terjaga di kisaran 7,14 persen per 17 Oktober 2019, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 8,01 persen pada awal tahun. Yield turun semakin rendah menandakan harga yang semakin tinggi di pasar karena mengindikasikan banyaknya permintaan.
Kondisi di pasar obligasi ini akan memberikan dampak positif, termasuk kepada jenis reksadana campuran. Reksadana campuran adalah investasi yang menanamkan dananya di berbagai macam efek, antara lain ekuitas (saham), surat utang (obligasi), dan pasar uang (deposito).
Reksadana campuran sering juga disebut sebagai hybrid funds. Reksadana campuran terdiri dari gabungan antara ekuitas (saham), surat utang (obligasi), dan pasar uang (deposito). Masing-masing alokasinya merupakan kombinasi antara efek ekuitas (saham), surat utang (obligasi), dan pasar uang (deposito) yang tidak melebihi 79 persen.
Di tengah tren suku bunga turun ini, reksadana campuran terbaik yang ada di marketplace investasi Bareksa bisa tumbuh tinggi. Bahkan, tiga produk reksadana campuran berikut berhasil mencatatkan imbal hasil (return) dua digit sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) per 28 Oktober 2019.
Top 5 Reksadana Campuran Return Dua Digit YtD (per 28 Oktober 2019)
Sumber: Bareksa
Tiga reksadana campuran dengan return tertinggi di Bareksa sejak awal tahun hingga 28 Oktober 2019 adalah TRIM Syariah Berimbang (13,24 persen YtD), kemudian Schroder Dynamic Balanced Fund (11,58 persen YtD), dan HPAM Flexi Plus (10,64 persen YtD).
Sebagai informasi, reksadana campuran cocok untuk investor individu yang memiliki profil risiko moderat dan memiliki tujuan jangka menengah panjang (3 – 5 tahun atau lebih).
Investasi reksadana campuran relatif lebih aman. Sebab kebijakan investasinya fleksibel. Contohnya kalau bursa saham lagi loyo, investasi bisa lebih difokuskan pada obligasi atau pasar uang.
Dengan melakukan investasi reksadana campuran, artinya risiko investasi kita tersebar karena adanya diversifikasi ke berbagai instrumen aset. Saat satu porsi instrumen menghasilkan kerugian, porsi lain bisa saja memberikan keuntungan yang besar.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.