Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Potensi Keuntungan, Risiko & Kinerjanya
Reksadana pendapatan tetap di Bareksa berhasil mencetak keuntungan 23,9 persen dalam 3 tahun terakhir
Reksadana pendapatan tetap di Bareksa berhasil mencetak keuntungan 23,9 persen dalam 3 tahun terakhir
Bareksa.com - Bagi investor pemula, beragamnya variasi produk reksadana di Indonesia dapat memberikan keleluasaan memilih ataupun justru membingungkan karena terlalu banyaknya pilihan tersebut.
Dalam menentukan pilihan produk investasinya, investor sebaiknya selalu melihat dan mengevaluasi kembali tujuan investasinya masing–masing dan berapa lama waktu yang diinginkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Salah satu jenis reksadana yang mungkin cocok bagi investor yang memiliki horizon investasi menengah hingga panjang, yaitu reksadana pendapatan tetap. Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang melakukan investasi paling sedikit 80 persen dari nilai aktiva bersih dalam bentuk efek bersifat utang atau obligasi.
Promo Terbaru di Bareksa
Obligasi adalah sebuah pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.
Dalam suatu reksadana pendapatan tetap, kenaikan harga obligasi dan pembagian kupon bunganya diperhitungkan dalam satuan yang dinamakan nilai aktiva bersih per unit (NAB per unit). Perkembangan NAB per unit inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam menghitung potensi laba atau rugi berinvestasi pada reksadana pendapatan tetap.
Dari segi imbal hasil, reksadana pendapatan tetap menawarkan potensi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana pasar uang, namun masihrelatif lebih rendah dibandingkan dengan reksadana saham.
Mengenali Risiko Reksadana Pendapatan Tetap
Dari segi risiko, reksadana pendapatan tetap memiliki potensi risiko yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana pasar uang, namun relatif lebih rendah dibandingkan dengan reksadana campuran dan saham.
Risiko utama yang terkait dengan reksadana pendapatan tetap adalah risiko yang melekat pada efek bersifat utang atau obligasi sebagai aset dasar reksadana tersebut, yaitu risiko wanprestasi yang dapat dialami oleh penerbit obligasi.
Dalam hal terjadi wanprestasi, maka terdapat kemungkinan bahwa jumlah pokok investasi dapat berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Karena itu, sangat penting bagi investor untuk selalu memperhatikan strategi dan proses investasi yang dijalankan oleh pengelola reksadana pendapatan tetap.
Investor juga diharapkan mampu memilih asset management yang memiliki fokus untuk berinvestasi pada surat utang, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun korporasi, yang berperingkat baik (termasuk dalam investment grade) dan memiliki likuiditas yang tinggi. Sehingga dapat dijadikan sebagai pilihan investasi bagi investor yang mencari produk reksadana pendapatan tetap yang berkualitas.
Jangka waktu investasi untuk reksadana pendapatan tetap biasanya disarankan untuk jangka waktu 1-3 tahun. Di marketplace Bareksa tersedia 39 produk reksadana pendapatan tetap yang bisa dibeli dengan minimum pembelian awal rata-rata Rp100.000.
Dari 39 produk tersebut, terdapat 10 produk yang memiliki return tertinggi dalam 3 tahun terakhir (per 12 Maret 2019) antara 18,7 persen hingga 23,9 persen.
Top 10 Reksadana Pendapatan Tetap 3 Tahun Terakhir (per 12 Maret 2019)
Sumber : Bareksa
1. Manulife Obligasi Unggulan
Manajer investasi : PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
Jenis reksadana : Pendapatan Tetap
Tanggal peluncuran : 16 Oktober 2003
Bank kustodian : Standard Chartered Bank
Dana kelolaan : Rp1,15 triliun
Minimum pembelian awal : Rp100.000
Menurut data Bareksa reksadana pendapatan tetap juara dari sisi return 3 tahun terakhir per 12 Maret 2019 adalah reksadana Manulife Obligasi Unggulan dengan return 23,98 persen.
Sumber : Bareksa
Portofolio Investasi reksadana ini berdasarkan fund fact sheet Februari 2019 adalah obligasi PT Astra Sedaya Finance 8 persen 02/23/2020, Indonesia Retail Bond 5,85 persen 10/15/2020, Perusahaan Penerbit SBSN 5,9 persen 03/10/2021, Perusahaan Penerbit SBSN 8,25 persen 09/15/20, Perusahaan Penerbit SBSN 8,75 persen 08/15/23.
2. MRS Bond Kresna
Manajer Investasi : PT Kresna Asset Management
Tanggal peluncuran : 27 Februari 2008
Bank kustodian : PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Dana kelolaan :Rp93,91 miliar
Minimum pembelian awal : Rp1 juta dan pembelian selanjutnya Rp500.000
Minimum penjualan kembali : Rp500.000
Sumber : Bareksa
Portofolio investasi reksadana ini berdasarkan fund fact sheet Februari 2019 adalah Obligasi Berkelanjutan I Summarecon Agung Tahap II Tahun 2014, Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap I Tahun 2016 Seri B, Obligasi I AKR Corporindo Tahun 2012 Seri B, Obligasi Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010, dan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap III Tahun 2018 Seri C.
3. TRIM Dana Tetap 2
Manajer investasi : PT Trimegah Asset Management
Tanggal peluncuran : 21 Mei 2008
Bank kustodian : PT Bank CIMB Niaga Tbk
Dana kelolaan : Rp248 miliar
Minimum pembelian awal : Rp100.000
Minimum penjualan kembali : Rp100.000
Sumber : Bareksa
Portofolio investasi reksadana ini berdasarkan fund fact sheet Februari 2019 adalah MTN IV Finansia Multi Finance Tahap I Tahun 2017, Obligasi Berkelanjutan II WOM Finance Tahap III Tahun 2017 Seri B, Obligasi Berkelanjutan III BFI Finance Indonesia Tahap IV, Obligasi Sub BKLJT II Bank Panin, serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Untuk mempelajari lebih lanjut soal menabung di reksadana, baca ini : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(KA02/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.