Sebelum Risiko Muncul, Siapkan Dana Darurat dengan Nabung Reksadana
Siapkan dana darurat minimal 3 kali dari penghasilan saat ini
Siapkan dana darurat minimal 3 kali dari penghasilan saat ini
Bareksa.com - Menjalani rutinitas sehari-hari kadang membuat manusia tidak menyadari bahwa hidup tidak bisa berjalan selalu normal setiap harinya.
Tidak setiap hari, kereta atau bus yang dikendarai ketika berangkat kerja akan berjalan normal. Tidak setiap hari pula, pekerjaan di kantor dan keluarga di rumah akan selalu bisa berjalan seperti biasa.
Ada risiko-risiko yang bisa terjadi kapan saja, mulai dari kecelakaan, keluarga sakit, rumah kebakaran atau dipecat dari pekerjaan. Apabila sudah menghadapi hal tersebut dan tidak memiliki persiapan tentu menjadi sebuah malapetaka baru.
Promo Terbaru di Bareksa
Lantas apa yang harus dipersiapkan untuk menghadapi masalah-masalah tak terduga. Asuransi mungkin bisa menjadi salah satu jawaban untuk bisa mengantisipasi risiko tak terduga, seperti risiko sakit, kecelakaan, atau kematian. Saat ini, asuransi juga mengcover risiko untuk rumah kebakaran, mobil hilang bahkan bagasi hilang di perjalanan.
Namun, apakah dengan asuransi saja cukup untuk menghadapi masa-masa sulit? Bagaimana ketika kita dipecat dari pekerjaan dan belum menemukan pekerjaan baru? Apakah asuransi bisa mengantisipasi hal seperti ini?
Belum lagi soal apabila laptop di rumah rusak dan harus diganti, pompa air di rumah rusak atau hal-hal lain yang tidak bisa ditangani oleh asuransi.
Dalam hal ini, kamu sangat butuh yang namanya dana darurat. Dana ini bukan bagian dari tabungan anak sekolah atau bekal dana pensiun kelak. Dana ini terpisah dan harus disisihkan minimal 10 persen dari penghasilan.
Bahkan, bagi kamu yang terkena PHK dari perusahaan atau mengundurkan diri sebelum memperoleh pekerjaan baru harus menyediakan dana darurat minimal 3 kali dari pendapatan bulanan yang biasa diperoleh. Hal ini penting untuk membiayai kehidupan sehari-hari selama belum mendapatkan penghasilan baru.
Lalu, apabila sudah mengetahui pentingnya dana darurat, apa yang harus dilakukan?
Jawabannya adalah berinvestasilah dari penghasilan yang diperoleh saat ini. Misalkan, kamu memiliki penghasilan Rp8 juta per bulan, maka dana darurat yang harus kamu miliki setidaknya adalah 3 kali dari gaji bulanan atau Rp24 juta.
Untuk mendapatkan dana tersebut, kamu bisa berinvestasi di reksadana. Sebab reksadana memiliki tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan menabung di deposito.
Kamu juga bisa memilih instrumen reksadana sesuai jangka waktu dan karakteristik masing-masing. Apabila kamu ingin investasi jangka pendek bisa mencoba reksadana pasar uang atau pendapatan tetap. Apabila ingin mencoba investasi jangka panjang bisa mencoba reksadana campuran atau reksadana saham.
Untuk menyiapkan dana Rp24 juta, kamu bisa menyisihkan dana 10 persen dari penghasilanmu atau Rp800 ribu dengan berinvestasi di reksadana pendapatan tetap, Syailendra Fixed Income dari PT Syailendra Asset Management.
Dipilihnya reksadana pendapatan tetap karena instrumennya yang cenderung likuid, cocok buat kamu yang membutuhkan dana cepat di waktu yang tak terduga.
Sumber : Bareksa
Dari investasi selama 2,5 tahun di Syailendra Fixed Income kamu bisa mendapatkan dana Rp24,9 juta dengan imbal hasil 6,88 persen. Bandingkan apabila kamu hanya menabung di bank dengan bunga 2 persen per tahun dan masih dipotong pajak dan biaya administrasi. Adapun di reksadana imbal hasilnya tidak dipotong pajak.
Sumber : Bareksa
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.