Bareksa.com - Tak lama setelah perkenalan perdananya pada Agustus lalu, Huawei segera memboyong ponsel kelas menengah terbarunya, Nova 5T, ke pasaran Indonesia. Perangkat tersebut resmi diperkenalkan dalam acara peluncuran yang digelar di Kemang, Jakarta (25/9/2019).

"Huruf 'T' di belakang merupakan singkatan dari talent yang menunjukkan serangkaian kelebihannya," ujar Training Director Huawei Indonesia Eddy Supartono, dikutip Kompas Tekno (25/9/2019).

"Talent" dimaksud adalah desain Nova 5T yang disebut memiliki rancangan menarik untuk kalangan konsumen muda yang disasarnya, juga kemampuan fotografi yang diklaim mumpuni. Meski termasuk kategori mid-range, jeroan Nova 5T bisa dibilang sebanding dengan ponsel kelas atas, setidaknya yang sama-sama dibikin oleh Huawei.

Di dalam ponsel ini tertanam System-on-Chip SoC Kirin 980 yang juga digunakan di seri smartphone flagship P30, berikut RAM 8 GB, media internal 128 GB, dan baterai 3.750 mAh yang didukung fast charging 22,5 watt.

Layar Huawei Nova 5T berukuran 6,26 inci dengan panel LCD dan resolusi 2.340x1.080 (aspect ratio 19,5:9). Di pojok kiri atas bertengger lubang punch hole yang memuat kamera seflie beresolusi 32 MP (f/2.0). Di punggung terdapat empat kamera yang terdiri dari kamera wide 48 MP (f/1.8), kamera ultra wide 16 MP (f/2.2), kamera macro 2 MP (f/2.4), dan kamera depth sensor 2 MP (f/2.4).

Disematkan pula fitur NFC dan USB tipe-C di ponsel ini. Tombol daya di sisi kanannya sekaligus berperan sebagai pemindai sidik jari. Di sisi bawah tidak terlihat adanya port audio 3,5 mm. Sistem operasi yang dijalankan adalah Android 9.0 Pie berlapis antarmuka EMUI 9.1.

Di Indonesia, Huawei Nova 5T tersedia dalam dua pilihan warna, yakni Crush Blue dan Midsummer Purple. Banderol harga Huawei Nova 5T dipatok Rp6.899.000.

Ponsel ini sudah bisa dibeli lewat sesi pre-order di JD.id pada 26 September hingga 2 Oktober. Setelahnya, penjualan perdana akan dilakukan pada 3 Oktober.

Tertarik ingin memiliki ponsel ini? Sebisa mungkin diusahakan jangan berutang ya, karena jika berutang maka harganya bisa jadi lebih mahal.

Ada teknik sederhana jika kita ingin memiliki handphone idaman tanpa harus berutang, meskipun dana kita terbatas. Yakni dengan menabung di reksadana. Selain nilai investasinya terjangkau, juga imbal hasilnya optimal dibandingkan hanya menabung biasa di bank.

Selain itu, imbal hasil reksadana tidak dikenakan pajak, karena bukan merupakan objek pajak.

Top 5 Reksadana Campuran Return Tertinggi 3 Tahun Terakhir (per 25 September 2019)

Sumber : Bareksa

Berdasarkan data reksadana campuran yang dijual di Bareksa, dalam daftar top 5 reksadana berhasil memberikan imbal hasil (return) 21 persen hingga 76,5 persen dalam 3 tahun terakhir per 25 September 2019.

Secara rata-rata, lima reksadana tersebut memberikan imbal hasil 41 persen dalam 3 tahun, atau sekitar 13,7 persen per tahun.

Kita gunakan tools kalkulator investasi di www.bareksa.com. Kemudian kita masukkan target dana yang diharapkan yakni sekitar Rp6,9 juta senilai Huawei Nova 5T tersebut. Kita isi jangka waktu 3 tahun dan return yang diharapkan 13 persen per tahun.

Perlu diingat, reksadana campuran adalah jenis reksadana yang disarankan untuk jangka waktu investasi 3-5 tahun.

Sumber : Bareksa

Perkiraan investasi yang dibutuhkan ialah Rp157.738 per bulan atau sekitar Rp5.857 per hari. Dengan nilai investasi tersebut, maka hasilnya seperti grafik berikut.

Sumber : Bareksa

Setelah kita rutin nabung selama 36 bulan atau 3 tahun, maka kita berhasil mengumpulkan dana pokok investasi senilai Rp5,67 juta.

Tidak hanya itu, kita berpotensi memperoleh imbal hasil investasi Rp1,22 juta. Sehingga total dana pokok dan imbal hasil investasi Rp6,9 juta sudah bisa digunakan untuk membeli Huawei Nova 5T.

Ternyata cukup sederhana dan ringan bukan? Hanya dengan rutin menabung sekitar Rp158.000 per bulan atau setara Rp5.000-an per hari, kita sudah mampu mengumpulkan uang untuk membeli telepon genggam idaman kita.

Hasil berinvestasi di reksadana jauh lebih optimal jika dibandingkan hanya menabung biasa di bank, yang hasilnya kemungkinan tidak jauh berbeda atau hampir setara dengan dana pokok tabungan kita. Selain itu berinvestasi di reksadana bebas biaya administrasi bulanan.

Tertarik ingin berinvestasi reksadana?

Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Sementara itu, reksadana syariah hanya bisa berinvestasi pada efek yang masuk dalam pengelolaan secara syariah.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.