BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Berinvestasi di Saham atau Reksadana Saham, Apa Bedanya?

Bareksa04 Desember 2018
Tags:
Berinvestasi di Saham atau Reksadana Saham, Apa Bedanya?
Ilustrasi investor wanita sedang duduk di depan laptop melamun berpikir bingung untuk memilih produk investasi reksadana, saham, obligasi yang cocok.

Hal yang paling penting dari investasi saham dan reksadana saham adalah kesiapan untuk menerima risiko fluktuasi harga

Bareksa.com – Dalam belajar berinvestasi saham, hal pertama yang harus diketahui adalah pengertian dari saham itu sendiri. Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Jadi, di saat Anda punya keinginan untuk belajar saham, maka Anda akan didorong untuk mempelajari perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.

Dalam proses belajar saham, Anda akan dikenalkan dengan dua metode atau cara menganalisa suatu saham. Dua metode analisa tersebut adalah analisa teknikal dan analisa fundamental.

Analisa teknikal adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk memprediksi tren suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar periode sebelumnya (historikal), terutama pergerakan harga dan volume.

Promo Terbaru di Bareksa

Sedangkan analisa fundamental adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada fundamental bisnis suatu perusahaan yang menitikberatkan pada rasio keuangan perusahaan dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Analisa fundamental biasa digunakan untuk membuat keputusan berinvestasi jangka panjang. Analisa fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan.

Sementara analisa teknikal biasa digunakan para trader dalam hal memutuskan kapan harus membeli atau menjual suatu saham dalam waktu yang tidak lama atau dengan kata lain investasi jangka pendek.

Motivasi investor maupun calon investor dalam belajar saham tidak lain yang utama adalah ingin merasakan manisnya keuntungan atau profit yang bisa dihasilkan dari efek ekuitas ini.

Imbal hasil yang tinggi tentulah diiringi dengan resiko yang tinggi pula. Artinya dengan berinvestasi saham, Anda bisa dalam waktu singkat bisa meraih untung berlipat. Demikian juga sebaliknya, dalam waktu singkat, Anda bisa rugi berlipat.

Sehingga investor maupun calon investor saham harus memperdalam pengetahuannya bukan hanya mengenai saham namun juga memahami bagaimana pasar bereaksi terhadap perekonomian, stabilitas keuangan perusahaan, bahkan laporan keuangan perusahaan.

Jika Anda ingin mencoba terjun langsung dalam dunia investasi dan ingin segera merasakan keuntungan dari berinvestasi namun belum siap berinvestasi saham, maka Anda perlu mempertimbangkan produk investasi yang satu ini, yakni reksadana saham.

Hal ini dikarenakan reksadana saham merupakan produk investasi yang dapat memberikan imbal hasil yang juga menggiurkan.

Dikarenakan reksadana saham dalam kebijakan investasinya mengalokasikan minimal 80 persen aset portofolionya pada efek bersifat ekuitas (saham).

Namun bila dibandingkan dengan berinvestasi langsung pada saham, reksadana ini menghasilkan imbal hasil yang lebih rendah namun dengan risiko yang lebih rendah pula. Hal ini dikarenakan adanya diversifikasi pada pengelolaan reksadana.

Berikut daftar 5 (lima) besar reksadana saham dengan return tertinggi sepanjang tahun 2018 (per 4 Desember 2018) berdasarkan Marketplace Reksadana Bareksa.

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Dalam hal pengelolaannya, investasi pada produk reksadana dikelola oleh manajer investasi (MI) yang handal dan berpengalaman di bidangnya. Sehingga produk reksadana dapat menjadi pilihan investasi yang tepat bagi investor pemula yang belum memiliki pengalaman atau pengetahuan cukup dalam berinvestasi.

Dalam konteks perencanaan keuangan, reksadana saham cocok untuk calon investor dengan profil agresif, mampu menerima risiko fluktuasi harga, dan memiliki jangka waktu investasi di atas 5 tahun.

Selain reksadana saham, produk reksadana ini tersedia dalam beragam jenis, antara lain reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, reksadana terproteksi, reksadana indeks dan ETF. Berbagai jenis reksadana tersebut menghasilkan imbal hasil yang berbeda serta risiko yang berbeda pula.

Sehingga dalam berinvestasi di reksadana, Anda dapat memilih jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda.

Sementara untuk calon investor yang memiliki keahlian, waktu dan ketertarikan yang mendalam mengenai dunia pasar modal, dapat langsung berinvestasi pada saham. Hal yang paling penting dari investasi saham dan reksadana saham adalah kesiapan untuk menerima risiko fluktuasi harga.

***

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua