Bareksa.com - Kinerja pasar saham Indonesia sejak awal tahun hingga mendekati akhir bulan Mei 2019 terlihat masih mengalami sedikit koreksi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date (YtD) per 28 Mei 2019 mencatatkanpenurunan 2,4 persen.

Namun di sisi lain, kinerja reksadana pendapatan tetap secara umum justru masih mampu mencatatkan kinerja positif (bahkan yang tertinggi) dibandingkan dengan tiga jenis reksadana yang lain, di mana indeks reksadana pendapatan tetap berhasil mencatatkan kenaikan 2,65 persen dalam periode yang sama.

Sumber: Bareksa

Berdasarkan data yang ada, dari 43 produk reksadana pendapatan tetap yang dijual di Bareksa, hampir seluruhnya mampu mencatatkan kinerja dengan imbal hasil (return) yang positif, dan hanya ada satu produk reksadana pendapatan tetap dengan return negatif.

Dari 43 produk tersebut, reksadana pendapatan tetap yang mencatatkan kinerja terbaik secara YtD per 28 Mei 2019 ditempati oleh BNP Paribas Prima USD dengan return 5,52 persen.

Sumber: Bareksa

Produk yang dikelola oleh PT BNP Paribas Investment Partners ini, hingga April 2019 telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) mencapai US$26,1 juta.

BNP Paribas Prima USD bertujuan untuk memberikan pendapatan yang potensial dalam denominasi Dolar AS kepada Pemegang Unit Penyertaan melalui alokasi yang strategis pada Efek bersifat utang yang dijual dalam penawaran umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek, baik dalam maupun luar negeri, yang masuk dalam kategori layak investasi dan instrumen pasar uang dalam negeri dalam denominasi dolar Amerika Serikat, dengan meminimalisasi risiko investasi melalui pemilihan penerbit surat berharga secara selektif.

Alokasi investasi yang ditetapkan yaitu :

• Pasar Uang : 0 - 20 persen
• Pendapatan Tetap : 80 - 100 persen

Melansir fund fact sheet per April 2019, komposisi portofolionya yaitu :

• Saham : 0 persen
• Obligasi : 84,38 persen
• Pasar Uang : 15,62 persen

Adapun mayoritas efek terbesar dalam portofolionya yaitu obligasi pemerintah (goverment bond). Di sisi lain, beberapa risiko yang terkandung dalam reksadana pendapatan tetap ini antara lain:

• Risiko perubahan kondisi ekonomi, politik, hukum, dan peraturan perundang-undangan
• Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan
• Risiko likuiditas
• Risiko wanprestasi
• Risiko pergerakan tingkat suku bunga dan nilai tukar
• Risiko ditutupnya bursa efek luar negeri

Sebagai informasi, BNP Paribas Prima USD dapat dibeli di Bareksa dengan US$500. Reksadana pendapatan tetap yang diluncurkan sejak 9 Agustus 2010 ini bekerja sama dengan bank kustodian Citibank N.A.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.