Pilih Mana, Setelah Kaya Baru Investasi atau Investasi Agar Jadi Kaya?
Investasi di reksadana tidak membutuhkan modal besar, cukup Rp100.000
Investasi di reksadana tidak membutuhkan modal besar, cukup Rp100.000
Bareksa.com – Saat ini, tak jarang masyarakat masih banyak menunda untuk berinvestasi. Padahal berinvestasi sangat bermanfaat untuk menunjang kebutuhan keuangan di masa depan. Salah satu alasan yang kerap kali dilontarkan adalah modal untuk berinvestasi belum cukup atau nanti saja ketika sudah memiliki banyak uang.
Lantas, apakah untuk berinvestasi ini syaratnya kita harus menjadi kaya terlebih dahulu agar modalnya cukup? Atau sebaliknya, berinvestasi terlebih dahulu baru menjadi kaya?
Di antara kita mungkin pernah mendengar beberapa cerita orang-orang sukses yang berhasil menjadi miliarder. Misalnya salah satu investor di Indonesia yang paling terkenal berkat keberhasilannya dalam berinvestasi di pasar saham Indonesia sejak 28 tahun lalu, yakni Lo Kheng Hong atau dikenal sebagai Warren Buffetnya Indonesia.
Promo Terbaru di Bareksa
Meski bukan berasal dari keluarga berada, Lo Kheng Hong disinyalir memiliki uang hingga sekitar Rp2,5 triliun yang ditempatkan pada saham-saham perusahaan besar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Ini artinya, untuk memulai berinvestasi, sejatinya tidak harus melulu menjadi kaya terlebih dahulu. Sebab, sosok seperti Lo Kheng Hong ini sebagai contohnya, yang berhasil menjadi kaya raya dari hasil investasinya di pasar modal Indonesia sejak muda.
Bagi investor awam seperti kita, mungkin saja berinvestasi pada saham seperti Lo Kheng Hong menjadi sangat berisiko karena tidak memiliki pengetahuan atau skill khusus yang dapat memprediksi pergerakan pasar saham. Meski begitu, bukan berarti kita takut atau tidak bisa memulai investasi di pasar modal.
Dalam hal ini, kita bisa memilih produk keuangan seperti reksadana untuk memulai investasi di pasar modal yang cukup potensial dengan risiko lebih rendah dibandingkan saham.
Reksadana ini berbentuk portofolio yang terdiri dari berbagai macam aset keuangan seperti saham, obligasi dan deposito yang dikelola oleh manajer investasi profesional.
Jadi, tanpa pengetahuan dan skill khusus pun kita tetap dapat berinvestasi di produk pasar modal. Selain itu pun, minimum modal atau dana yang diperlukan juga relatif lebih rendah yakni hanya Rp100.000. (Baca Juga: Beli Reksadana Dengan Modal Kecil, Risiko Investasinya Juga Minim)
Salah satu produk keuangan yang dapat dibeli melalui fitur Bareksa ini adalah Simas Saham Unggulan, yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Manajemen.
Seperti terlihat pada tabel berikut, return (keuntungan) yang dihasilkan oleh produk ini sekitar 25 persen setahun
Kinerja Reksadana Simas Saham Unggulan
Sumber: Bareksa.com
Hasil pada produk ini akan lebih maksimal dibandingkan dengan bunga deposito atau tabungan, karena tidak dikenakan pajak atau biaya administrasi lainnya.
Belajar dari kesuksesan investor Lo Kheng Hong, dalam berinvestasi ini membutuhkan proses dan waktu sehingga kesabaran dan ketekunan harus dilakukan.
Selain itu, yang menjadi catatan adalah, untuk menjadi sesuatu yang besar itu awalnya dimulai dari hal yang kecil terlebih dahulu.
Ini sama artinya apabila kita niat berinvestasi maka untuk memulainya, kita tidak harus memiliki uang yang banyak atau kaya terlebih dahulu.
Jadi, yuk belajar investasi kecil-kecilan di BukaReksa untuk menjadi investor sukses sekelas dunia seperti Warren Buffet.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.